Maag sebetulnya merupakan gejala yang mewakili gangguan dispepsia atau penyakit lainnya, seperti GERD (penyakit asam lambung), tukak lambung, hingga iritasi usus (penyakit irritable bowel syndrome).
Gejala maag umumnya ditandai dengan sakit perut, mual-muntah (dry heaving), sering sendawa, dada dan tenggorokan panas seperti terbakar, perut kembung dan begah, serta mulut yang terasa asam.
Gejala maag bisa diobati dengan minum obat antasida, H-2 reseptor antagonis, dan obat maag lainnnya yang mudah ditemukan di apotek. Namun, bila gejala terus muncul berkelanjutlan lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera pergi ke dokter.
Tanda-tanda sakit maag parah yang perlu masuk IGD
Semua gejala maag biasanya akan semakin parah jika Anda sedang stres berat atau memiliki gaya hidup yang buruk. Misalnya tetap merokok dan/atau sering makan makanan pedas, asam, dan berminyak, juga jarang olahraga.
Sakit maag parah bisa menjadi alarm buat Anda menyegerakan diri masuk ke instalasi gawat darurat (IGD). Tanda-tanda sakit maag parah yang paling sering muncul biasanya meliputi:
- Rasa sakit perut membuat pasien tidak bisa berdiri tegap
- Nafsu makan hilang sehingga berat badan turun drastis
- Kesulitan untuk menelan (disfagia)
- Sering muntah, bahkan mengalami muntah darah berwarna merah kecokelatan
- Feses berwarna hitam
- Nyeri dada selama Anda melakukan aktivitas
- Sesak napas dan terus berkeringat
- Warna kulit, kuku, atau putih mata menguning
Seperti apa cara menangani sakt maag di IGD?
Setelah masuk IGD, dokter pertama-tama akan meminta Anda untuk menyebut apa saja gejala yang dirasakan sementara melakukan pemeriksaan fisik dasar di area perut guna mencari adanya pembengkakan atau area sensitif lainnya.