backup og meta

Mimpi Buruk Saat Demam Tinggi? Inilah Penyebabnya

Mimpi Buruk Saat Demam Tinggi? Inilah Penyebabnya

Pernahkah Anda mengalami mimpi buruk yang menakutkan saat Anda sedang dilanda demam tinggi? Biasanya demam tinggi yang disertai dengan mimpi buruk kerap terjadi pada anak-anak. Namun, tak menutup kemungkinan juga bahwa orang dewasa akan mengalami mimpi buruk ketika sakit. Hal ini tentu sangat mengganggu istirahat Anda, terutama saat Anda butuh banyak istirahat agar cepat pulih dari demam atau sakit yang diderita. Maka, penting untuk mengetahui penyebab munculnya mimpi buruk saat demam tinggi dan langkah yang bisa ditempuh untuk mencegahnya. Simak jawaban lengkapnya di bawah ini.

Mimpi yang dialami saat demam tinggi

Biasanya mimpi buruk yang terjadi ketika seseorang sedang demam tinggi terjadi pada tahapan tidur REM atau rapid eye movement. Tahap ini dicapai kira-kira 70 sampai 90 menit setelah Anda tertidur. Mimpi yang muncul saat demam biasanya terasa sangat nyata dan mengancam, seolah-olah kejadian yang menakutkan tersebut benar-benar terjadi di kamar tempat Anda tidur atau berhubungan dengan hal-hal yang terjadi pada hari itu. Saking menakutkannya, banyak orang akan terbangun dari tidur dan mampu mengingat dengan jelas isi mimpinya. Beberapa orang juga melaporkan bahwa setelah berhasil tertidur kembali, mimpi buruk yang sama akan berlanjut atau terulang lagi. Mimpi buruk saat demam tinggi juga tak jarang disertai dengan kondisi mengigau, gelisah, atau bahkan tidur berjalan.

Anda pun akan terbangun dengan perasaan yang tak enak, antara takut dan lelah tapi juga gusar karena Anda hanya ingin beristirahat. Jika Anda atau anak Anda mengalami hal ini, tenangkan diri dengan cara minum air hangat atau nyalakan lampu tidur dengan cahaya yang lembut. Pastikan juga bahwa suhu tubuh Anda tidak melonjak naik selama Anda tertidur.

Mengapa Anda mengalami mimpi buruk saat demam tinggi?

Ada berbagai faktor yang bisa memicu Anda atau anak Anda mengalami mimpi buruk saat demam tinggi. Berikut adalah hal-hal yang bisa menyebabkan mimpi buruk.

Suhu tubuh meningkat

Ketika Anda sedang dilanda demam tinggi, suhu tubuh Anda terutama di bagian kepala akan meningkat. Perubahan suhu akan berdampak langsung pada kerja otak Anda. Suhu yang terlalu panas atau di atas 37 derajat Celsius berisiko menyebabkan Anda berhalusinasi dan mengalami disorientasi jika Anda sedang terjaga. Namun, saat Anda tertidur, otak pun akan memancarkan gambaran yang terasa sangat nyata dan jelas melalui mimpi buruk. Ini terjadi karena demam akan mengganggu dan memperlambat kerja enzim pada sel otak. Hal tersebut menyebabkan zat-zat kimia dalam otak tidak seimbang.

Selain itu, saat Anda mencapai tahapan tidur REM, Anda akan kehilangan kendali terhadap suhu tubuh Anda. Ini terjadi karena fungsi tubuh untuk mengatur suhu badan ikut diistirahatkan saat Anda tertidur. Akibatnya, saat Anda demam tinggi, suhu badan bisa meningkat jadi lebih panas lagi saat Anda mencapai tahapan tidur REM. Otak yang dipanaskan pun akan menjadi sangat aktif padahal tubuh Anda mengirimkan sinyal untuk tetap beristirahat. Inilah yang akan menyebabkan mimpi buruk.

Pengaruh obat-obatan

Demam tinggi umumnya disebabkan oleh penyakit tertentu. Obat-obat yang Anda konsumsi untuk menyembuhkan penyakit tersebut rupanya bisa menimbulkan mimpi buruk. Antibiotik, antihistamin, dan obat untuk tekanan darah adalah beberapa contoh obat-obatan yang berisiko menyebabkan tidur Anda tidak nyenyak dan mimpi buruk pun muncul. Pasalnya, obat-obatan tersebut bisa memengaruhi kadar zat kimia dalam otak dan mengacaukan tahapan tidur normal Anda.

Mekanisme perlindungan diri

Suhu tubuh yang sangat tinggi atau panas akan dibaca oleh otak Anda yang sedang tertidur sebagai bentuk ancaman atau tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Otak pun berusaha keras untuk membangunkan Anda supaya bisa melindungi atau melarikan diri dari ancaman tersebut. Di sisi lain, tubuh Anda menyuruh otak untuk beristirahat. Hal ini akhirnya terwujud dalam mimpi buruk, di mana otak jadi aktif karena merasa terancam tetapi tubuh Anda tetap tertidur.

Langkah-langkah mencegah mimpi buruk

Jika Anda atau anak Anda sedang dilanda demam tinggi, usahakan untuk tidur senyaman mungkin. Pastikan Anda mengenakan kaus berbahan katun yang ringan dan bisa menyerap keringat. Jadi jika suhu tubuh meningkat dan Anda mulai berkeringat, Anda tak akan merasa kepanasan saat tidur. Maka, penting juga untuk menjaga suhu ruangan, jangan terlalu dingin tapi jangan terlalu panas.

Sebaiknya Anda atau anak Anda juga tidur di kamar atau kasur tempat Anda atau anak Anda biasanya tidur sehari-hari. Pindah kamar atau kasur, misalnya ke kamar orang tua, akan menambah kecemasan pada otak ketika tertidur. Tempat yang asing akan diterjemahkan otak sebagai ancaman dan Anda akan semakin sulit beristirahat.

Hindari juga makan terlalu banyak sebelum tidur. Ini bisa menyebabkan metabolisme tubuh Anda berantakan karena saat Anda tertidur, tubuh berusaha mencerna dan membakar kalori dari makanan yang Anda konsumsi. Tidur pun jadi tak nyenyak dan otak Anda tak bisa benar-benar beristirahat.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nightmares and Fevers in Toddlers. http://www.livestrong.com/article/524036-nightmares-fever-in-a-toddler/ Diakses pada 8 November 2016.

Why do we have a nightmare when we have a fever? http://www.sciencefocus.com/qa/why-do-we-have-nightmares-when-we-have-fever Diakses pada 8 November 2016.

6 Things Your Dream Can Tell You About Your Health. http://www.huffingtonpost.com/2013/03/27/dream-meaning-health-dreams_n_2957121.html Diakses pada 8 November 2016.

Nightmare disorder. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nightmare-disorder/basics/definition/con-20032202 Diakses pada 8 November 2016.

Versi Terbaru

19/12/2020

Ditulis oleh Irene Anindyaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Rachmadin Ismail


Artikel Terkait

Narkolepsi

Penyakit Kawasaki


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Irene Anindyaputri · Tanggal diperbarui 19/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan