Rasa takut tiba-tiba muncul saat Anda harus naik pesawat? Kondisi ini tentu saja sangat mengganggu, belum lagi pesawat sering kali menjadi satu-satunya mode transportasi untuk perjalanan jauh.
Lantas, adakah cara yang efektif untuk mengatasinya? Simak uraian berikut untuk jawabannya.
Cara mengatasi rasa takut naik pesawat
Supaya perjalanan Anda dengan pesawat lebih nyaman dan menyenangkan, cobalah berbagai cara berikut untuk mengatasi rasa takut.
1. Mengetahui penyebab rasa takut
Di samping aviophobia (fobia pesawat), rasa takut naik pesawat bisa disebabkan oleh jenis fobia lain, seperti acrophobia (fobia ketinggian), claustrophobia (fobia ruang sempit).
Ketakutan mungkin juga muncul dari pengalaman buruk selama penerbangan, misalnya merasakan telinga sakit saat naik pesawat.
Dengan mengetahui alasan di balik rasa takut Anda untuk naik pesawat, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatasinya.
Sebagai contoh, Anda bisa memilih kursi dekat lorong jika memiliki fobia terhadap ketinggian atau ruang sempit. Di sini, Anda akan lebih mudah berjalan-jalan dan melihat bagian pesawat yang lebih lega.
2. Mengalihkan perhatian selama penerbangan
Selama penerbangan, cobalah mengalihkan perhatian Anda dari pesawat dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai atau membutuhkan fokus.
Contohnya membaca buku, menonton film yang sudah masuk list sejak lama, atau mengajak berbicara orang di sebelah Anda.
Berbagai cara tersebut diharapkan bisa mengalihkan perhatian agar Anda tidak fokus pada rasa takut saat naik pesawat.
3. Mengingat tujuan Anda naik pesawat
Apa tujuan Anda naik pesawat? Pekerjaan atau justru liburan? Apa pun tujuannya, naik pesawat adalah salah satu tahapan untuk mencapai goals tersebut.
Ketika bepergian untuk liburan, ingat-ingat kembali pemandangan kota yang Anda dambakan setelah keluar dari pesawat.
Jika untuk pekerjaan, ingatlah bonus atau waktu curi-curi liburan yang bisa Anda dapatkan dari sana.
4. Memilih waktu terbang yang nyaman
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi takut naik pesawat adalah memilih waktu penerbangan yang nyaman.
Sebagai contoh, pilihlah penerbangan di malam hari atau di waktu tidur sehingga peluang Anda untuk tertidur di pesawat lebih tinggi. Cara ini juga patut dipertimbangkan saat membawa bayi naik pesawat.
Jam penerbangan ini juga memungkinkan Anda sampai di tujuan pada pagi hari sehingga langsung bisa beraktivitas.
5. Sampaikan kondisi Anda kepada pramugari
Ketika Anda memiliki kecemasan untuk naik pesawat, jangan malu untuk menyampaikannya kepada pramugari sebelum pesawat lepas landas.
Dengan begitu, mereka bisa membantu memantau kondisi Anda selama penerbangan. Pramugari juga akan lebih mudah memberikan pertolongan jika Anda membutuhkannya di tengah-tengah penerbangan.
6. Membekali diri dengan teknik relaksasi
Rasa takut naik pesawat sering kali muncul pada waktu yang tidak terduga. Anda mungkin merasa ketakutan di tengah penerbangan pesawat, padahal tadinya biasa-biasa saja saat menaikinya.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, Anda bisa melakukan teknik relaksasi menggunakan latihan pernapasan 4–7–8 seperti saran dari laman Mental Health Foundation berikut.
- Tarik napas pelan-pelan melalui hidung selama empat detik.
- Tahan napas selama tujuh detik.
- Embuskan napas melalui mulut sambil membuat suara mendesing selama delapan detik.
Ulangi teknik tersebut sebanyak tiga kali atau sampai Anda merasa lebih baik.
7. Bepergian dengan keluarga atau teman
Jika memungkinkan, Anda bisa mengajak teman atau keluarga untuk mengurangi rasa takut saat naik pesawat. Cara ini juga patut dipertimbangkan ketika seorang lansia akan naik pesawat.
Sebelum itu, sampaikan bahwa Anda merasa cukup takut supaya mereka bisa membantu menenangkan dan meyakinkan Anda bahwa semua akan baik-baik saja.
Apabila ini merupakan kali pertama Anda naik pesawat, tak ada salahnya untuk mencoba rute singkat terlebih dahulu.
8. Melakukan konsultasi ke psikolog
Jika rasa takut Anda saat naik pesawat disebabkan oleh fobia, cara paling tepat untuk mengatasinya adalah berkonsultasi ke psikolog.
Seorang psikolog bahkan bisa membantu Anda mencari tahu apa penyebab fobia tersebut. Dengan begitu, mereka bisa menentukan perawatan yang tepat.
Pada umumnya, fobia akan diatasi dengan psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) atau terapi pemaparan.