backup og meta

5 Cara Menghadapi Pasangan Pemabuk

5 Cara Menghadapi Pasangan Pemabuk

Bagi Anda yang memiliki pasangan yang kecanduan alkohol mungkin bingung harus berbuat apa. Memberitahu ribuan kali hingga bosan dan memberikan alternatif cara untuk menghentikannya pun tidak berhasil. Yuk, simak beberapa cara menghadapi pasangan pemabuk berdasarkan riset ahli dan peneliti.  

Cara menghadapi pasangan yang pemabuk

kecanduan alkohol

Seperti yang dilansir dari laman American Addiction Centers Resource, kecanduan alkohol (alkoholisme) terjadi ketika seseorang terlalu bergantung pada alkohol dalam kadar yang berlebihan. Ketergantungan ini membuat mereka tidak bisa lagi mengendalikan dirinya. 

Tentu saja konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menimbulkan masalah tertentu. Mulai dari fisik, mental, hingga memengaruhi lingkungan sekitarnya. 

Bahkan, kondisi ini juga dapat memengaruhi hubungan mereka dengan orang yang dicintainya. Misalnya, melakukan kekerasan fisik, berbohong dan menyembunyikan kecanduan, atau menghindari kontak dengan orang terdekat. 

Supaya hal ini tidak terjadi terlalu lama pada pasangan Anda, ada beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan untuk menghadapi pasangan yang pemabuk, seperti:

1. Mencoba mendekatkan diri dengan pasangan

hubungan tak direstui cinta tak direstui

Salah satu cara untuk membantu menghadapi pasangan pemabuk alias kecanduan alkohol adalah lebih dekat dengannyaMaksudnya, katakan dan tunjukkan pada pasangan bahwa kecanduan alkohol hanya membawa efek buruk pada hubungan Anda berdua. 

Usahakan untuk berbicara dengannya dalam keadaan sadar dan dia mendengarkan apa yang akan Anda bicarakan.

Terdengar mudah dan sederhana, tetapi langkah ini membutuhkan kesabaran, kejujuran, dan pengertian agar pasangan mengerti apa yang ingin Anda sampaikan.

2. Tetap jujur kepada pasangan pemabuk

cerita soal mantan

Pada saat membantu pasangan mengobati kecanduannya, Anda perlu tetap jujur dalam menghadapi pasangan yang pemabuk. 

Hal ini dikarenakan ketika Anda memiliki pasangan yang kecanduan alkohol, ia mungkin cenderung menyangkal kondisi tersebut. Bahkan, ada beberapa pasangan yang justru menyalahkan pasangan mereka dan terlibat dalam hubungan yang melibatkan kekerasan fisik

Jika hal tersebut terjadi, cukup penting untuk tetap fokus terhadap masalah perihal kecanduan ini secara singkat dan sederhana. Ingat, jika Anda merasa hubungan ini masih bisa diselamatkan, mungkin mengakhirinya bukan solusi utama. 

Maka itu, Anda perlu tetap jujur saat menjalani proses ini mengingat perubahan mood pasangan yang berubah-ubah dapat membuat kebenaran tertutupi. 

3. Minta bantuan kepada orang lain

terapi
Sumber: Verywell Mind

Sebenarnya, cara menghadapi pasangan yang pemabuk dapat berhasil jika Anda juga melibatkan dan meminta bantuan kepada orang lain. Maksudnya, selama proses penyembuhan pasangan mungkin akan terasa berat dan hal ini juga berlaku pada pasangan Anda. 

Oleh karena itu, dukungan emosional pun diperlukan agar kecanduan alkohol bisa hilang. Misalnya, mengajak pasangan untuk ikut berdiskusi bersama mantan pecandu alkohol mungkin dapat membuatnya merasa semangat untuk berubah.

Komunitas tersebut pun mungkin dapat membuat Anda merasa lebih termotivasi karena melihat ada harapan bahwa pasangan bisa sembuh. 

Selain itu, Anda mungkin dapat mengajak pasangan untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dapat mengalihkan perhatiannya dari konsumsi alkohol. Contoh, mengikuti program meditasi, olahraga rutin bersama Anda atau temannya, dan menulis buku harian.

4. Tetap memperhatikan diri sendiri

agar hidup bahagia

Perubahan yang terjadi ketika membantu mengobati pasangan yang kecanduan alkohol ternyata juga bisa memengaruhi kepribadian Anda. 

Misalnya, ketika pasangan sedang dalam masa pengobatan, mungkin ia memerlukan beberapa bantuan dari Anda, seperti menjadi pengingat atau merawatnya. 

Hal tersebut mungkin dapat mengubah Anda menjadi kodependen. Kodependen merupakan sifat yangterlalu berfokus pada kebutuhan orang lain. Akibatnya, kebutuhan diri sendiri tidak terpenuhi, terutama kesehatan. 

Oleh karena itu, cobalah untuk membuat daftar prioritas. Mendukung pasangan memang penting, tetapi kebutuhan pribadi juga tidak kalah pentingnya. Cara menghadapi pasangan pemabuk adalah dengan memperbaiki diri sendiri juga.

5. Berdiskusi tentang tempat rehabilitasi

Menolak fantasi seksual pasangan

Terakhir, cara menghadapi pasangan yang pemabuk agar hubungan Anda berdua bisa diselamatkan adalah berdiskusi tentang tempat rehabilitasi. 

Mau tidak mau, suka tidak suka, topik ini perlu diangkat. Jika Anda sudah berusaha mencoba membantu pasangan menghilangkan kecanduannya tanpa bantuan profesional dan tidak berhasil, mungkin sudah saatnya mencari bantuan. 

Pada saat pasangan berada di tempat rehabilitasi ternyata cukup penting untuk menerapkan batasan tertentu. Misalnya, ketika pasangan kambuh, Anda bisa tinggal bersama teman atau keluarga sampai ia pulih kembali. 

Namun, perlu diingat bahwa kambuhnya kecanduan tersebut adalah hal yang normal karena kecanduan adalah penyakit. Oleh karena itu, Anda perlu menyiapkan rencana ketika hal tersebut terjadi dan utarakan rencana itu kepada pasangan agar ia tidak terkejut. 

Pemulihan dari kecanduan alkohol adalah proses seumur hidup. Maka itu, cara menghadapi pasangan yang pemabuk tidak berakhir setelah perawatan selesai agar hubungan dan kehidupan Anda berdua lebih sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alcohol.org. (2019). Help an alcoholic partner or fiance. Retrieved 3 January 2020, from https://www.alcohol.org/helping-an-alcoholic/partner-or-fiance/

Monico, N. (2019). Help an alcoholic husband. Retrieved 3 January 2020, form https://www.alcohol.org/helping-an-alcoholic/husband/

 

Versi Terbaru

14/02/2020

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Nabila Azmi


Artikel Terkait

Obsessive Love Disorder

Apakah Pria Kasar Bisa Berubah Jadi Lebih Baik?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 14/02/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan