Anda pastinya geram jika mendapati ada laki-laki yang sedang merendahkan perempuan. Sayangnya, kadang tindakan yang disebut mansplaining ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan bisa dimaklumi.
Meski kesannya sepele, Anda harus tahu kalau sikap buruk ini bisa berakibat fatal, lho! Sebelumnya, yuk kenali dulu lebih jauh tentang mainsplaining.
Apa itu mansplaining?
Mainsplaining adalah suatu tindakan yang digunakan seorang laki-laki untuk merendahkan perempuan. Mereka yang melakukan tindakan ini sering kali menganggap bahwa dirinya jauh lebih unggul dari perempuan.
Terkadang, mereka juga bersikap seperti sedang menggurui perempuan yang menjadi lawan bicaranya. Perempuan dianggap tidak lebih pintar sehingga diremehkan.
Beberapa pria mungkin tidak menyadari kalau mereka sedang melakukan mansplaining. Pasalnya, bahasa yang digunakan sangatlah halus dan ini kadang dianggap sebagai hal yang wajar.
Ciri-ciri perilaku mansplaining
Ciri khas dari mansplaining yaitu laki-laki terlihat lebih mendominasi pembicaraan serta memberikan berbagai penjelasan yang sangat detail kepada wanita.
Anda juga harus tahu bahwa saat seorang laki-laki melakukan mansplaining, biasanya ia memercayai kalau perempuan tidak akan bisa terlibat dalam obrolannya. Hal ini membuatnya bertindak seenaknya saja.
Selain ciri-ciri tersebut, berikut contoh lainnya dari perilaku mansplaining, seperti dikutip dari laman Society for Human Resource Management dan beberapa rujukan lainnya.
- Mendominasi setiap percakapan, tidak pernah bertanya, tidak ada keinginan untuk mencari tahu pendapat lawan bicaranya, dan berusaha menjawab setiap pertanyaan.
- Mengabaikan lawan bicara perempuan, misalnya dengan tidak menggubris topik atau isu yang dilontarkan olehnya.
- Bersikap kasar, tidak mengajak perempuan ke dalam percakapan, atau mengalihkan pembicaraan.
- Berbicara dengan nada atau kata-kata yang merendahkan.
- Menyalahkan perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual atau tindakan kekerasan dengan alasan “keluar malam-malam”, “tidak berpakaian tertutup”, dan sebagainya.
- Memojokkan perempuan karena alasan pribadi, misalnya karena ia aktif secara seksual, memiliki bentuk tubuh yang indah, atau cara berpakaiannya tidak sesuai “norma”.
Apa dampaknya pada mental perempuan?
Pernah dengar peribahasa “pena lebih tajam daripada pedang” atau “mulutmu harimaumu”? Kira-kira begitulah prinsipnya.
Jika luka fisik bisa disembuhkan, lain ceritanya dengan luka batin yang diterima dari pedasnya mulut seseorang.
Perempuan yang berulang kali menjadi obyek komentar merendahkan kerap diselimuti oleh rasa bersalah, malu, tidak berharga, dan sakit hati. Luka ini pun dapat terwujud menjadi sebuah kepribadian diri yang sama sekali baru.
Wanita yang kerap menjadi target dari cemoohan seksis kerap mengalami goncangan jiwa berat yang menyebabkan trauma sampai kehilangan kepercayaan diri.
Mereka juga rentan mengalami isolasi diri, gangguan makan, trauma, kebencian terhadap diri sendiri, hingga depresi atau penyakit kejiwaan lain yang bisa berlangsung bahkan seumur hidup.
Tak jarang, perempuan yang menjadi korban mansplaining tersembunyi lama kelamaan merasa bahwa ia memang pantas diperlakukan demikian.
Dalam hal ini, ia merasa dirinya pantas disakiti, direndahkan, atau bahkan dieksploitasi secara seksual. Padahal, kenyataannya tidak ada manusia yang pantas diperlakukan demikian.
Cara menghadapi situasi mansplaining
Saat Anda sedang berada di tengah-tengah situasi mansplaining, lantas apa hal yang seharusnya dilakukan? Selain bersabar, inilah beberapa contoh tindakan yang dapat meredakan kondisi tersebut.
- Coba hadapi situasi tersebut dengan tenang, bukan ketus. Saat ada pria yang mencoba untuk merendahkan Anda, beri tahu saat itu juga kalau yang dilakukannya tidaklah sopan.
- Meminta komentar orang lain tentang suatu hal saat ia mulai melakukan tindakan bullying.
- Jika awal pembicaraan sudah dimulai dengan sesuatu yang membuat Anda tidak nyaman, segeralah alihkan perhatian Anda, entah itu untuk mengecek pesan atau membaca berita.
Pada akhirnya, semua orang perlu berpikir seribu kali sebelum melontarkan komentar merendahkan kepada siapa pun.
Seksisme dan mansplaining pun merupakan masalah nyata yang perlu diberantas habis. Perilaku ini bisa memiliki dampak merugikan yang nyata pada perempuan,.