Berakhirnya suatu hubungan tidak selalu disebabkan oleh masalah besar seperti perselingkuhan, kekerasan verbal, atau kebohongan pasangan. Faktanya, kebiasaan-kebiasaan kecil yang mungkin tidak Anda sadari juga bisa menjadi penyebab hubungan renggang.
Sekilas, kebiasaan ini mungkin tidak terlihat membahayakan hubungan. Namun, kebiasaan sepele yang dilakukan terus-menerus dapat menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk putus setelah pacaran lama sekalipun.
Kebiasaan kecil penyebab hubungan renggang
Setiap pasangan tentu menginginkan hubungan yang bahagia dan langgeng. Sayangnya, di tengah jalan Anda bisa saja menemukan kebiasaan satu sama lain yang membuat hubungan jadi renggang.
Berikut merupakan beberapa contohnya.
1. Mengabaikan pasangan yang berbicara
![hubungan renggang adalah](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2018/07/Tips-Menjaga-Komunikasi-Dengan-Pasangan-Agar-Lebih-Harmonis-1024x701.jpg)
Secara sekilas, kebiasaan melirik ke sana dan kemari saat pasangan sedang berbicara mungkin tidak tampak akan menciptakan masalah besar.
Jika dilakukan sekali-dua kali, tentu tindakan ini tidak bermasalah. Namun, jika Anda terbiasa cuek pada pasangan yang sedang berbicara dengan tidak menatap matanya, ini bisa membuat pasangan Anda merasa tidak dihargai.
Menatap mata pasangan saat ia berbicara dapat menunjukkan bahwa Anda menganggap apa yang dibicarakannya adalah hal penting. Tindakan sederhana ini juga menunjukkan bahwa Anda menghargai keberadaannya.
2. Mengabaikan masalah
Saat menghadapi masalah dengan pasangan, wajar jika Anda membutuhkan waktu untuk sendiri. Namun, jangan sampai Anda terlalu lama mengabaikan masalah yang ada.
Selain membuat pasangan Anda kebingungan, mengabaikan masalah bisa membawa Anda ke masalah yang lebih besar atau bahkan membuat hubungan Anda jadi renggang.
Cobalah berbicara dengan pasangan untuk menemukan jalan keluar terbaik tanpa merasa paling benar. Masalah yang berhasil teratasi akan membuat hubungan Anda semakin kuat.
Tips saat membicarakan masalah dengan pasangan
- Jangan memotong penjelasan yang diberikan pasangan.
- Bicarakan masalah saat emosi Anda mulai stabil.
- Berikan penjelasan yang jelas supaya pasangan Anda tidak berasumsi tentang hal buruk.
3. Kurangnya rasa ingin tahu terhadap pasangan
![penyebab hubungan tidak langgeng](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/06/5912c200-shutterstock_1676155921.jpg)
Idealnya, setiap pasangan pasti ingin mengenal satu sama lain secara lebih dalam. Tindakan ini bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti bertanya kabar, bertukar pendapat, hingga berbagi keluh kesah.
Keingintahuan ini didasarkan pada kepedulian satu sama lain. Maka, akan terasa aneh jika Anda mulai kehilangan rasa ingin tahu kabar dari pasangan.
Jika Anda mulai tidak mau tahu tentang keseharian bahkan kehidupan pribadinya, bagaimana caranya Anda membina hubungan harmonis dalam jangka panjang?
4. Terlalu bergantung pada pasangan
Memiliki pasangan bukan berarti Anda harus selalu bersamanya sepanjang waktu. Sayangnya, tidak sedikit orang yang ketergantungan pada pasangan hingga melupakan orang-orang di sekitar seperti teman dan keluarga.
Alih-alih menjadikan hubungan romantis, ketergantungan bisa membuat salah satu pihak merasa cepat bosan. Rasa jenuh dengan hubungan inilah yang bisa membuat hubungan Anda renggang.
Jika Anda merasa sedang mengalami hal ini, cobalah untuk introspeksi diri dan mulai kembali menghubungi kerabat dekat Anda.
5. Sibuk dengan asumsi sendiri
Saat dirundung emosi yang memuncak, Anda bisa dengan mudah diselimuti oleh pikiran negatif mengenai pasangan. Padahal, pikiran tersebut belum tentu benar.
Sayangnya, tidak sedikit orang yang lebih memilih memercayai asumsinya alih-alih membicarakan pikiran tersebut dengan pasangannya.
Meski terlihat sepele, asumsi negatif ini bisa menjadi penyebab hubungan tidak langgeng. Pasalnya, dengan begitu Anda akan kesulitan melihat sisi positif dari diri pasangan.
6. Terbiasa memendam unek-unek
Sudah bertahun-tahun menjalin hubungan, tetapi masih tidak punya keberanian untuk menyampaikan unek-unek pada pasangan? Hati-hati, lama-kelamaan, ini bisa menjadi penyebab hubungan Anda renggang.
Banyak orang berpikir bahwa kasih sayang yang mereka miliki lebih besar dari unek-unek yang ada sehingga mereka memilih untuk memendam emosi.
Alih-alih mempertahankan hubungan, hal tersebut justru bisa membuat Anda tersiksa. Cepat atau lambat, emosi itu bisa memuncak dan keluar dengan cara yang tidak terduga.
7. Mulai membandingkan hubungan
![disfungsi seksual menyebabkan hubungan renggang](https://cdn.hellosehat.com/2021/02/8db322a5-shutterstock_1018267570.jpg)
Apakah Anda kerap membandingkan hubungan yang Anda miliki dengan orang lain? Jika ya, sebaiknya kurangi hal tersebut, terlebih jika Anda hanya melakukan pembandingan melalui media sosial.
Perlu Anda ingat bahwa suatu hubungan dipengaruhi oleh berbagai hal dan tidak semuanya bisa Anda lihat hanya melalui media sosial.
Perilaku membanding-bandingkan ini juga termasuk mengaitkan hubungan yang Anda miliki saat ini dengan hubungan Anda sebelumnya.
8. Terlalu perhitungan
Penyebab hubungan tidak langgeng yang selanjutnya yakni terlalu perhitungan. Salah satu tanda pasangan Anda melakukannya yaitu selalu mengungkit apa saja yang pernah ia lakukan pada Anda.
Selain itu, selalu mengungkit semua kesalahan yang pernah Anda lakukan saat mulai ada perdebatan juga termasuk sikap perhitungan.
Jika hal itu terjadi, tidak ada salahnya untuk kembali mempertimbangkan kembali apakah hubungan Anda layak diperjuangkan.
9. Tidak ada alasan khusus
Mengutip dari laman The Jed Foundation, terkadang tidak ditemukan alasan khusus mengapa hubungan Anda menjadi renggang.
Perubahan yang terjadi seiring waktu sering kali membuat rasa nyaman perlahan menghilang sehingga membuat seseorang ingin mengakhiri suatu hubungan tanpa alasan khusus.
Jika suatu waktu Anda mengalaminya, yakinkan pada diri Anda terlebih dahulu bahwa Anda juga sudah siap akan perubahan yang terjadi akibat putus cinta.
Renggangnya suatu hubungan merupakan hal yang wajar. Namun bagaimana setiap pasangan menghadapinya merupakan hal yang akan menentukan apakah hubungan tersebut akan kembali berlanjut atau berakhir.
Oleh karena itu, jika Anda mulai merasakan atau melakukan hal-hal di atas, cobalah untuk berkomunikasi dengan pasangan.