Ketika menderita masalah lambung, Anda dianjurkan untuk menghindari jenis makanan yang sifatnya asam, misalnya lemon. Namun, beberapa orang justru percaya bahwa air lemon dapat menyembuhkan sakit asam lambung. Benarkah? Simak faktanya di bawah ini.
Apa lemon aman untuk penderita asam lambung?
Buah lemon memiliki kandungan asam yang tinggi dengan pH sekitar 3, sehingga perlu dihindari oleh orang yang memiliki masalah asam lambung, seperti maag, gastritis, atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Hal ini karena asam yang terkandung dalam buah ini bisa meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan dan mengiritasi lapisan lambung.
Namun, ada anggapan bahwa mencampur lemon dengan air putih bisa menetralkan asam dalam lemon dan membuatnya bersifat basa, sehingga dapat mengatasi asam lambung.
Mencampurkan lemon dengan air memang dapat mengencerkan kadar asam di dalamnya, tetapi tidak mengubah sifat dasar lemon yang tetap asam.
Bagi beberapa orang yang sensitif, konsumsi campuran air dan buah ini bisa saja memperparah gejala asam lambung dan memicu refluks asam.
Selain itu, tidak ada bukti ilmiah kuat yang menunjukkan bahwa air lemon dapat membantu mengatasi penyakit GERD.
Oleh sebab itu, sebaiknya hindari mengonsumsi buah ini ketika memiliki masalah asam lambung agar tidak memperburuk gejala yang Anda alami.
Lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis makanan dan minuman yang aman dikonsumsi saat menderita asam lambung.
Bahaya konsumsi lemon untuk penderita asam lambung
Mengonsumsi buah satu ini tidak dianjurkan bagi penderita maag, gastritis, atau GERD karena dapat menyebabkan berbagai risiko untuk kesehatan lambung.
Berikut ini efek samping jeruk lemon untuk asam lambung.
1. Meningkatkan refluks asam
Salah satu risiko konsumsi buah berwarna kuning ini untuk penderita asam lambung adalah refluks asam, yaitu kondisi asam lambung naik ke kerongkongan.
Mengutip Cooper University Health Care, makanan yang mengandung asam, seperti lemon serta makanan berlemak, dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah dan memperlambat pengosongan lambung.
Sfingter esofagus sendiri merupakan katup yang berada di antara lambung dan kerongkongan. Apabila katup ini mengendur, cairan asam di dalam lambung dapat naik ke kerongkongan.
Akibatnya, muncul berbagai macam gejala GERD, seperti nyeri ulu hati (heartburn), rasa asam atau pahit di mulut, iritasi tenggorokan, atau kesulitan menelan.