Berjabat tangan, berpelukan, ciuman, dan sentuhan fisik lainnya merupakan hal yang biasa dilakukan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagi seseorang dengan haphephobia, sentuhan fisik adalah hal yang mengerikan.
Bagi beberapa orang, sentuhan fisik bahkan menjadi salah satu bahasa cinta untuk menunjukkan kasih sayang. Namun, hal itu tentu tidak berlaku bagi seorang haphephobia.
Apa itu haphephobia?
Haphephobia adalah salah satu jenis fobia spesifik yang membuat seseorang ketakutan saat disentuh atau menyentuh orang lain.
Merasa ketakutan atau tidak nyaman ketika disentuh orang asing tentu merupakan hal yang wajar. Namun, haphephobia akan membuat seseorang sangat ketakutan, bahkan ketika disentuh oleh teman atau keluarga.
Ketakutan disentuh dan menyentuh orang lain ini juga dikenal dengan nama afefobia, afenfosmofobia, chiraptofobia, dan tiksofobia.
Tanda dan gejala haphephobia
Selain rasa takut yang berlebihan, seseorang dengan haphephobia biasanya juga merasakan berbagai gejala berikut ketika menerima sentuhan.
- Peningkatan detak jantung (jantung berdebar).
- Keringat berlebih.
- Kulit menghangat atau memerah.
- Tremor atau tubuh gemetar.
- Bernapas dengan cepat atau hiperventilasi.
- Menangis.
- Mual atau muntah.
Ketakutan pada sentuhan bahkan kerap membuat seseorang menepis atau bahkan berlari ketika diajak berjabat tangan. Inilah salah satu alasan mengapa haphephobia bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Seseorang bisa dikatakan memiliki haphephobia jika merasakan gejala di atas paling tidak selama enam bulan. Setiap orang bisa memiliki gejala fobia yang berbeda, tergantung seberapa besar ketakutannya.
Penyebab haphephobia
Seperti kebanyakan kasus fobia lainnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab ketakutan berlebihan akan disentuh.
Namun, beberapa kondisi berikut dinilai membuat seseorang lebih berisiko memiliki haphephobia.
- Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan.
- Punya gangguan kesehatan mental.
- Autisme.
- Trauma fisik, misalnya pada korban kekerasan seksual.
- Punya jenis trauma lain, seperti agoraphobia (fobia akan tempat yang berpotensi menimbulkan rasa takut dan panik), mysophobia (fobia kuman), dan ochlophobia (fobia keramaian).
Meski bisa dialami oleh siapa saja, haphephobia lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria.
Komplikasi haphephobia
Haphephobia bisa membawa pengaruh cukup besar pada kehidupan seseorang. Dalam kondisi seperti ini, seseorang cenderung membatasi kehidupan sosial dan tertutup.
Jika dibiarkan tanpa perawatan, fobia disentuh dikhawatirkan bisa menimbulkan berbagai dampak negatif seperti berikut.
Fobia sentuhan sering kali juga mempengaruhi kualitas seksual seseorang. Oleh karena itu, haphephobia sebaiknya tidak dibiarkan dan disepelekan.
Cara mengatasi fobia disentuh
Dengan berbagai risiko komplikasi yang ada, penting bagi seseorang dengan haphephobia untuk menerima perawatan dari psikolog atau psikiater.
Melalui perawatan yang tepat, mereka bisa tetap memiliki kualitas hidup yang baik. Berikut ini adalah beberapa metode penanganan untuk mengatasi fobia spesifik.
1. Psikoterapi
Dengan bantuan seorang terapis, Anda akan dibantu mengidentifikasi penyebab munculnya rasa takut pada sentuhan. Setelah itu, Anda akan dibantu untuk mengubah respons terhadap kondisi tersebut.
Dua jenis psikoterapi yang kerap diberikan pada pasien fobia adalah terapi eksposur dan terapi perilaku kognitif.
Terapi eksposur dilakukan dengan cara menghadapkan pasien dengan kondisi yang membuatnya takut secara berulang dan bertahap.
Melalui bantuan seorang terapis, Anda akan dibantu mengelola kecemasan yang muncul setiap kali menghadapinya.
Sementara itu, terapi perilaku kognitif akan membantu mengubah cara berpikir Anda terhadap sentuhan. Dengan begitu, Anda bisa memberikan respons yang positif terhadap sentuhan.
2. Minum obat
Perlu diingat bahwa tidak ada obat yang secara khusus bisa mengatasi rasa takut berlebihan akan disentuh. Obat-obatan ini diberikan untuk mengendalikan gejala yang menyertainya.
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa alprazolam, benzodiazepin, dan diazepam adalah jenis obat yang paling sering diresepkan pada seseorang dengan fobia.
Perlu diingat bahwa penggunaan obat-obatan tersebut harus sesuai dengan arahan dokter. Jangan pernah berhenti mengonsumsi obat tanpa persetujuan dokter.
3. Perawatan rumahan
Untuk mendukung pengobatan dari dokter, seseorang dengan fobia spesifik biasanya juga diminta melakukan berbagai kebiasan berikut.
- Penerapan gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga dan makan makanan bergizi.
- Belajar mengelola kecemasan dengan teknik pernapasan, meditasi, atau cara lainnya.
- Tidur yang cukup.
- Mengikuti terapi sesuai jadwal.
Proses pengobatan haphephobia terkadang bisa terasa berat. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mendapatkan dukungan dari orang di sekitar selama menjalani pengobatan.
Semua tentang haphephobia
- Haphephobia adalah ketakutan berlebihan terhadap sentuhan, baik itu menyentuh atau disentuh.
- Dikenal juga dengan nama afefobia, afenfosmofobia, chiraptofobia, dan tiksofobia.
- Dapat diatasi dengan psikoterapi, pengobatan, dan perawatan rumahan.