backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Arachnophobia (Fobia Laba-Laba)

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 31/07/2023

Arachnophobia (Fobia Laba-Laba)

Rasa takut berlebihan karena fobia memang dapat muncul saat Anda menghadapi hal-hal yang tidak masuk akal, mulai dari ketinggian, kegelapan, hingga makhluk hidup. Salah satu di antaranya adalah rasa takut berlebihan pada laba-laba atau arachnophobia.

Bagaimana arachnophobia bisa terjadi? Adakah cara untuk mengatasi ketakutan yang tidak rasional ini? Temukan jawabannya melalui artikel berikut.

Apa itu arachnophobia?

Arachnophobia adalah rasa takut secara berlebihan pada laba-laba. Secara umum, orang-orang akan menghindari laba-laba karena merasa jijik, takut digigit, atau khawatir bahwa laba-laba itu beracun.

Namun, rasa takut pada laba-laba karena arachnophobia bisa muncul hanya dengan melihat, membicarakan, atau bahkan membayangkannya.

Alhasil, seseorang dengan fobia ini mungkin juga enggan melakukan kegiatan apa pun yang membuatnya berisiko bertemu laba-laba, seperti berkemah, pergi ke tempat yang jarang terjamah, mendaki, dan sebagainya.

Tanda dan gejala arachnophobia

digigit laba-laba

Bukan hanya rasa takut yang tidak terkendali, berikut adalah gejala fobia yang bisa dialami oleh seseorang yang takut berlebihan terhadap laba-laba.

  • Cemas dan panik yang tidak terkontrol.
  • Gemetar.
  • Keringat dingin.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Sesak dada.
  • Sulit bernapas atau bernapas dengan cepat.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Pingsan.
  • Tidak hanya saat melihat laba-laba itu sendiri, gejala-gejala di atas juga bisa muncul hanya dengan melihat hal-hal yang berhubungan dengan laba-laba, seperti jaring yang bentuknya menyerupai sarang laba-laba.

    Penyebab arachnophobia

    Sama seperti jenis fobia lainnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab arachnophobia.

    Namun, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalaminya.

    • Trauma: memiliki pengalaman buruk dengan laba-laba pada masa lalu, contohnya digigit sampai terluka atau melihat orang lain mengalaminya.
    • Genetik: memiliki orang tua atau saudara yang mengalami phobia serupa atau gangguan kecemasan lainnya.
    • Lingkungan:: tumbuh dengan melihat orang-orang yang memiliki ketakutan berlebihan pada laba-laba.

    Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa rasa takut berlebihan ini terbentuk saat bagian amigdala di otak merespons segala hal tentang laba-laba secara berlebihan.

    Tahukah Anda?

    Meskipun bisa dialami oleh siapa saja, arachnophobia dilaporkan lebih banyak ditemukan pada perempuan pada masa kanak-kanak hingga remaja.

    Diagnosis arachnophobia

    Psikolog atau psikiater dapat menegakkan diagnosis arachnophobia jika Anda memenuhi kriteria berikut.

    • Rasa takut berlebihan pada laba-laba selama setidaknya enam bulan.
    • Rasa takut muncul bahkan hanya dengan membayangkannya.
    • Menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan laba-laba.
    • Rasa takut yang ada telah menghambat berbagai aktivitas.
    • Ketakutan tidak sebanding dengan bahaya sebenarnya.

    Psikolog mungkin juga memberikan pertanyaan lain sesuai dengan kondisi Anda saat pemeriksaan.

    Dengan mengajukan berbagai pertanyaan tersebut, psikolog bisa memastikan bahwa rasa takut yang Anda miliki adalah fobia, bukan rasa takut biasa.

    Ini penting lantaran rasa takut dan fobia terhadap laba-laba adalah dua hal yang berbeda. Rasa takut bisa muncul secara alamiah saat Anda melihat laba-laba, sedangkan fobia jauh lebih intens dari itu.

    Cara mengatasi arachnophobia

    Jika psikolog atau psiiater telah mendiagnosis Anda dengan arachnophobia, berikut adalah beberapa penanganan yang dapat diberikan.

    1. Terapi perilaku kognitif (CBT)

    Dengan menjalani terapi perilaku kognitif, cara pandang Anda terhadap laba-laba akan diubah secara perlahan sehingga Anda tidak lagi merasakan takut yang berlebihan saat melihatnya.

    Tidak hanya mengubah cara pandang, pemberian CBT juga akan mengubah cara Anda menyikapi rasa takut yang muncul dan mengetahui cara menyalurkan stres saat menghadapi situasi yang ditakuti.

    2. Terapi pemaparan (desensitisasi)

    Terapi desensitisasi dilakukan dengan cara membiasakan Anda untuk menghadapi penyebab rasa takut. Dalam kasus ini, pemicunya adalah laba-laba.

    Dengan menghadapi laba-laba secara berulang, diharapkan Anda akan merasa lebih nyaman dan menyadari bahwa bahaya yang bisa ditimbulkan tidak sebesar rasa takut yang Anda miliki.

    Terapi pemaparan perlu dilakukan secara bertahap, mulai dari membayangkan, melihat laba-laba dalam bentuk gambar, hingga menghadapi laba-laba secara langsung.

    3. Obat-obatan

    Perlu diingat bahwa obat-obatan berikut tidak akan mengobati fobia pada laba-laba, tetapi mengatasi gejala intens yang Anda alami.

    Berikut adalah beberapa jenis obat yang kerap diberikan pada orang-orang dengan jenis fobia spesifik, termasuk laba-laba.

    • Benzodiazepine seperti alprazolam, clonazepam, dan diazepam.
    • Selective serotonin reuptake inhibitors seperti antidepresan paroxetine atau escitalopram.
    • Obat penenang.
    • Beta blockers.

    Selain memberikan terapi dan pengobatan, psikolog atau psikiater umumnya juga akan merekomendasikan Anda untuk menerapkan pola hidup sehat.

    Sebagai tambahan, Anda juga bisa bergabung dengan komunitas berisikan orang-orang dengan masalah serupa dan mempelajari strategi untuk mengelola stres yang Anda alami.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 31/07/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan