backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Penyebab Stres Menjelang Pernikahan dan Tips Atasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

6 Penyebab Stres Menjelang Pernikahan dan Tips Atasinya

Apakah Anda mengalami sakit perut, mimpi buruk, dan bahkan sulit konsentrasi selama beberapa hari atau minggu sebelum pernikahan? Jika ya, mungkin Anda mengalami stres menjelang pernikahan. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini.

Penyebab stres menjelang pernikahan

Cukup wajar bila calon pengantin merasa stres mendekati hari pernikahan. Pasalnya, momen ini menjadi salah satu perubahan besar dalam hidup yang dialami oleh banyak orang.

Dr. Jocelyn Charnas, Ph.D., psikolog klinis dari New York, AS, menyatakan bahwa ada banyak emosi yang muncul jelang pernikahan, seperti dikutip dari situs Huffpost.

Emosi ini mungkin timbul karena masalah terkait uang, dinamika keluarga, komitmen, identitas, citra tubuh, hingga harapan tinggi terhadap pernikahan. 

Stres ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena bisa menimbulkan konflik dengan pasangan. Berikut ini adalah beberapa penyebab stres menjelang pernikahan yang perlu diketahui.

1. Orang tua terlalu banyak terlibat

orang tua panjang umur

Mempersiapkan vendor, katering, fotografer, suvenir, hingga gaun pengantin, semuanya punya kendala sendiri sehingga sering kali menjadi pemicu stres.

Meski ini pernikahan Anda dan pasangan, tak jarang pihak keluarga ikut andil mempersiapkan pernikahan dan bahkan cenderung mendominasi.

Anda dan pasangan mungkin merasa tertekan dengan permintaan pihak keluarga. Akibatnya, timbullah stres dan konflik kecil di antara Anda berdua dan keluarga.

2. Biaya pernikahan terlalu besar

Tidak jarang para pasangan rela menghabiskan banyak uang demi tampil maksimal di resepsi pernikahan tanpa berpikir panjang untuk mempersiapkan kehidupan setelah menikah.

Mewujudkan pernikahan impian memang sah-sah saja. Namun, jangan sampai biaya pernikahan terlalu besar sampai Anda memaksakan diri dan harus meminjam uang.

Tindakan ini malah dapat memicu stres berat dan berkepanjangan. Pasalnya, setelah menikah pun, Anda masih dihantui dengan tagihan atau angsuran yang belum lunas.

3. Harapan terlalu tinggi

Calon mempelai wanita biasanya ingin menjadi pusat perhatian di resepsi pernikahan dengan tampil cantik nan mewah.

Ini mungkin dilakukan demi mewujudkan pernikahan yang selama ini diidamkan. Namun, harapan yang terlalu tinggi dan tidak realistis berisiko memicu stres menjelang pernikahan.

Pasalnya, makin besar Anda menaruh harapan pada hari pernikahan, maka makin besar pula kemungkinan untuk kecewa bila kenyataan tidak berjalan sesuai dengan harapan.

Artikel terkait

4. Tiba-tiba ragu dengan pasangan

Menjelang pernikahan, keraguan pada pasangan sering muncul, baik karena perubahan sikap pasangan atau kehadiran mantan pacar secara tiba-tiba.

Kesibukan untuk mempersiapkan pernikahan dapat membuat Anda dan pasangan kehilangan waktu romantis berdua. Akibatnya, pertengkaran menjelang pernikahan bisa saja terjadi.

Stres menjelang pernikahan bisa dipengaruhi oleh pertanyaan, seperti “Apakah ia benar-benar orang yang tepat?” atau “Apakah rumah tangga saya akan bahagia bersamanya?”

Pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya akan menciptakan keraguan dan memperburuk situasi.

5. Cemas dengan hari pernikahan

Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup. Maka dari itu, Anda tentu tidak ingin ada satu pun yang terlewatkan dan memastikan semua berjalan dengan sempurna.

Namun, Anda perlu berhati-hati. Keinginan tersebut malah bisa memicu kecemasan berlebih dan berdampak pada suasana hati menjelang pernikahan. 

Makin sering Anda mencemaskan hari pernikahan, bisa makin stres pula Anda dibuatnya.

6. Kekhawatiran tentang malam pertama

Kekhawatiran menghadapi malam pertama juga menjadi salah satu penyebab stres menjelang pernikahan, terlebih bila kedua mempelai tidak punya pengetahuan yang cukup soal seks.

Pemicu rasa cemas ini biasanya seputar ketakutan tidak bisa memuaskan pasangan di ranjang.

Meski demikian, perasaan ini merupakan hal yang wajar dan sering dialami oleh para pengantin baru.

Tips menghilangkan stres menjelang pernikahan

jujur pada pasangan

Stres sering kali tidak bisa dihindari. Namun, Anda bisa mencoba bertahan dan berusaha untuk menghilangkan stres menjelang pernikahan dengan beberapa tips berikut ini.

1. Sadari bahwa semua orang merasakannya

Setiap pengantin pasti memiliki kisah horornya sendiri. Mengetahui bahwa Anda tidak sendirian dapat membantu meredakan stres menjelang hari pernikahan.

Tak hanya itu, hal ini juga akan menguraikan tekanan dan membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk apa yang akan datang.

2. Komunikasi

Kunci utama menghilangkan stres menjelang pernikahan yakni dengan memperkuat komunikasi dengan pasangan.

Banyak penyebab stres menjelang pernikahan berawal dari kurangnya komunikasi. Oleh karena itu, diskusikanlaah apa yang Anda berdua inginkan dalam pernikahan.

Libatkan pihak keluarga seperlunya dan tidak perlu ragu untuk saling menyampaikan pendapat.

3. Perkuat koordinasi dan koneksi

Mintalah bantuan wedding organizer dalam membantu persiapan pernikahan. Anda dan pasangan hanya perlu mendiskusikan pernikahan, seperti apa yang diinginkan dan anggarannya.

Biarkanlah mereka bekerja, tetapi masih dalam pengawasan Anda. Ini sangat bermanfaat untuk menekan biaya yang tidak perlu sehingga mencegah stres akibat pengeluaran yang berlebihan.

Jika perlu, ikutilah konseling pernikahan agar Anda dan pasangan merasa lebih tenang dalam mempersiapkan semuanya hingga hari sakral tersebut tiba.

Kesimpulan

  • Stres menjelang pernikahan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah keluarga, keuangan, dan harapan yang tinggi terhadap pernikahan.
  • Mengomunikasikan harapan dan keinginan dengan pasangan serta mengoordinasikan persiapan dengan baik dapat mengurangi stres menjelang pernikahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan