Meski termasuk kelainan tulang belakang, bentuk tulang punggung bungkuk cukup sering ditemui, terutama pada orang tua. Tubuh bungkuk pada orang tua dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berbeda. Ada juga faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan lansia ini. Ketahui apa saja penyebab hingga efeknya di bawah ini.
Penyebab orang tua bungkuk
Orang tua atau lansia sering mengalami kondisi punggung bungkuk atau dalam istilah medis dikenal juga sebagai kifosis.
Bahkan, studi dalam Journal of Orthopedic Sports Physical Therapy menduga bahwa sekitar 20% hingga 40% orang tua memiliki tubuh yang bungkuk.
Tulang dapat dikatakan bungkuk jika terlihat miring ke depan hingga mencapai 45 derajat atau lebih. Kondisi bungkuk pada lansia juga bisa lebih rentan terjadi seiring bertambahnya usia.
Ada beberapa penyebab umum dari kifosis atau bungkuk pada lansia, di antaranya sebagai berikut.
1. Degenerasi tulang dan sendi
Seiring bertambahnya usia, tulang dan sendi, termasuk di tulang belakang, bisa mengalami degenerasi.
Diskus intervertebralis (lempengan di antara tulang belakang) bisa menjadi tipis dan kering, sehingga menyebabkan perubahan postur.
2. Radang sendi
Pasalnya, radang sendi bisa memengaruhi sendi di tulang belakang, sehingga menyebabkan nyeri dan perubahan postur.
3. Fraktur kompresi
Fraktur kompresi adalah salah satu penyebab umum kondisi bungkuk pada manula.
Cedera atau fraktur pada tulang belakang, terutama yang disebabkan oleh osteoporosis, bisa menyebabkan tulang runtuh atau remuk.
Kondisi ini bisa mengakibatkan deformitas tulang belakang dan postur bungkuk.
4. Postur tubuh buruk
Kebiasaan postur yang buruk selama bertahun-tahun, seperti sering membungkuk saat duduk atau berdiri, bisa menyebabkan perubahan struktur tulang belakang.
Ini karena kebiasaan tersebut dapat menimbulkan perubahan permanen pada tulang belakang dan otot yang mendukungnya.
5. Penyakit neuromuskular
Penyakit neuromuskular adalah kelompok penyakit yang memengaruhi otot dan saraf yang mengendalikan gerakan.
Kondisi ini bisa menyebabkan kelemahan otot, kekakuan, dan hilangnya kendali otot, yang pada gilirannya dapat menyebabkan postur bungkuk pada orang tua.
6. Kondisi genetik
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap kifosis karena faktor genetik. Melansir dari University of Maryland Medical Center, salah satu kondisi genetik penyebab tulang bungkuk adalah penyakit Scheuermann.
Kondisi ini menyebabkan sisi depan tulang punggung bagian atas tumbuh lebih lambat, dibandingkan sisi belakang, sehingga tulang tidak berbentuk kotak, melainkan miring ke depan.
Akibatnya, posisi tulang punggung akan condong ke depan dan terlihat bungkuk.
Faktor risiko orang tua bungkuk
Risiko tubuh bungkuk pada orang tua juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berikut adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya postur tubuh bungkuk pada lansia.
- Usia. Seiring bertambahnya usia, risiko degenerasi tulang dan otot meningkat, yang dapat menyebabkan perubahan postur.
- Jenis kelamin. Wanita lebih rentan terhadap osteoporosis, terutama setelah menopause, sehingga lebih berisiko mengalami fraktur kompresi dan kifosis.
- Gaya hidup. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kelemahan otot dan tulang, yang bisa berdampak terhadap postur tubuh yang buruk.
- Kekurangan nutrisi. Asupan kalsium dan vitamin D yang rendah dapat memengaruhi kesehatan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis. Itulah mengapa penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin tulang lansia ini.
- Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan. Kedua kebiasaan ini dapat memengaruhi kesehatan tulang dan mempercepat degenerasi tulang.
- Penggunaan obat-obatan. Jika digunakan jangka panjang, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan fraktur.
- Penggunaan gadget berlebihan. Melihat ke bawah ke arah ponsel atau tablet untuk waktu yang lama dapat menyebabkan postur kepala ke depan dan punggung atas membungkuk.
Dengan memahami faktor risiko ini, langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat dapat diambil untuk mengurangi risiko postur bungkuk pada orang tua.
Efek buruk bungkuk bagi keseharian orang tua
Selain menyebabkan bentuk tulang yang tidak normal, ada juga beberapa efek buruk akibat tubuh bungkuk lainnya yang bisa terjadi pada orang tua. Berikut di antaranya.
- Nyeri punggung.
- Rasa tidak nyaman.
- Kesulitan bergerak.
- Keseimbangan tubuh buruk.
- Kapasitas udara paru-paru terbatas.
- Masalah pernapasan.
- Kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Keterbatasan kemampuan tubuh untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain.
- Masalah pencernaan, misalnya sembelit dan kesulitan mencerna makanan.
- Depresi dan kecemasan.
- Penurunan rasa percaya diri.
- Fraktur dan cedera.
- Gangguan tulang dan sendi.
Dengan pendekatan yang tepat, banyak efek negatif dari postur bungkuk dapat dikelola atau dikurangi, sehingga membantu orang tua untuk mempertahankan kualitas hidup yang baik.
Dalam perawatan lansia, pencegahan bungkuk biasanya perlu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari latihan fisik, terapi fisik, menjaga postur yang baik, dan dalam beberapa kasus, penggunaan obat untuk memperkuat tulang.
Kesimpulan
[embed-health-tool-bmi]