Mengakses media sosial sudah menjadi suatu kebiasaan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan banyak orang. Namun, medsos juga bisa menjadi pedang bermata dua jika Anda tidak menggunakannya dengan bijak. Lalu, bagaimana cara bijak menggunakan media sosial? Simak pembahasannya di bawah ini.
Cara bijak dan aman menggunakan media sosial
Pada era modern ini, sebagian besar orang memiliki akun media sosial alias medsos. Mereka menggunakannya untuk bertukar kabar hingga mendapatkan informasi terkini di luar sana.
Namun, kemudahan bersosialiasi lewat media sosial ini juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental penggunanya.
Penggunaan media sosial yang kurang tepat tentu dapat menjadi bumerang bagi diri Anda. Berikut ini adalah beberapa tips sehat main media sosial yang bisa Anda terapkan.
1. Tetapkan tujuan sebelum bermedia sosial
Sebelum terjun ke media sosial, timbang matang-matang tujuan Anda. Apakah ingin terhubung kembali dengan teman lama atau menemukan informasi dan keterampilan baru?
Mengidentifikasi tujuan bermain media sosial dapat memandu Anda menemukan platform yang paling sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda.
Contohnya, bila Anda ingin menyalakan kembali persahabatan lama, Facebook atau Instagram mungkin merupakan titik awal yang baik.
Namun, bila hendak mencari hiburan atau mempelajari keterampilan baru, Anda mungkin dapat banyak menemukannya di Twitter atau TikTok.
2. Pilah-pilih konten yang mau dibaca
Makin hari makin banyak saja berita yang bikin gerah. Otak yang terus-menerus “dicekoki” konten negatif yang bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Penelitian terbaru dalam jurnal Health Communication (2023) menemukan hampir 75% orang mengalami stres dan kecemasan saat terlalu banyak menerima berita buruk.
Bukan hanya secara mental, sebanyak 61% orang juga melaporkan gejala fisik, seperti kelelahan, nyeri otot, masalah perut, dan konsentrasi yang buruk.
Untuk mencegah stres dan kecemasan, Anda dapat memanfaatkan fitur mute atau block guna menyaring konten media sosial yang hendak Anda baca.
Cara bijak lainnya ketika menggunakan media sosial yakni dengan mengikuti atau follow akun resmi yang tepercaya, netral, serta tidak menebar ujaran kebencian.
3. Hanya ikuti teman terdekat dan terpercaya
Selain menyaring konten di linimasa, pastikan Anda juga mengikuti orang-orang terdekat dan tepercaya. Batasi jumlah orang yang Anda follow untuk mencegah penyebaran hoaks dan konten ujaran kebencian.
Beberapa orang mungkin tidak sadar menyebarkan ketakutan dan kebencian di media sosial. Perlu diingat bahwa Anda tidak bisa mengubah cara berpikir orang tersebut.
Mereka mungkin merasa berhak membagikan konten apa pun. Jadi, cukup saring konten yang ingin Anda lihat tanpa perlu menegur mereka langsung.
Solusi paling aman adalah mute, unfollow, atau block akun yang mengganggu. Ini melindungi kestabilan emosional Anda tanpa perlu memutus pertemanan di dunia nyata.
4. Berhati-hati menyebarkan informasi
Tidak hanya menghindari orang dan akun yang menyebar konten negatif, Anda juga perlu berhati-hati dalam mem-posting sesuatu yang berisiko memancing perdebatan.
Anda mungkin menganggap bahwa konten atau posting-an yang Anda sebarkan itu baik untuk dibagikan ke khalayak ramai.
Namun, tidak semua orang memiliki opini dan pendapat yang sama seperti Anda. Tidak semua orang pula punya kepentingan dan minat yang sama dengan terhadap isi konten Anda.
Agar tetap aman ketika bermain media sosial, ada baiknya sebarluaskan informasi dan konten yang netral dan pasti bermanfaat positif untuk orang banyak.
5. Perhatikan informasi pribadi
Privasi Anda sangatlah penting. Menjaga informasi pribadi adalah salah satu cara bijak ketika menggunakan media sosial yang penting untuk selalu diperhatikan.
Hindari membagikan data sensitif, seperti nomor telepon, alamat rumah, atau data keuangan.
Gunakan pengaturan privasi untuk mengontrol siapa saja yang bisa melihat posting-an Anda. Jangan mudah juga menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal.
Perbarui kata sandi secara berkala dan gunakan autentikasi dua faktor bila tersedia. Dengan cara ini, Anda bisa menikmati media sosial dengan lebih aman dan terlindungi.
6. Batasi penggunaan media sosial
Menghabiskan waktu berlama-lama di linimasa memang menyenangkan, tetapi juga berisiko memicu kecanduan dan gangguan kesehatan mental lainnya.
Studi dalam jurnal JAMA Psychiatry (2019) menemukan bahwa remaja yang main media sosial lebih dari 3 jam per hari punya risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan mental.
Untuk menghindari paparan konten yang dapat memicu stres, batasi waktu akses media sosial yang aman, misalnya paling lama 1–2 jam dalam sehari.
Bagi waktu tersebut pada berbagai kesempatan, misalnya 15 menit ketika perjalanan ke kantor, 15 menit saat makan siang, 20 menit saat perjalanan pulang, dan sisanya sebelum tidur.
Setelah terbiasa, cobalah kurangi lagi durasinya hingga hanya Anda gunakan saat waktu luang.