backup og meta

Kenali Bahaya dan Cara Menyelamatkan Diri dari Kerumunan

Kenali Bahaya dan Cara Menyelamatkan Diri dari Kerumunan

Anda bisa menemukan kerumunan di konser musik atau pertandingan olahraga. Meski tampak biasa, kerumunan yang padat dan tidak terkendali bisa membawa bencana. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahaya dan cara menyelamatkan diri dari kerumunan.

Apa itu kerumunan?

Kerumunan adalah kumpulan orang yang berada di satu lokasi dalam jumlah besar. Situasi ini sering terjadi dalam konser musik, pertandingan olahraga, atau acara keagamaan. 

Selain itu, kerumunan juga bisa muncul secara spontan, misalnya saat terjadi keadaan darurat atau terdapat diskon besar-besaran di pusat perbelanjaan.

Meski termasuk hal yang wajar, kerumunan berpotensi berubah menjadi situasi berbahaya bila kepadatannya sudah terlalu berlebihan dan timbul kepanikan di dalamnya.

Dalam situasi tersebut, kerumunan yang kacau dapat terjadi. Kondisi ini berisiko menimbulkan dampak yang fatal bagi kesehatan manusia.

Contoh kerumunan dan bahayanya

cara menyelamatkan diri dari kerumunan

Kerumunan dapat terjadi dalam berbagai situasi, seperti antrean panjang di pusat perbelanjaan selama diskon besar atau festival musik yang dipadati oleh ribuan orang.

Situasi ini bisa dikendalikan asal ada pengaturan yang jelas. Jika hal ini tidak ada, situasi dapat berubah menjadi kacau bahkan menimbulkan korban jiwa.

Contoh kerumunan kacau adalah tragedi Itaewon, Korea Selatan ketika ribuan orang memadati gang sempit saat perayaan Halloween dan menyebabkan lebih dari 150 korban jiwa.

Contoh lainnya adalah tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang ketika kericuhan dan lemparan gas air mata memicu kepanikan massal yang menelan hingga 135 korban jiwa.

Terdapat dua bahaya yang bisa dipicu oleh kerumunan kacau, yaitu crowd crush dan stampede.

Crowd crush adalah suatu kondisi saat kepadatan ekstrem membuat seseorang terjepit sampai sulit bernapas dan bahkan hilang kesadaran.

Sementara itu, stampede adalah situasi di mana kepanikan massal menimbulkan gerakan tidak terkendali dari kerumunan yang meningkatkan risiko jatuh, terinjak, atau cedera lainnya.

Seberapa bahaya kerumunan yang kacau?

Menurut United Nations Office for Disaster Risk Reduction, sebagian besar korban jiwa akibat crowd crush atau stampede mengalami asfiksia traumatik (traumatic asphyxia), yakni kondisi berkurangnya oksigen di dalam tubuh akibat tekanan pada toraks atau rongga dada.

Cara menyelamatkan diri dari kerumunan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan diri di tengah kerumunan yang kacau.

1. Tetap tenang dan jangan panik

Panik hanya mengurangi kemampuan berpikir jernih serta membuat situasi semakin berbahaya. 

Ambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Perhatikan situasi di sekitar agar agar Anda tetap waspada terhadap perubahan perilaku massa di dalam kerumunan.

2. Perhatikan arah kerumunan

Kerumunan umumnya memiliki pola gerakan tertentu. Hindari melawan arus untuk mengurangi risiko jatuh atau terinjak. 

Sebaliknya, ikuti arah gerakan massa sambil mencari peluang untuk bergerak ke tempat aman.

3. Lindungi bagian vital tubuh

Kerumunan yang padat bisa membuat tubuh Anda tertekan dari segala arah. Kondisi ini dapat membuat Anda kesulitan bernapas dan meningkatkan risiko cedera.

Gunakan lengan untuk melindungi dada dan perut supaya Anda tetap dapat bernapas dengan baik di tengah tekanan. Posisi ini juga membantu mencegah cedera pada organ vital.

4. Hindari membawa barang berat

Barang-barang berat, seperti ransel atau kantong belanjaan, dapat memperlambat gerakan dan meningkatkan risiko Anda tersangkut di kerumunan. 

Lepas dan tinggalkan barang-barang yang tidak penting guna mempermudah pergerakan Anda.

5. Cari jalan keluar atau area terbuka

pintu keluar

Apabila memungkinkan, perhatikan keberadaan pintu darurat, tangga, atau ruang terbuka yang lebih aman supaya Anda bisa segera meninggalkan kerumunan.

6. Jauhi tembok atau penghalang

Tembok atau penghalang bisa menjadi area berbahaya dalam kerumunan kacau. Terlalu dekat dengan tembok meningkatkan risiko terhimpit atau tertindih saat terjadi crowd crush.

Jika Anda terjebak di dekat tembok atau penghalang lainnya, usahakan segera menjauh serta cari area dengan ruang gerak yang lebih leluasa. 

7. Berikan pertolongan

Apabila Anda melihat orang lain jatuh atau sulit bernapas, coba bantu mereka sebisa mungkin. Berikan ruang bagi orang tersebut untuk bangkit atau bernapas. 

Jika orang tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas atau bergerak, segera beri tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation) jika Anda terlatih melakukannya.

Kalaupun tidak, segera hubungi nomor telepon darurat dan pantau terus keadaan korban. Aksi ini memberi korban peluang lebih besar untuk bertahan hingga bantuan medis tiba.

Bahaya dari kerumunan kacau bisa terjadi kapan saja. Dengan memahami bahaya dan langkah penyelamatannya, Anda dapat melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitar.

Kesimpulan

  • Kerumunan yang padat dan tidak terkendali bisa memicu bahaya serius, seperti cedera fisik hingga kematian.
  • Bahaya tersebut dapat muncul akibat terhimpit di tengah kerumunan (crowd crush) atau terjatuh dan terinjak akibat kepanikan massal (stampede).
  • Beberapa cara menyelamatkan diri dari kerumunan kacau, antara lain melindungi tubuh, mencari jalan keluar, dan memberikan pertolongan bila memungkinkan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Stampede or crushing (human). (2023). United Nations Office for Disaster Risk Reduction. Retrieved December 9, 2024, from https://www.undrr.org/understanding-disaster-risk/terminology/hips/so0007

Asphyxiation: Prevention, causes, symptoms & treatment. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved December 9, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24725-asphyxiation

Harrison, V., & Earl, C. (2022). A visual guide to how the Seoul Halloween crowd crush unfolded. The Guardian. Retrieved December 9, 2024, from https://www.theguardian.com/world/2022/oct/31/how-did-the-seoul-itaewon-halloween-crowd-crush-happen-unfolded-a-visual-guide

Ratcliffe, R., Connett, D., & Fulton, A. (2022). 125 dead after crowd crush at Indonesian football match. The Guardian. Retrieved December 9, 2024, from https://www.theguardian.com/world/2022/oct/02/indonesia-football-fans-killed-east-java-arema-malang

Haghani, M., Coughlan, M., Crabb, B., Dierickx, A., Feliciani, C., Van Gelder, R., Geoerg, P., Hocaoglu, N., Laws, S., Lovreglio, R., Miles, Z., Nicolas, A., O’Toole, W. J., Schaap, S., Semmens, T., Shahhoseini, Z., Spaaij, R., Tatrai, A., Webster, J., … Wilson, A. (2023). A roadmap for the future of crowd safety research and practice: Introducing the Swiss cheese model of crowd safety and the imperative of a vision zero target. Safety Science, 168, 106292. https://doi.org/10.1016/j.ssci.2023.106292

Tafti, A., Tavan, A., Nekoie-Moghadam, M., Ehrampoush, M., Vafaei Nasab, M., Tavangar, H., & Fallahzadeh, H. (2019). Risks threatening the health of people participating in mass gatherings: A systematic review. Journal of Education and Health Promotion, 8(1), 209. https://doi.org/10.4103/jehp.jehp_214_19

Versi Terbaru

09/12/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Gloria Permata Usodo

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Apa Akibatnya Jika Tubuh Kehabisan Oksigen Sama Sekali? (Tidak Cuma Sulit Bernapas, Lho!)

Awas! Ini Bahaya Sering Headbang Saat Nonton Konser Metal


Ditinjau secara medis oleh

dr. Gloria Permata Usodo

General Practitioner · Rumah Sakit Ibu dan Anak SamMarie Wijaya


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan