Beberapa wanita pernah menjalin hubungan asmara dengan pria yang melakukan kekerasan, baik itu kekerasan fisik atau kekerasan seksual. Perilaku ini berlangsung terus-menerus tanpa ada rasa penyesalan dari pelakunya. Jika demikian, apakah pria kasar bisa berubah? Ini penjelasannya.
Apakah pria kasar bisa berubah?
Tindak kekerasan dilakukan sebagai kunci untuk mendapat kendali dalam sebuah hubungan. Banyak pria melakukan kekerasan untuk membuat pasangan wanita tunduk padanya.
Tidak ada yang bisa menjamin apakah seorang pria kasar bisa berubah sepenuhnya atau tidak. Namun, perubahan ini tentu kembali pada pribadi masing-masing orang.
Seseorang pria dengan sifat kasar dan biasa melakukan kekerasan bisa saja berubah menjadi lebih lembut pada suatu titik dalam kehidupannya.
Lisa Aronson Fontes, PhD., dosen senior dari University of Massachusetts, menyebutkan bahwa banyak pria merasa lebih bahagia dan damai setelah menyudahi perilaku kasar terhadap pasangannya.
Mereka merasakan kualitas hubungan yang lebih kuat dan tulus. Anak-anak mereka pun tidak lagi takut pada ayahnya dan keintiman dengan sang istri juga meningkat.
Terkadang, pria yang selama hidupnya menunjukkan sifat keras dan kasar benar-benar ingin melakukan perubahan dalam hidup karena beberapa faktor.
Mungkin saja pria tersebut menyesal telah menyakiti orang yang ia cintai. Selain itu, mungkin mereka merasa bosan, sendirian, dan lelah dengan sikap dominannya.
Tidak jarang, orang yang merasakan hal ini memang benar-benar ingin keluar dari lingkaran setan yang selama ini membelenggu dirinya.
Jangan tunggu pasangan berubah baik!
Ciri-ciri pria kasar sudah mulai berubah
Kebanyakan orang umumnya akan menunjukkan beberapa hal yang menandai perubahannya, begitu pula dengan pria kasar yang melakukan kekerasan semasa hidupnya.
Berikut ini merupakan beberapa ciri yang dapat menunjukkan apakah seorang pria kasar bisa berubah atau tidak.
1. Kesadaran untuk berubah mulai terbentuk
Kesadaran untuk berubah yang datang dari diri sendiri umumnya membuat pria lebih termotivasi ketimbang bila harus berubah atas bujukan orang lain.
Motivasi yang kuat akan menjadi modal utama bagi pria yang tadinya melakukan kekerasan dalam hubungan untuk berubah jadi lebih baik.
2. Mengakui kesalahan
Mengakui perbuatan dan tidak lagi menyangkal, menyalahkan orang lain, atau membuat alasan pembelaan atas perilaku yang pernah dilakukannya bisa jadi tanda pria kasar berubah.
Bahkan, pelaku akan menebus kesalahannya dengan bertanggung jawab atas kekerasan yang telah dilakukannya, baik dengan meminta maaf atau mengganti kerugian yang ditimbulkan.
3. Mencoba minta bantuan orang lain
Pada dasarnya, orang yang berwatak kasar tidak dapat mengubah dirinya sendiri. Maka dari itu, seseorang yang tadinya kasar bisa jadi memang ingin berubah ketika ia mulai mencari bantuan.
Ia dapat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, maupun pemuka agama untuk mengubah sifat kasar dalam dirinya.