3. Tidak bergairah melakukan aktivitas lain
Stres dapat menyebabkan seseorang jadi lebih malas dan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Munculnya rasa malas karena Anda terus murung dan sedih seharian. Konsentrasi Anda yang terpusat pada rasa sedih ini, pasti membuat semangat untuk beraktivitas jadi kendor.
Kalau hanya sikap malas-malasan dilakukan sehari saja, tidak apa. Akan tetapi, jika kondisi ini terjadi terus-menerus, jangan heran kalau nanti berat badan Anda melonjak saat ditimbang. Sebab gaya hidup sedentari alias malas gerak akan membuat timbunan lemak tubuh semakin banyak.
Dan lagi-lagi, lemak akan membentuk plak dan menyumbat aliran darah Anda dan akhirnya jantung tidak bisa memompa darah dengan baik.
4. Picu sulit tidur atau insomnia
Insomnia berkaitan erat dengan stres berat yang nantinya bisa sebabkan risiko penyakit jantung jadi meningkat. Saat stres, otak Anda akan jadi sibuk memikirkan berbagai masalah yang dihadapi. Akibatnya, Anda jadi susah tidur dan kekurangan tidur keesokan harinya.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), insomnia karena stress membuat tekanan darah jadi naik. Kondisi inilah yang bila terus dibiarkan akan merusak kesehatan jantung.
5. Cenderung mencari pelarian dengan melakukan kebiasaan buruk
Stres juga bisa sebabkan risiko penyakit jantung semakin tinggi karena cenderung membuat Anda merokok dan minum alkohol lebih sering. Dengan dalih, rokok dan alkohol dapat membuat Anda jadi lebih nyaman.
Padahal, merokok jadi penyebab utama penyakit jantung. Ditambah dengan minum alkohol berlebihan, yang akhirnya memicu peradangan pada tubuh.
Cara mengelola stres untuk mencegah penyakit jantung
Stres yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, tidak boleh Anda pandang sebelah mata. Anda harus tahu caranya sebagai bentuk pencegahan penyakit jantung.
Cobalah untuk olahraga, melakukan hal disukai, dan cukup tidur untuk meredakan stres. Jika tidak juga ampuh, jangan ragu untuk konsultasi ke psikolog.
Mengelola stres tidak hanya perlu dilakukan orang yang sehat. Anda yang mengalami gejala penyakit jantung, seperti sesak napas, nyeri dada, dan detak jantung tidak beraturan juga harus pandai mengelola stres agar kondisi tidak semakin memburuk.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar