Gerak-gerik Anda menjadi sangat terbatas usai memiliki pacar? Hubungan dengan orang terdekat terus merenggang? Di posisi ini, Anda mungkin tidak sadar bahwa pacar Anda suka mengatur.
Menuntut sesuatu dari pasangan memang merupakan hal yang wajar demi kebaikan bersama. Namun, bukan berarti Anda perlu selalu mengikutinya.
Sesekali, tak ada salahnya untuk menolak aturan dari pacar jika hal tersebut memang cenderung merugikan.
Ciri-ciri pacar yang suka mengatur
Kepedulian sering kali menjadi alasan bagi seseorang yang suka mengatur pacarnya. Padahal, rasa peduli seharusnya didasarkan atas kebaikan bersama, bukan hanya keinginan satu orang saja.
Supaya Anda tidak salah mengartikan kekangan sebagai kepedulian, ketahui ciri-ciri pacar yang suka mengatur berikut.
1. Menjauhkan Anda dari orang terdekat
Pacar yang suka mengatur atau sering juga disebut posesif cenderung berpikir bahwa orang-orang terdekat Anda bisa membawa pengaruh buruk atau bahkan membuat Anda tidak mendengar sarannya.
Alhasil, ia akan berusaha menjauhkan Anda dari orang-orang terdekat, seperti teman dan keluarga.
Pacar Anda tidak akan mengungkapkan keinginannya untuk menjauhkan Anda dari orang di sekitar secara terus terang .
Pertama-tama, mereka mungkin mengeluhkan bahwa Anda lebih sering menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga dibandingkan dengannya.
2. Sering mengkritik
Pacar sering memberi kritikan terhadap pakaian, gaya bicara, atau bahkan cara berjalan?
Jika hanya dilakukan sesekali dengan disertai alasan yang jelas, kritikan memang bisa membuat kepribadian seseorang menjadi lebih baik.
Namun, menerima kritikan secara terus menerus justru bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.
Belum lagi jika pacar Anda tidak pernah memberikan apresiasi terhadap perubahan kecil yang Anda lakukan setelah menerima masukannya.
3. Tidak menghargai waktu me time
Setiap orang tetap membutuhkan me time meski sudah berpasangan. Ini penting dilakukan untuk kebaikan diri sendiri,
Namun, me time akan hal menjadi hal yang sulit didapatkan jika Anda memiliki pacar yang suka mengatur.
Jika bersedia memberikannya, merekalah yang akan menentukan kapan Anda bisa me time, itu pun masih dengan pengawasan ketatnya.
Padahal, kesadaran akan kebutuhan me time setiap orang bisa berbeda. Dengan begitu, bukan hal yang tepat jika pasangan Anda yang menentukannya.
4. Sulit menghargai pendapat
Perbedaan pendapat dalam hubungan merupakan hal yang wajar. Untuk mengatasi kondisi ini, idealnya Anda akan melakukan diskusi dengan pasangan.
Namun, pacar yang suka mengatur cenderung tidak peduli dengan pendapat pasangannya. Mereka hanya memberikan pendapat untuk disetujui, bukan dipertimbangkan.
5. Membuat Anda merasa insecure
Berbagai aturan tidak masuk akal yang dibuat pasangan sering kali justru membuat Anda merasa insecure.
Sebagai contoh, Anda mungkin menjadi terlalu takut dalam mengekspresikan diri saat berpakaian karena pacar yang terlalu sering memberi masukan.
Contoh yang lebih ekstrim adalah bagaimana mereka berusaha “menahan” Anda dengan alasan tidak jelas, seperti “Kamu yakin ada yang sabar sama tingkah laku kamu selain aku?”, “Harusnya kamu bersyukur punya aku…”, dan lain sebagainya.
Cara menghadapi pacar yang suka mengatur
Laman Regain, menyebutkan bahwa memiliki pacar posesif bisa membawa Anda ke hubungan toxic.
Sebelum terlambat, cobalah beberapa cara berikut untuk menghadapi pacar yang terlalu sering mengatur.
1. Cari penyebabnya
Trauma kehilangan, pengkhianatan, dan pengalaman buruk di masa kecil sering kali membuat seseorang bersikap lebih posesif.
Oleh karena itu, cari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi akar penyebab sifat posesif pasangan Anda.
2. Tegur secara langsung
Beberapa orang sering kali tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya sudah berlebihan.
Oleh karena itu, jika Anda merasa tertekan atas aturan tertentu dalam hubungan, cobalah untuk langsung membicarakannya dengan pasangan.
3. Tetapkan batasan
Menetapkan batasan dalam hubungan merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa batasan harus ditetapkan secara bersama.
Sebagai contoh, Anda bisa menetapkan batasan tentang seberapa sering Anda bisa bertemu sahabat setiap bulan. Bila perlu, bicarakan juga respon yang perlu diberikan jika pasangan melewati batasan.
4. Tumbuhkan rasa cinta pada diri sendiri
Insecurity yang terbentuk karena pacar yang terlalu mengatur perlu diatasi dengan rasa cinta pada diri sendiri.
Dengan begitu, Anda bisa mengetahui value diri sendiri sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
Haruskah hubungan dengan pacar yang suka mengatur berakhir?
Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan pacar yang suka mengatur, pastikan Anda sudah membicarakan kegelisahan ini terlebih dahulu.
Dengan begitu, Anda sudah memberinya waktu untuk introspeksi diri. Jika mereka tidak menunjukkan perubahan setelah introspeksi, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan.
Menjalin hubungan dengan seseorang memang berarti bahwa Anda harus bisa menerima kekurangannya. Namun, bukan berarti Anda dan pasangan tidak mau saling memperbaiki diri.
Setiap orang bisa memiliki gaya berpacaran yang berbeda. Beberapa ada yang suka terikat dengan berbagai aturan, tetapi ada pula yang menjalaninya dengan lebih bebas.
Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki gaya berpacaran yang serupa dengan pasangan. Dengan begitu, Anda akan sama-sama menyadari kapan kepedulian sudah berubah menjadi kekangan.
Kesimpulan
- Pacar yang menjauhkan Anda dari orang-orang terdekat, selalu mengkritik tanpa alasan, tidak memberikan waktu me time, dan sulit menghargai pendapat adalah tanda bahwa mereka suka mengatur.
- Hadapi pacar yang suka mengatur dengan cara mencari penyebabnya terlebih dahulu, menegurnya secara langsung, dan menetapkan batasan.
- Setiap orang memiliki gaya berpacarannya masing-masing. Jadi sebelum memutuskan pacar yang suka mengatur, pastikan Anda sudah melakukan beberapa pertimbangan terlebih dahulu.