Setiap orang tentu ingin dikelilingi orang-orang yang menyenangkan. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa Anda mungkin menemui seseorang dengan sifat yang tidak diharapkan, contohnya self-centered.
Alih-alih merasakan kebahagiaan, berteman dengan seseorang yang self-centered justru bisa membuat Anda kesal dan tidak nyaman. Lantas, adakah cara khusus untuk menghadapinya? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa itu self-centered?
Self-centered adalah sebutan untuk seseorang yang hanya fokus pada dirinya sendiri, suka mengabaikan orang lain, dan selalu memprioritaskan kepentingannya tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Bisa dibilang, self-centered atau self-sentris adalah sikap yang mencerminkan sifat egois dan kurang empati. Padahal, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari peran satu sama lain.
Sudah sewajarnya pula bagi manusia untuk saling membantu dan memahami. Karena itulah, sikap ini sering kali membuat orang lain kesal atau terganggu.
Contoh perilaku self-centered
![egoisme](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/02/0101fcfc-egoisme.jpg)
Orang-orang yang self-sentris sebenarnya cukup mudah dikenali. Hanya saja, Anda mungkin tidak menyadarinya lantaran sudah terbiasa dengan sikap mereka.
Nah, berikut adalah ciri-ciri umum dari seseorang yang memiliki sikap self-centered.
1. Selalu membicarakan diri sendiri
Ketika menjadi teman curhat, orang-orang yang self-sentris justru akan berbalik membicarakan dirinya sendiri alih-alih berusaha memahami kondisi Anda.
Mereka seakan mampu membuat semua topik menjadi tentang dirinya. Karena itulah, orang-orang dengan sikap seperti ini cenderung tidak memiliki teman dekat.
Tidak hanya berlaku ketika menjadi teman, seseorang yang self-centered juga akan berusaha memonopoli pembicaraan saat menjadi rekan kerja maupun dalam bentuk hubungan lainnya.
2. Kurang empati
Karena selalu fokus pada diri sendiri, orang-orang self-sentris akan kesulitan untuk memahami, memedulikan, atau sekedar mendengarkan kebutuhan serta perspektif orang lain.
Memiliki kepedulian yang tinggi pada diri sendiri sebenarnya merupakan hal yang baik. Meski begitu, bukan berarti Anda tidak bisa berempati kepada orang lain.
Empati berperan penting dalam keharmonisan hubungan antarmanusia. Kurangnya empati justru bisa menimbulkan frustrasi dan kesalahpahaman di dalam hubungan.
3. Cenderung menghindari tanggung jawab
Contoh sikap self-centered lainnya adalah enggan mengambil tanggung jawab, terutama jika tugas tersebut menyulitkan atau tidak menguntungkan diri sendiri.
Sebagai gantinya, mereka cenderung mencari jalan pintas atau melemparkan tanggung jawab ke orang lain, asalkan diri mereka tidak dirugikan.
4. Menilai orang berdasarkan kepentingan pribadi
Ketika mencari teman, seseorang yang self-sentris cenderung menilai seberapa besar keuntungan yang bisa mereka dapatkan dari orang tersebut.
Mereka juga cenderung memilih orang yang tidak dominan supaya bisa fokus pada diri sendiri di depan orang-orang di sekitarnya.
Saat bertemu seseorang yang kiranya lebih unggul darinya, seseorang yang self-centered khawatir bahwa posisinya akan tergantikan.
Cara menghadapi orang yang self-centered
Menilai seseorang dari pertemuan pertama memang sulit sehingga tak jarang Anda harus berhubungan dengan seseorang yang sifatnya lebih banyak merugikan.
Jika Anda terjebak dalam situasi tersebut, berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk menghadapi orang yang self-centered.
1. Beri teguran jika perlu
![cara menghadapi orang egois](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/02/3ce15844-shutterstock_2147863497.jpg)
Orang-orang yang self-centered terkadang perlu mendapatkan teguran secara langsung karena mereka tidak sadar bahwa apa yang dilakukan telah merugikan orang lain.
Sampaikan teguran Anda dengan tenang, asertif, dan tidak asal menuduh. Bila memungkinkan, berikan beberapa contoh sikap egois yang selama ini sudah mereka lakukan dan bagaimana dampaknya bagi orang lain.
2. Tetap tenang dan sabar
Meski mungkin sulit, cobalah untuk tidak terlalu mendengarkan pembicaran sepihak dari seseorang yang self-centered.
Dengan kata lain, Anda tidak perlu terlalu memikirkan apa yang diucapkan seseorang yang merasa paling hebat sendiri.
Sebisa mungkin, hindari memberikan reaksi emosional yang berlebihan, terlebih jika mereka adalah rekan kerja yang harus Anda hadapi setiap hari.
3. Tetapkan batas interaksi
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa salah satu cara menghadapi orang egois adalah memberikan batasan yang jelas.
Anda berhak memberikan penolakan jika mereka mengharapkan sesuatu yang berlebihan dan tidak adil.
Jika memungkinkan dan Anda merasa tidak dirugikan, tidak ada salahnya untuk menarik diri dari pertemanan dengan seseorang yang terlalu egois.
Pasalnya, ada beberapa sikap buruk yang sebaiknya tidak ditoleransi. Menjadi self-centered adalah salah satunya.
4. Ajak kerja sama
Tips untuk menghadapi seorang self-centered berikutnya adalah dengan mengajaknya bekerja sama pada bidang yang tidak terlalu mereka kuasai.
Biarkan mereka belajar meminta bantuan orang lain serta memahami manfaat kerja sama dan tolong-menolong.
Cara ini mungkin tidak memberikan hasil dalam sekali coba. Oleh karena itu, Anda perlu mengajaknya beberapa kali atau mintalah orang lain melakukan hal serupa.
5. Jangan berusaha mengubahnya
Keinginan untuk mengubah seseorang mungkin terdengar bijak dan baik. Sayangnya, perubahan tidak akan pernah berhasil jika orang itu sendiri tidak menginginkannya.
Daripada memaksanya berubah, cobalah menyadarkannya secara perlahan. Tunjukkan bagaimana sifat tersebut menjauhkannya dari orang-orang di sekitarnya dan menimbulkan kerugian lain yang mereka dapatkan.
Memiliki perhatian dan fokus pada diri sendiri sebenarnya merupakan sikap yang penting. Meski begitu, bukan berarti Anda harus selalu menempatkan keinginan Anda di atas kepentingan orang lain.
Kesimpulan
- Self-centered adalah sebutan untuk seseorang yang hanya fokus pada diri sendiri tanpa memedulikan orang lain.
- Ciri-ciri self-sentris adalah selalu membicarakan diri sendiri, kurang empati, cenderung menghindari tanggung jawab, dan menilai seseorang berdasarkan kepentingan pribadi.
- Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi orang-orang dengan sikap seperti ini adalah memberikannya teguran, menetapkan batas interaksi, dan mengajaknya kerja sama.