backup og meta

Bagikan

Salin Tautan

Terapi Bobath

Terapi Bobath
Terapi Bobath

Hingga saat ini, tersedia banyak pilihan terapi yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan. Terapi Bobath termasuk salah satu teknik yang telah banyak digunakan untuk perawatan gangguan sistem saraf. Apa itu teknik Bobath? Ketahui informasi selengkapnya mengenai terapi ini dalam ulasan berikut.

Apa itu terapi Bobath?

Terapi Bobath, juga dikenal sebagai neurodevelopmental treatment (NDT) atau bobath exercise, adalah pendekatan pemecahan masalah yang digunakan dalam pemeriksaan dan perawatan penderita gangguan gerakan, tonus otot, dan fungsi akibat lesi pada sistem saraf pusat.

Pendekatan ini bertujuan untuk menormalkan pola gerakan, meningkatkan kontrol postural (berkaitan dengan postur tubuh), dan melatih gerakan fungsional melalui panduan langsung dari terapis.

Teknik Bobath sering digunakan untuk pasien dengan gangguan neurologis, seperti stroke dan cerebral palsy.

Meski begitu, efektivitas sebagai terapi pascastroke dan gangguan neurologis lain masih perlu dipastikan melalui penelitian lebih lanjut.

Oleh karena itu, penting bagi praktisi untuk mempertimbangkan bukti ilmiah terbaru saat memilih metode rehabilitasi yang paling sesuai untuk pasien dengan gangguan saraf.

Manfaat terapi Bobath

terapi okupasi

Tujuan terapi Bobath adalah meningkatkan kontrol motorik dan fungsi pasien melalui teknik-teknik khusus yang dirancang untuk melatih gerakan normal dan menghambat pola gerakan abnormal.

Dengan fokus pada kontrol postur dan mengurangi kekakuan gerak tubuh, terapi ini bisa membantu pasien menjadi lebih mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Manfaat terapi Bobath yang diketahui, di antaranya sebagai berikut.

  • Perawatan khusus. Teknik Bobath menekankan penyesuaian perawatan sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien, yang dapat meningkatkan efektivitas perawatan.
  • Fokus pada aktivitas fungsional. Terapi ini berfokus untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berpakaian, dan makan, dengan melatih pola gerakan yang lebih normal.

Sebagai contoh, berikut ini beberapa manfaat terapi Bobath pada pasien dengan kondisi tertentu.

1. Pasien stroke

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi Bobath dapat memberikan manfaat signifikan untuk mengatasi komplikasi pada pasien stroke.

Misalnya, penerapan terapi ini diketahui dapat meningkatkan pola jalan normal pada pasien pascastroke.

Selain itu, terapi ini terbukti meningkatkan keseimbangan dan aktivitas fungsional pasien stroke serta lebih efektif dibandingkan latihan aktivitas fungsional lainnya.

2. Anak dengan cerebral palsy

Pada anak dengan cerebral palsy, terapi Bobath juga menunjukkan hasil yang positif.

Sebuah artikel reviu melaporkan bahwa terapi ini dapat meningkatkan fungsi motorik dan mengurangi spastisitas (kekakuan otot) pada pasien cerebral palsy.

Selain itu, terapi ini lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan tradisional dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.

Prosedur terapi Bobath

Senam stroke

Seperti yang telah disebutkan di atas, perawatan dalam terapi Bobath akan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap pasien untuk bisa meningkatkan efektivitas secara optimal.

Namun, prosedur utama dalam terapi Bobath meliputi berikut ini.

1. Pemeriksaan awal

Terapis melakukan penilaian menyeluruh terhadap pasien untuk memahami kemampuan gerak, tonus otot, dan fungsi motorik yang ada.

Evaluasi ini membantu dalam merancang rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.

2. Penanganan terapeutik

Terapis menggunakan teknik manual untuk memandu pasien dalam melakukan gerakan yang diinginkan. Hal ini membantu pasien merasakan dan belajar pola gerakan yang benar.

Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kontrol postural dan kemampuan fungsional melalui panduan langsung dari terapis.

3. Pelatihan gerakan

Terapis bekerja untuk melatih pola gerakan normal dan menghambat pola gerakan abnormal.

Ini melibatkan penggunaan isyarat sensorik, seperti kontak taktil dan panduan verbal, untuk memperkuat pola gerakan yang diinginkan dan mengurangi gerakan yang tidak diinginkan.

4. Aktivitas fungsional

Terapi difokuskan pada aktivitas sehari-hari yang bermakna bagi pasien, seperti berpakaian atau makan.

Kegiatan ini untuk memastikan bahwa keterampilan yang dipelajari dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Efek atau risiko terapi Bobath

Meskipun pendekatan Bobath sudah sering digunakan dalam rehabilitasi neurologis, bukti ilmiah menunjukkan bahwa efektivitasnya mungkin tidak lebih baik.

Berikut beberapa efek buruk dari terapi Bobath.

1. Kurang efektif

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Physiotherapy menemukan bahwa terapi Bobath kurang efektif dibandingkan rehabilitasi lain. 

Ini terutama dibandingkan dengan terapi yang lebih spesifik dan terfokus pada tugas dalam meningkatkan kemampuan gerak tungkai bawah pada pasien stroke.

2. Tidak ada perbedaan signifikan dalam kualitas hidup dan depresi

Penelitian lain yang diterbitkan di Journal of Rehabilitation Medicine mengevaluasi dampak terapi berbasis Bobath terhadap kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL), depresi, dan nyeri bahu pada pasien stroke.

Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok yang menerima terapi pascastroke ini dan kelompok kontrol dalam hal HRQoL, tingkat depresi, dan nyeri bahu selama periode 12 bulan.

Penting bagi Anda untuk berkonsultasi kepada dokter atau terapis mengenai terapi yang tepat guna mengatasi masalah kesehatan Anda.

Kesimpulan


  • Terapi Bobath adalah metode rehabilitasi yang sering digunakan untuk pasien dengan gangguan neurologis, seperti stroke dan cerebral palsy, dengan tujuan meningkatkan kontrol postur dan mengurangi spastisitas.
  • Beberapa penelitian menunjukkan manfaatnya dalam meningkatkan fungsi motorik dan keseimbangan, tetapi efektivitasnya dibandingkan metode rehabilitasi lain masih diperdebatkan.
  • Namun, studi lainnya menemukan bahwa terapi ini kurang efektif dibandingkan pelatihan spesifik tugas dalam meningkatkan kemampuan fungsional.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Scrivener, K., Dorsch, S., McCluskey, A., Schurr, K., Graham, P. L., Cao, Z., Shepherd, R., & Tyson, S. (2020). Bobath therapy is inferior to task-specific training and not superior to other interventions in improving lower limb activities after stroke: a systematic review. Journal of Physiotherapy66(4), 225–235. https://doi.org/10.1016/j.jphys.2020.09.008

Pathak, A., Gyanpuri, V., Dev, P., & Dhiman, N. R. (2021). The Bobath Concept (NDT) as rehabilitation in stroke patients: A systematic review. Journal of family medicine and primary care10(11), 3983–3990. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_528_21

Gray, C., & Ford, C. (2018). Bobath Therapy for Patients with Neurological Conditions: A Review of Clinical Effectiveness, Cost-Effectiveness, and Guidelines. Canadian Agency for Drugs and Technologies in Health. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30896897/

Phuphanich, M. E., Droessler, J., Altman, L., & Eapen, B. C. (2020). Movement Based Therapies in Rehabilitation. Physical medicine and rehabilitation clinics of North America31(4), 577–591. https://doi.org/10.1016/j.pmr.2020.07.002

Kollen, B. (1970). The effectiveness of the Bobath Concept in stroke rehabilitation: what is the evidence? Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK76785/

Europe PMC. (2016). Europe PMC. Europepmc.org. https://europepmc.org/article/MED/30896897

‌Hafsteinsdóttir, T., Kappelle, J., Grypdonck, M., & Algra, A. (2007). Journal of Rehabilitation Medicine39(8), 627–632. https://doi.org/10.2340/16501977-0097

Shim, J.-W., & Jeon, H.-J. (2025). The Effects of Bobath Therapy on Balance, Gait, and Physical Function in Stroke Patients: A Systematic Review and Meta-Analysis29(1), 1–8. https://doi.org/10.17817/jcmsh.2025.29.1.2

‌Agarwal, G., & Tiwari, M. (2024). Effectiveness of Bobath Technique on Walking Speed and Balance in Hemiplegic Patients: A Review. International Journal of Medical Science and Diagnosis Research8(4). https://doi.org/10.32553/ijmsdr.v8i4.1043

‌Díaz-Arribas, M. J., Martín-Casas, P., Cano-de-la-Cuerda, R., & Plaza-Manzano, G. (2020). Effectiveness of the Bobath concept in the treatment of stroke: a systematic review. Disability and rehabilitation42(12), 1636–1649. https://doi.org/10.1080/09638288.2019.1590865

Tedeschi, R. (2024). Egyptian Rheumatology and Rehabilitation51(1). https://doi.org/10.1186/s43166-024-00287-0

Dhiman, N., Pathak, A., Gyanpuri, V., & Dev, P. (2021). The Bobath Concept (NDT) as rehabilitation in stroke patients: A systematic review. Journal of Family Medicine and Primary Care10(11), 3983. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc_528_21

Kollen, B. J., et al. (2009). Stroke40(4). https://doi.org/10.1161/strokeaha.108.533828

Versi Terbaru

08/04/2025

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila

avatar

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 9 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan