- Mendadak mengalami serangan panik saat melihat, memikirkan, atau berada di ketinggian.
- Memiliki rasa takut yang amat sangat saat berada di ketinggian.
- Merasa cemas dan takut meski hanya menaiki anak tangga atau melihat ke luar jendela dari ruang yang terdapat di ketinggian.
- Merasa khawatir berlebihan meski hanya memikirkan akan menghadapi ketinggian di kemudian hari.
Penyebab munculnya phobia pada ketinggian
Sama halnya dengan jenis fobia lainnya, phobia ketinggian juga bisa disebabkan karena terjadinya trauma dari pengalaman pahit di masa lalu. Biasanya, pengalaman tersebut berkaitan dengan ketinggian, seperti:
- Memiliki pengalaman jatuh dari tempat yang tinggi.
- Melihat orang lain jatuh dari ketinggian.
- Mengalami serangan panik saat berada di tempat tinggi.
Meski begitu, fobia terhadap ketinggian juga bisa terjadi tanpa penyebab yang mendasarinya. Bisa jadi, kondisi ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan di sekitarnya. Artinya, jika ada anggota keluarga yang memiliki rasa takut terhadap ketinggian, potensi Anda mengalaminya juga lebih besar.
Cara-cara mengatasi phobia ketinggian
Meski begitu, bukan berarti kondisi ini tidak bisa diatasi atau disembuhkan. Menurut Australian Psychological Society, mempelajari atau mencari tahu bagaimana fobia ini muncul akan memudahkan Anda mengatasinya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan jika Anda benar-benar ingin terbebas dari phobia ketinggian, seperti berikut ini.
1. Pemulihan mandiri
Mengatasi kondisi ini secara mandiri artinya benar-benar mencoba sendiri berbagai cara untuk mengurangi rasa takut atau menghilangkan phobia terhadap ketinggian. Meskipun cara ini jarang berhasil, tapi setidaknya Anda memiliki rasa tanggung jawab terhadap pemulihan dari kondisi kesehatan Anda sendiri.
2. Terapi konseling
Jika mengatasi kondisi ini secara mandiri masih belum membuahkan hasil, cobalah untuk berbicara dengan dokter ahli kesehatan mental. Anda mungkin membutuhkan bantuan profesional dari seorang psikiater atau ahli terapi.
Ada beberapa jenis terapi konseling, dan tentu saja efektivitas terapi sangat bergantung pada ahli terapi yang mendampingi Anda. Namun, umumnya proses terapi ini lambat dan kurang berhasil, karena pelatihan ini tidak memiliki metode untuk menangani kekhawatiran yang serius.
3. Terapi pemaparan
Jika Anda menduga diri sendiri memiliki phobia atau rasa takut pada objek tertentu, mulailah berbicara dengan dokter yang dapat merekomendasikan ahli terapi yang tepat.
Anda mungkin akan disarankan untuk melakukan terapi pemaparan, yaitu salah satu jenis terapi yang dianggap paling efektif. Meski begitu, biasanya ahli terapi juga merekomendasikan perawatan tambahan.
Terapi pemaparan adalah bentuk terapi perilaku kognitif yang melibatkan diri Anda ke dalam skenario yang melibatkan phobia. Selain itu, saat menjalani terapi ini, Anda akan diminta mempelajari hal baru untuk mengatasi phobia. Proses ini biasanya memiliki 5 langkah, yaitu:
- Evaluasi. Anda mendeskripsikan ketakutan Anda kepada terapis dan mengingat kembali kejadian di masa lalu yang diperkirakan berhubungan dengan phobia ketinggian.
- Tanggapan. Terapis akan menawarkan evaluasi phobia Anda dan mengusulkan rencana pengobatan.
- Pengembangkan tingkat ketakutan yang dirasakan. Anda dan terapis membuat daftar skenario yang melibatkan rasa takut Anda, masing-masing lebih intens dari yang terakhir.
- Eksposur. Anda mulai membuka diri untuk masing-masing skenario pada daftar, dimulai dari situasi yang paling tidak menakutkan. Anda mulai menyadari bahwa kepanikan berkurang dalam beberapa menit saat menghadapi rasa takut Anda.
- Tahap lanjutan. Ketika merasa nyaman pada setiap tahapan, maka Anda akan berpindah pada situasi yang lebih sulit.
4. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif merupakan pendekatan yang mendorong orang untuk menghadapi dan mengubah pikiran serta sikap yang mengarah pada rasa takut. Desensitisasi sistematis, yang merupakan terapi perilaku kognitif (CBT), adalah teknik terapi perilaku yang lebih sering digunakan untuk mengobati phobia ketinggian atau phobia lainnya.
Hal ini didasarkan untuk membuat pasien yang mengalami jenis gangguan kecemasan ini merasa rileks, kemudian membayangkan hal yang memicu phobia (dari yang kurang mengerikan hingga yang paling mengerikan).
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar