Munculnya jerawat sering mengganggu penampilan dan membuat sebagian orang menjadi kurang percaya diri. Akibatnya, tidak jarang banyak orang yang menjadi depresi karena jerawat. Namun, sebenarnya adakah hubungan antara jerawat dan depresi? Begini penjelasannya.
Apakah bisa mengalami depresi karena jerawat?
Hubungan antara jerawat dan depresi telah lama diteliti. Menurut studi dalam British Journal Of Dermatology (2018), sebesar 25,2% pasien dengan jerawat mengalami gejala psikiatrik.
Bahkan, disebutkan dalam jurnal tersebut bahwa beberapa studi menemukan kecenderungan pasien mengalami Major Depressive Disorder (gangguan depresi mayor) karena jerawat.
Dengan kata lain, jerawat dapat menjadi pemicu depresi atau mengalami gangguan kesehatan mental lainnya.
Bagaimana tidak, masalah kulit ini terkadang tak hanya membuat tekstur kulit tidak merata, tapi juga dapat mengakibatkan seseorang jadi kurang percaya diri.
Dampak psikologis dari timbulnya jerawat ini menjadi perhatian besar, terutama pada masa remaja. Pasalnya, pengakuan dan penerimaan penampilan fisik sebagai daya tarik oleh teman sebaya sangat penting di fase ini.