Di zaman yang serba canggih ini, hampir semua hal bisa diakses secara online. Mulai dari memantau kabar terbaru di seluruh dunia, belanja, hingga beli obat online. Bahkan, kini terapi psikologis pun bisa dilakukan secara online. Anda bisa langsung terhubung dengan ahli kesehatan mental di mana pun Anda berada. Namun, seberapa efektif terapi online dalam mengatasi masalah psikologis? Cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut ini.
Apa yang dilakukan selama terapi online?
Terapi online, yang juga dikenal sebagai e-therapy, e-counseling, telepsychology, atau cyber-counseling, adalah sebuah metode terapi yang menghubungkan antara konselor dengan pasiennya melalui dunia maya. Di sini, konselor hanya bisa memberikan dukungan psikologis melalui internet, baik lewat aplikasi pesan instan, email, atau video call.
Terkadang, terapi online masih dipandang sebelah mata oleh sejumlah ahli kesehatan mental di dunia. Padahal, menurut studi yang diterbitkan pada World Journal of Psychiatry, pasien yang menerima layanan kesehatan mental melalui video call mengalami perubahan psikologis yang lebih baik daripada sebelumnya, seperti dilansir dari Very Well.
Berbagai manfaat terapi online untuk mengatasi masalah psikologis
Banyak orang tertarik dengan terapi berbasis dunia maya karena praktis, ekonomis, dan bisa diakses di mana saja. Terlebih bagi mereka yang mengalami iatrophobia alias takut bertemu dengan dokter, ini tentu akan memudahkan mereka dalam mendapatkan saran medis dari ahli kesehatan tanpa harus bertemu secara langsung.
Berbagai manfaat terapi online yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut.
1. Akses mudah bagi daerah terpencil
Tidak semua daerah memiliki akses pelayanan kesehatan mental yang memadai. Nah, disinilah peran terapi online yang dapat memudahkan para penderita gangguan mental di daerah terpencil untuk mendapatkan terapi yang sesuai dengan kebutuhannya – tanpa harus repot pergi ke luar kota.
2. Informasi lebih mudah diakses
Saat mengakses internet, orang akan menemukan semua informasi yang dibutuhkan dengan mudah, termasuk seluk-beluk informasi tentang kesehatan mental. Terkadang, penderita gangguan mental cenderung merasa tidak nyaman untuk membicarakan masalahnya kepada teman atau keluarga. Pada akhirnya, mereka mencari informasi dan pertolongan lewat terapi online yang tersedia untuk mengatasi masalah psikologisnya.
3. Lebih mudah untuk penyandang disabilitas
Penyandang disabilitas memiliki tantangan dan tingkat stres yang lebih tinggi sehingga lebih memungkinkan untuk depresi. Pasalnya, mereka cenderung mengalami pergerakan yang terbatas, lingkungan sosial yang tidak mendukung, dan kesulitan mendapatkan pekerjaan. Akibatnya, mereka menjadi tidak percaya diri untuk sekadar keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain.
Nah, kehadiran terapi online ini bisa menjadi angin segar bagi para penyandang disabilitas. Mereka tetap bisa mendapatkan konseling psikologis tanpa perlu repot-repot keluar rumah atau memikirkan pandangan orang lain terhadapnya.