Sebagai contoh, seseorang perokok berat tidak bisa melepaskan diri dari rokok, terutama ketika sedang dilanda stres. Dalam CBT, terapis akan mengajak klien untuk menyadari bahwa pola pikirnya, yaitu rokok bisa melepas stres, adalah pola pikir yang salah dan perlu diubah. Setelah itu, klien akan dilatih untuk membentuk perilaku baru yang positif untuk menggantikan perilaku lama yang merugikan. Daripada merokok, klien tersebut akan dibiasakan untuk berolahraga ringan dan mengambil napas dalam saat stres menyerang. Hal ini dilakukan dengan berbagai teknik, mulai dari bercerita pada terapis, menulis buku harian, atau melakukan relaksasi.
Kondisi yang bisa ditangani dengan CBT
CBT adalah terapi yang ampuh untuk mengatasi berbagai gangguan psikologis. Namun, terapi ini sebaiknya tidak diterapkan untuk orang-orang yang memiliki masalah perkembangan mental atau cacat mental yang cukup serius. Berikut adalah beberapa contoh gangguan psikologis yang bisa ditangani dengan CBT.
- Depresi
- Gangguan kecemasan
- Kecanduan (alkohol, obat-obatan, rokok, judi, dll.)
- Fobia atau trauma psikologis
- Kepribadian ganda
- Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
- Gangguan makan (bulimia, anoreksia, dll.)
- Gangguan tidur (insomnia, mengigau, dll.)
- Stres karena pekerjaan, hubungan pribadi, dan tekanan lainnya
- Duka karena kehilangan orang tercinta atau habis bercerai
Manfaat terapi CBT
CBT adalah salah satu terapi psikologis yang cukup populer dibanding terapi-terapi lainnya. Ini karena CBT menawarkan berbagai keunggulan yang tidak didapat dari terapi lain. Inilah beberapa keunggulannya.
1. Tidak memakan waktu yang terlalu lama
Dibandingkan dengan terapi lain seperti terapi psikonalitik atau psikoterapi interpersonal, terapi kognitif dan perilaku biasanya berlangsung lebih cepat. Ini karena CBT fokus pada pola pikir dan perilaku Anda saat ini. Sementara itu, terapi lain biasanya perlu menggali masalah yang Anda alami di masa kecil atau kejadian di masa lampau.
2. Mencegah ketergantungan pada obat-obatan
Biasanya terapis tidak akan meresepkan obat-obatan seperti antidepresan, obat tidur, atau obat penenang untuk membantu perubahan perilaku. Ini karena pola pikir Anda benar-benar dilatih supaya bisa disetel ulang secara naluriah, bukan karena dibantu obat-obatan. Hasilnya akan lebih terasa dalam jangka panjang. Selain itu, kemungkinan Anda mengalami efek samping atau ketergantungan terhadap obat-obatan pun jadi lebih kecil.
3. Teknik yang diajarkan bisa diterapkan sendiri seumur hidup
CBT memiliki struktur yang sangat jelas dan mudah diikuti. Maka, meskipun Anda sudah selesai menjalani sesi terapi, teknik perubahan pola pikir dan perilaku tersebut bisa Anda terapkan secara terus-menerus. Tak seperti terapi lain yaitu hipnoterapi atau terapi psikodinamik yang mengharuskan Anda untuk memasuki alam bawah sadar, CBT sifatnya lebih praktis dan bisa dibiasakan sendiri tanpa bantuan terapis.