backup og meta

7 Cara Mengatasi Burnout di Tempat Kerja

7 Cara Mengatasi Burnout di Tempat Kerja

Ketika dibiarkan dan tidak segera diatasi, burnout syndrome akan berpengaruh pada kinerja Anda di kantor. Kondisi ini juga akan berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Lantas, bagaimana caranya mengatasi burnout syndrome?

Ragam cara mengatasi burnout di tempat kerja

Burnout syndrome adalah sebuah kondisi stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan. 

Biasanya, burnout syndrome muncul ketika Anda merasa kewalahan, terkuras secara emosi, dan tidak bisa memenuhi target yang diminta saat bekerja.

Tidak hanya untuk kesehatan mental, komplikasi stres kerja yang berlarut-larut ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik Anda.

Untungnya, ada beragam cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout di tempat kerja. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Menyadari masalah yang sedang dihadapi

masalah kesehatan pada pekerja kantoran

Pertama-tama, Anda harus menyadari masalah yang sedang Anda hadapi di tempat kerja. Jika perlu, catat kesulitan saat bekerja yang membuat Anda stres dan cemas.

Kemudian, pikirkan solusi atau hal yang akan Anda lakukan ketika menghadapi situasi tersebut. Jangan lupa untuk mencoba menerapkannya saat hal ini terjadi kembali.

Jangan khawatir ketika cara ini tidak membawa dampak yang signifikan. Perlu dipahami bahwa mengatasi burnout syndrome butuh proses yang tidak sebentar.

Tetap fokus pada perubahan-perubahan kecil yang dilakukan bisa membuat Anda lebih tenang.

2. Mencari dukungan dari orang-orang di sekitar

Membicarakan masalah yang sedang Anda hadapi dengan orang-orang terdekat, misalnya teman, pasangan, atau keluarga, mungkin akan membantu mengatasi gejala burnout syndrome.

Tidak harus terpaku pada solusi yang akan diperoleh. Terkadang, Anda hanya butuh orang lain untuk menjadi pendengar yang baik dan mau menampung keluh kesah Anda.

Berbicara pada rekan kerja yang mengalami kondisi serupa juga bisa mengurangi beban Anda.

Siapa tahu dengan melakukan diskusi bersama, rekan kerja dan Anda dapat menemukan cara untuk mengatasi kondisi yang memicu burnout di tempat kerja.

Bersosialisasi di luar lingkungan kantor pun penting dilakukan. Dengan hal ini, Anda bisa mendapatkan banyak perspektif dari orang lain dan menjadi lebih kreatif di dalam pekerjaan.

Tanda dan gejala burnout syndrome

Burnout syndrome dapat ditandai dengan gejala fisik dan psikologis seperti berikut ini.
  • Merasa lelah dan kehabisan energi sepanjang waktu.
  • Kehilangan motivasi dan semangat untuk bekerja.
  • Produktivitas kerja menurun.
  • Kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan.
  • Mengalami gangguan tidur, seperti susah tidur dan insomnia.
  • Perubahan pola makan, sering makan berlebihan atau kurang nafsu makan.
  • Sering mengalami sakit fisik, seperti sakit kepala atau nyeri otot.

3. Melihat sisi positif dari pekerjaan

Pertimbangkanlah kembali alasan yang membuat Anda masih bertahan di tempat kerja saat ini.

Tidak melulu tentang pencapaian Anda, hal-hal sederhana seperti tempat kerja yang nyaman dan mudah dijangkau juga bisa menjadi sisi positif dari pekerjaan Anda.

Jika pekerjaan tetap terasa memberatkan, Anda juga bisa mendiskusikannya dengan bagian HRD atau atasan Anda di kantor. 

Mungkin saja melalui pembicaraan empat mata ini, Anda mampu menemukan jalan keluar dari masalah di tempat kerja.

4. Mengatur prioritas dan batasan kerja

Tentukan tugas yang paling penting, lalu kerjakan berdasarkan prioritas. Jangan memaksakan diri untuk melakukan multitasking yang bakal berefek buruk untuk diri sendiri.

Fokuslah pada satu pekerjaan dan beristirahatlah sejenak sebelum berpindah ke pekerjaan yang lain akan membantu mengurangi tingkat stres Anda.

Selain itu, buat batasan waktu kerja yang jelas. Hindari kebiasaan lembur kerja terus-menerus serta jangan ragu untuk meminta bantuan bila beban kerja dirasa terlalu banyak.

Pengelolaan waktu yang baik dapat memberikan waktu bagi Anda untuk menjalani kehidupan pribadi. Dengan demikian, Anda pun bisa mencapai work-life balance.

5. Menjalani kebiasaan hidup sehat

kebiasaan hidup sehat

Pola makan sehat, olahraga rutin, dan tidur yang cukup bisa mengatasi burnout di tempat kerja.

Kombinasi kebiasaan hidup sehat tersebut mampu meningkatkan energi serta membantu tubuh dan pikiran Anda untuk lebih siap menghadapi tekanan.

Luangkan waktu untuk melakukan olahraga ringan, seperti jalan pagi, supaya tubuh tetap aktif dan pikiran Anda terasa lebih segar.

Hindari konsumsi makanan tinggi gula secara berlebihan. Artikel dalam jurnal Nutrients (2021) menyebut kebiasaan buruk ini bisa memicu gejala depresi dan kecemasan.

Gaya hidup sehat bukan hanya soal menjaga kesehatan fisik, tapi juga kemampuan untuk membangun daya tahan mental dalam menghadapi tantangan dalam pekerjaan.

6. Menerapkan mindfulness

Mindfulness adalah sikap untuk memusatkan pikiran terhadap sesuatu yang sedang dikerjakan tanpa memikirkan hal-hal yang sudah berlalu dan efeknya untuk masa depan.

Sikap ini tentu sangat berguna bagi Anda yang sedang mencari cara untuk mengatasi burnout syndrome di tempat kerja

Tujuan dari mindfulness yakni menarik pikiran negatif yang memicu rasa cemas. Ini juga akan membantu Anda untuk lebih fokus pada pekerjaan sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.

Mempraktikkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari akan membuat Anda lebih berkonsentrasi terhadap tugas tanpa terlalu memikirkan hasil ke depannya.

7. Mengambil istirahat secara berkala

Burnout bisa diperparah oleh rutinitas tanpa jeda. Mengambil istirahat singkat secara berkala di tengah pekerjaan dapat membantu menyegarkan pikiran dan meningkatkan produktivitas. 

Cobalah untuk melakukan aktivitas yang berbeda, seperti beranjak dari kursi kerja lalu berjalan singkat dan melakukan peregangan selama beberapa menit.

Selain itu, mengambil cuti dari pekerjaan juga penting agar Anda bisa memiliki waktu bagi diri sendiri.

Ketika kembali masuk kerja, tubuh Anda akan terasa lebih berenergi. Anda juga akan memiliki semangat yang lebih tinggi untuk menyelesaikan tugas.

Burnout syndrome tidak hanya terjadi dalam satu malam, jadi mengatasi kondisi ini pun butuh proses yang panjang.

Apabila berbagai cara mengatasi burnout di atas tidak membantu Anda, Anda juga dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater terdekat untuk menemukan solusi yang tepat.

Kesimpulan

  • Burnout syndrome adalah kondisi stres kronis yang berhubungan dengan pekerjaan.
  • Beberapa cara mengatasi burnout di tempat kerja yakni mengenali pemicunya, mencari dukungan orang terdekat, dan menerapkan kebiasaan hidup sehat.
  • Jika gejala berlanjut, konsultasikan dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bantuan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Burn-out an “occupational phenomenon”: International Classification of Diseases. (2019). World Health Organization (WHO). Retrieved November 1, 2024, from https://www.who.int/news/item/28-05-2019-burn-out-an-occupational-phenomenon-international-classification-of-diseases 

Job burnout: How to spot it and take action. (2021). Mayo Clinic. Retrieved November 1, 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/burnout/art-20046642 

The science is clear: Why multitasking doesn’t work. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved November 1, 2024, from https://health.clevelandclinic.org/science-clear-multitasking-doesnt-work

Work-life balance. (2023). healthdirect. Retrieved November 1, 2024, from https://www.healthdirect.gov.au/work-life-balance

Mindfulness. (2021). Mind. Retrieved November 1, 2024, from https://www.mind.org.uk/information-support/drugs-and-treatments/mindfulness/about-mindfulness/

Kose, J., Cheung, A., Fezeu, L. K., Péneau, S., Debras, C., Touvier, M., Hercberg, S., Galan, P., & Andreeva, V. A. (2021). A comparison of sugar intake between individuals with high and low trait anxiety: Results from the nutrinet-santé study. Nutrients, 13(5), 1526. https://doi.org/10.3390/nu13051526

American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.

Versi Terbaru

13/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Gloria Permata Usodo

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Tanda dan Cara Menghadapi Lingkungan Kerja yang Tidak Nyaman

Hustle Culture, Budaya Gila Kerja yang Membahayakan Pekerja


Ditinjau secara medis oleh

dr. Gloria Permata Usodo

General Practitioner · Rumah Sakit Ibu dan Anak SamMarie Wijaya


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan