backup og meta

Schizoid Personality Disorder

DefinisiTanda dan gejalaPenyebabPenanganan

Kapan terakhir kali Anda merasakan kebahagiaan dengan berinteraksi sosial? Keinginan untuk menyendiri dan kurangnya kemampuan berekspresi ternyata bisa menjadi gejala gangguan kepribadian yang disebut schizoid personality disorder. Bagaimana gangguan skizoid memengaruhi kehidupan sehari-hari? Apakah kondisi ini perlu diatasi? Cari tahu jawabannya melalui informasi berikut.

Apa itu schizoid personality disorder?

Schizoid personality disorder adalah gangguan kepribadian yang membuat pengidapnya berusaha menghindari interaksi sosial dan memiliki rentang emosi terbatas sehingga kesulitan mengungkapkan emosinya.

Seseorang dengan gangguan kepribadian ini lebih suka menyendiri, menjaga jarak dengan orang lain, dan hampir selalu menunjukkan emosi yang datar sehingga tampak tidak peduli dengan sekitarnya.

Meski memiliki nama yang mirip, gangguan kepribadian skizoid, skizotipal, dan skizofrenia adalah gangguan mental yang berbeda.

Jika schizoid adalah kondisi saat seseorang tidak tertarik untuk berinteraksi sosial dan minim emosi, skizofrenia adalah kondisi yang membuat pengidapnya tidak bisa membedakan khayalan dan realita.

Sementara itu, gangguan skizotipal dan skizoid memang cenderung lebih mirip karena keduanya termasuk gangguan kepribadian klaster A.

Bedanya, gangguan skizotipal membuat pengidapnya enggan berhubungan sosial sekaligus memiliki perilaku tidak wajar, seperti kepercayaan yang tidak logis atau pemikiran paranoid.

Skizoid juga berbeda dengan gangguan kecemasan sosial. Pasalnya, pengidap gangguan kecemasan sosial biasanya ketakutan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Sementara itu, orang-orang dengan schizoid personality disorder justru cenderung tidak memedulikannya.

Tanda dan gejala gangguan kepribadian skizoid

sering bicara sendiri, normal atau tidak?

Mengutip laman Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang ditunjukkan seseorang dengan schizoid personality disorder.

  • Lebih senang melakukan aktivitas sendiri.
  • Kesulitan mengekspresikan emosi dan bereaksi.
  • Tidak memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dekat dengan seseorang.
  • Tidak memedulikan orang lain.
  • Sering berkhayal atau berfantasi.
  • Cenderung tidak memiliki dorongan atau keinginan untuk mencapai tujuan.
  • Tidak peduli dengan kritikan maupun pujian dari orang lain.

Gangguan kepribadian adalah pola perilaku kronis atau jangka panjang. Artinya, berbagai gejala gangguan kepribadian tersebut tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja.

Seseorang harus menunjukkan perilaku tersebut secara konsisten selama beberapa minggu atau bulan untuk dapat didiagnosis dengan gangguan kepribadian ini.

Penyebab gangguan kepribadian skizoid

Sampai saat ini, penyebab schizoid personality disorder belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, para ahli menduga bahwa kondisi ini merupakan kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.

Seseorang yang memiliki orang tua atau saudara dengan gangguan spektrum autisme, skizoid, skizofrenia, atau gangguan kepribadian lainnya lebih mungkin memiliki gangguan kepribadian ini.

Begitu pula dengan orang yang tumbuh di lingkungan yang kurang kondusif, misalnya memiliki orang tua yang mengabaikan kebutuhan emosional anaknya.

Penanganan schizoid personality disorder

Pengidap gangguan skizoid sering kali tidak menyadari bahwa dirinya membutuhkan pengobatan karena merasa tidak ada yang salah dalam dirinya.

Belum lagi gangguan kepribadian ini membuat pengidapnya terbiasa menyendiri dan memiliki kondisi emosional yang terbatas. 

Meski begitu, perlu diingat bahwa kondisi ini bisa mengganggu produktivitas harian Anda dan mempersulit Anda dalam berinteraksi sebagai makhluk sosial.

Oleh karena itu, seorang psikolog atau psikiater akan membantu Anda dengan beberapa cara berikut.

1. Cognitive behavioral therapy (CBT)

Terapi perilaku kognitif adalah jenis psikoterapi yang akan membantu mengubah pola pikir dan perilaku individu dengan schizoid personality disorder ketika menghadapi suatu masalah.

Terapi ini membantu Anda memahami penyebab masalah dan menemukan solusi yang sesuai. Hasilnya, Anda akan lebih siap mengelola emosi saat menghadapi situasi serupa di masa depan.

2. Terapi kelompok

terapi

Jenis psikoterapi lain yang bisa diberikan untuk orang dengan gangguan kepribadian skizoid adalah terapi kelompok. Terapi ini melibatkan interaksi kelompok kecil dengan pengawasan terapis.

Anda akan belajar untuk mengekspresikan emosi dengan lebih terbuka dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam beberapa pertemuan, terapi kelompok mungkin menjadi support system bagi Anda.

3. Obat-obatan

Pada dasarnya, tidak ada obat-obatan spesifik yang secara langsung dapat mengatasi schizoid personality disorder.

Namun, psikiater bisa memberikan obat-obatan tertentu untuk mengendalikan gejala yang Anda alami, seperti antidepresan atau anticemas.

Pastikan untuk mengonsumsi obat-obatan tersebut sesuai resep dokter. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa instruksi dokter meski Anda sudah merasa lebih baik.

Menjalani hidup dengan schizoid personality disorder memang tidak mudah, apalagi jika kondisi ini tidak disadari atau dibiarkan begitu saja.

Namun, dengan dukungan tenaga profesional dan kesadaran akan pentingnya penanganan, Anda tetap bisa menjalani kehidupan yang bermakna dan produktif.

Jadi, jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tandanya, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bisa jadi, ini adalah awal dari proses pemulihan.

Kesimpulan

  • Schizoid personality disorder adalah gangguan kepribadian yang membuat pengidapnya enggan berinteraksi sosial dan memiliki rentang emosi yang terbatas.
  • Beberapa gejala schizoid adalah sulit mengekspresikan emosi, lebih senang melakukan aktivitas sendiri, tidak memedulikan orang lain, dan tidak peduli dengan kritik maupun pujian.
  • Gangguan kepribadian ini umumnya ditangani dengan terapi perilaku kognitif atau terapi kelompok. Bila perlu, psikiater atau dokter bisa memberikan obat-obatan untuk meringankan gejalanya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Schizoid personality disorder: Symptoms & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 05 June 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23030-schizoid-personality-disorder

Schizoid personality disorder – Diagnosis and treatment – Mayo Clinic. (2023, May 27). Top-ranked Hospital in the Nation – Mayo Clinic. Retrieved 05 June 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/schizoid-personality-disorder/diagnosis-treatment/drc-20354419

Schizoid personality disorder: Symptoms, causes, treatment. (2025, March 24). HelpGuide.org. Retrieved 05 June 2025, from https://www.helpguide.org/mental-health/personality-disorders/schizoid-personality-disorder

Torrico, T. J., Madhanagopal, N. (2024). Schizoid personality disorder. StatPearls Publishing. Retrieved 05 June 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559234/

Versi Terbaru

16/06/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Menurut Penelitian, Punya Sahabat Sejati Sangat Penting Bagi Kesehatan Mental

Depresi Terselubung


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 16/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan