backup og meta

6 Penyebab Mata Perih dan Pedih Seperti Terbakar

6 Penyebab Mata Perih dan Pedih Seperti Terbakar

Pernah merasa mata perih dan muncul sensasi seperti terbakar? Sebenarnya, kondisi ini kurang lazim terjadi dan sangat mungkin hal ini menjadi tanda dari salah satu masalah kesehatan tertentu. Lantas, apa saja ya penyebab mata perih?

Berbagai penyebab mata perih plus cara mengatasinya

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab mata perih dan terasa seperti terbakar.

1. Blepharitis

Blepharitis adalah infeksi atau peradangan yang terjadi di kelopak mata, kondisi ini ditandai dengan kemunculan kerak, kemerahan atau kulit kering seperti ketombe di dasar kelopak atau bulu mata.

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan masalah pada kelenjar minyak di kelopak mata. Umumnya, selain mengalami sensasi perih dan menyengat, biasanya blepharitis juga disertai dengan kemerahan dan bengkak pada mata.

Untuk mengatasi blepharitis, Anda bisa mengompres mata dengan air hangat. Tujuannya untuk menjaga kelenjar minyak agar tidak tersumbat serpihan kulit kering di sekitar bulu mata.

Selain itu, dokter juga biasanya akan meresepkan salep antibiotik untuk dioleskan ke dasar bulu mata Anda atau obat antibiotik minum dan juga obat tetes mata steroid.

Anda juga perlu menjaga kebersihan bulu-bulu mata setiap hari dengan sampo bayi agar tidak perih.

2. Mata kering

Mata kering adalah kondisi ketika saluran air mata tidak memproduksi cukup air mata. Padahal, air mata berguna untuk tetap melembapkan kelopak mata agar tidak merasa perih.

Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada wanita dan juga orangtua. Selain terasa perih, mata juga biasanya mengalami kemerahan yang disertai rasa sakit, kelopak mata terasa berat, dan penglihatan yang kabur.

Untuk mengatasi mata kering dokter akan kemungkinan akan merekomendasikan Anda menggunakan air mata buatan. Air mata buatan adalah obat tetes mata yang kandungannya seperti air mata Anda sendiri.

Anda bisa menggunakannya kapan pun dibutuhkan saat mata terasa kering dan juga perih.

3. Alergi

Alergi pada mata atau yang disebut juga dengan konjungtivitis terjadi ketika ada zat asing yang masuk ke mata. Tubuh kemudian merespon zat ini dengan memproduksi histamin.

Histamin adalah zat yang diproduksi tubuh ketika Anda mengalami reaksi alergi atau infeksi. Akibatnya, mata menjadi kemerahan dan gatal.

Biasanya, pemicu paling umum alergi mata yaitu debu, serbuk sari, asap, parfum, atau bulu hewan peliharaan. Jika Anda mengalami mata mengalami alergi maka mata bisa mengalami kemerahan, bengkak, perih, dan juga gatal.

Alergi pada mata bisa diatasi dengan menambahkan kelembapan dengan obat tetes mata.

Selain itu, dokter juga biasanya akan meresepkan dekongestan untuk mengurangi kemerahan dan antihistamin minum untuk mengurangi rasa gatal.

Tetes mata steroid juga bisa diresepkan untuk membantu mengobati gejala alergi mata yang kronis dan berat.

4. Terbakar sinar matahari

fotokeratitis

Paparan sinar matahari yang berlebih pada mata bisa menyebabkan sensasi terbakar yang dikenal dengan nama fotokeratitis.

Selain terasa terbakar, Anda biasanya akan merasakan berbagai gejala lain seperti lebih sensitif terhadap cahaya, mata sakit, berair, dan seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.

Fotokeratitis biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua hari. Namun, Anda juga bisa membantu meringankan gejalanya dengan menaruh kain atau kapas dingin di atas mata untuk memberikan sensasi sejuk.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan air mata buatan, baik yang diresepkan atau dibeli sendiri di apotek. Hindari mengucek mata terlalu keras setelah kondisinya membaik.

5. Ocular rosacea

Ocular rosacea adalah kondisi yang menyebabkan kelopak mata meradang. Biasanya, penyakit yang satu ini menyerang orang-orang yang memiliki acne rosacea.

Acne rosacea adalah kondisi kulit yang ditandai kemerahan pada wajah dan masuk dalam kategori peradangan kronis.

Umumnya, orang dengan ocular rosacea mengalami berbagai gejala seperti rasa sakit pada mata disertai perih dan sensasi terbakar, lebih sensitif terhadap cahaya, dan kehilangan penglihatan pada kasus yang parah.

Untuk membantu meringankan gejala ocular rosacea, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik minum seperti tetracycline, doxycicline, erythromycin, dan minocycline.

6. Pterigyum

Pterigyum adalah tumbuhnya jaringan daging di bagian mata yang berwarna putih. Biasanya, daging ini muncul di bagian mata yang mendekati hidung atau bisa juga muncul di bagian terluar mata.

Para ahli memperkirakan kondisi ini disebabkan oleh kombinasi mata kering dan paparan sinar UV.

Biasanya gejala pterigyum yang akan muncul yaitu sensasi terbakar pada mata, gatal, kemerahan, dan juga pembengkakan.

Dalam kasus yang lebih parah, pertumbuhan jaringan daging ini bisa melebar dan menutupi kornea hingga mengganggu penglihatan.

Jika Anda memiliki pterigyum, segera konsultasikan ke dokter. Biasanya dokter akan mengobati berbagai ketidaknyamanan yang Anda alami dengan memberikan tetes mata pelumas atau steroid.

Namun, jika pterigyum tumbuh cukup besar dan melebar maka dokter akan merekomendasikan untuk menghilangkannya dengan operasi.

Dokter akan mentransplantasikan jaringan tipis normal ke area tumbuhnya jaringan. Teknik ini membantu mengurangi kemungkinan jaringan tumbuh kembali di kemudian hari.

Selain itu, Anda juga perlu menghindari mata dari kekeringan, paparan sinar matahari berlebih, dan juga debu.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ocular Rosacea

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ocular-rosacea/diagnosis-treatment/drc-20375803 accessed on October 18th 2018

What Causes Burning Eyes?

https://www.medicalnewstoday.com/articles/321739.php accessed on October 18th 2018

Burning Eyes

https://www.aao.org/eye-health/symptoms/burning-eyes accessed on October 18th 2018

What is Photokeratitis — Including Snow Blindness?

https://www.aao.org/eye-health/diseases/photokeratitis-snow-blindness accessed on October 18th 2018

Versi Terbaru

19/05/2021

Ditulis oleh Widya Citra Andini

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Hati-hati, Sinar Biru dari Gadget Kesayangan Bisa Bikin Mata Buta

Alergi Softlens: Tanda, Penyebab, dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 19/05/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan