Stres kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya akibat masalah pekerjaan, keuangan, atau keluarga. Kemunculan stres tidak sepenuhnya buruk, karena ada jenis stres yang justru membuat Anda lebih waspada dan mencari jalan keluar untuk menghadapinya.
Namun, bila stres terus menumpuk, hal ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Mari simak informasi berikut untuk mengetahui apa saja macam-macam stres dan cara menghadapinya.
Mengenal jenis-jenis stres yang bisa dialami seseorang
Stres adalah suatu ketegangan fisik dan emosional yang muncul sebagai respons tubuh ketika mengalami perubahan, tuntutan, ancaman, atau perubahan apa pun.
Meski normal terjadi, stres yang berlebihan justru bisa menimbulkan dampak buruk. Dampak stres bagi tubuh antara lain meningkatnya risiko depresi, kecemasan, hingga penyakit kronis.
Menurut American Psychological Association (APA), ada tiga macam stres yang memiliki dampak masing-masing pada tubuh. Berikut ini penjelasannya.
1. Stres akut
Stres akut muncul saat ada tantangan, ancaman, atau sesuatu yang tidak terduga terjadi. Jenis stres ini berjangka pendek dan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari.
Contohnya adalah ketika Anda berselisih paham dengan pasangan, hendak berpidato pada suatu acara, terjebak macet, atau melakukan pelanggaran saat berkendara.
Gejala stres akut antara lain denyut jantung meningkat, napas cepat, berkeringat, sakit kepala, dan kadar gula darah naik. Semua gejala stres tersebut muncul dengan cepat dan singkat.
Stres akan akan melatih tubuh untuk membentuk respons terhadap situasi pemicu stres di kemudian hari. Setelah melewati fase ini, sistem tubuh akan kembali normal.
Namun, stres akut juga bisa berdampak cukup parah bila kondisinya mengancam jiwa. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan penyakit mental lainnya.
Tahukah Anda?
Eustres dapat membangkitkan semangat dan motivasi dalam hidup. Tanpa stres ini, hidup akan terasa membosankan dan dalam kasus serius bisa meningkatkan risiko depresi.
2. Stres episodik
Jenis stres ini biasanya terjadi bila Anda kerap mengalami episode stres akut. Orang-orang dengan kondisi ini sering mengambil terlalu banyak tanggung jawab sehingga beban hidupnya cukup besar.
Stres episodik sangat berpotensi terjadi pada seseorang yang merasa hidupnya kacau. Mereka mungkin terus menghadapi krisis yang terasa sulit dan tidak berkesudahan.
Beberapa profesi yang berkaitan dengan jenis stres ini antara lain penegak hukum dan pemadam kebakaran. Orang-orang dengan profesi ini sering kali berada di situasi dengan tingkat stres yang tinggi.
Sama halnya dengan stres akut yang parah, stres episodik juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Gejala yang terjadi sama dengan stres akut, hanya saja frekuensinya lebih sering. Bahkan, stres berat bisa mengganggu jantung dan menyebabkan depresi.