Banyak orang yang stres berat menjadikan makanan sebagai pelarian. Stres pun bisa membuat nafsu makan meningkat. Hal ini terkait dengan tingginya hormon kortisol saat stres terjadi.
Efek dari naiknya hormon kortisol ini, cenderung membuat seseorang makan berlebihan, sekali pun perut sudah kenyang. Sering kali makanan yang dijadikan sebagai pelampiasan stres adalah makanan tidak sehat, seperti junk food.
Porsi makanan yang berlebihan, memicu obesitas yang merupakan faktor risiko penyakit jantung. Pilihan makanan yang tidak sehat bagi jantung juga akhirnya memicu terbentuknya plak. Plak ini dapat menyumbat aliran darah di pembuluh arteri jadi tidak lancar dan menyebabkan penyakit jantung.
3. Tidak bergairah melakukan aktivitas lain
Stres dapat menyebabkan seseorang jadi lebih malas dan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Munculnya rasa malas karena Anda terus murung dan sedih seharian. Konsentrasi Anda yang terpusat pada rasa sedih ini, pasti membuat semangat untuk beraktivitas jadi kendor.
Kalau hanya sikap malas-malasan dilakukan sehari saja, tidak apa. Akan tetapi, jika kondisi ini terjadi terus-menerus, jangan heran kalau nanti berat badan Anda melonjak saat ditimbang. Sebab gaya hidup sedentari alias malas gerak akan membuat timbunan lemak tubuh semakin banyak.
Dan lagi-lagi, lemak akan membentuk plak dan menyumbat aliran darah Anda dan akhirnya jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.
4. Picu sulit tidur atau insomnia
Insomnia berkaitan erat dengan stres berat yang nantinya bisa sebabkan risiko penyakit jantung jadi meningkat. Saat stres, otak Anda akan jadi sibuk memikirkan berbagai masalah yang dihadapi. Akibatnya, Anda jadi susah tidur dan kekurangan tidur keesokan harinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar