backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

Kenali Penyebab Sesak Napas pada Si Kecil dan Tips Meringankannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 06/03/2023

    Kenali Penyebab Sesak Napas pada Si Kecil dan Tips Meringankannya

    Saat bernapas, sistem pernapasan akan memasok oksigen ke darah untuk disalurkan ke seluruh bagian tubuh. Itu sebabnya sesak napas pada bayi tak bisa disepelekan.

    Pada beberapa kasus, hal ini bisa menjadi pertanda si kecil mengalami penyakit tertentu yang membutuhkan perawatan segera. Namun, ada juga masalah pernapasan bayi yang tidak perlu Anda khawatirkan secara berlebihan.

    Napas berbunyi belum tentu pertanda sesak napas pada bayi

    mengatasi sesak napas pada bayi

    Untuk bayi yang baru lahir, normal jika sesekali dia mengeluarkan bunyi ketika bernapas. Hal ini bukan berarti ia sedang mengalami sesak napas, jadi tidak perlu Anda khawatirkan.

    Paru-paru dan hidung bayi masih beradaptasi dengan lingkungan baru yang berbeda dengan di dalam rahim.

    Organ pernapasannya tersebut harus mulai terbiasa dengan lingkungan yang kering dan menghirup udara. 

    Napas bayi berbunyi yang terlihat mirip seperti sesak napas pada bayi ini kemungkinan akan terjadi selama beberapa minggu dan tidak perlu dirisaukan.

    Namun, ada juga napas bayi berbunyi yang menandakan jika si kecil sedang terserang penyakit tertentu. 

    Berikut beberapa jenis napas bayi berbunyi dan penyebabnya. Dengan ini, Anda bisa mengetahui apakah bunyi napas pada si kecil berbahaya atau tidak.

    Mengi (napas berbunyi seperti siulan lirih atau ngik ngik)

    Napas bayi berbunyi seperti ini disebabkan oleh penyumbatan kecil di lubang pernapasan, bisa karena saluran napas yang menyempit. 

    Suara siulan juga dapat menjadi tanda mengi, yang disebabkan adanya sumbatan pada saluran napas bawah hingga membuat suara bersiul ketika bayi mengeluarkan napas. 

    Mengi bisa merupakan gejala yang biasa ditemukan pada asma atau infeksi saluran napas bawah. Hal ini bisa menyebabkan sesak napas pada bayi.

    Suara melengking dan bernada tinggi, alias stridor atau laringomalasia

    Suara ini biasanya terdengar saat bayi menarik napas. Napas bayi berbunyi ini disebabkan kondisi saluran napas bayi yang lebih sempit dan lebih lunak. 

    Kondisi ini biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang ketika si kecil berusia dua tahun.

    Bersuara serak ketika menangis dan batuk

    Napas bayi berbunyi yang satu ini diakibatkan oleh penyumbatan lendir pada laring. Hal ini bisa menjadi gejala croup, yaitu infeksi pada laring, trakea, dan tabung bronkial.

    Pneumonia

    Napas si kecil yang cepat dan sesak, biasanya diakibatkan oleh pneumonia yang diawali dengan adanya cairan dalam saluran udara terkecil atau alveoli. 

    Pneumonia membuat napas si kecil tersengal-sengal dan cepat, batuk terus-menerus, dan mengeluarkan suara serak ketika didengarkan dengan stetoskop. Penyebab sesak napas pada bayi ini perlu Anda khawatirkan

    Cara sederhana meringankan gejala sesak napas pada anak

    Pada sebagian besar kasus gejala sesak napas ringan pada anak, kondisi ini bisa ditangani di rumah.

    Perbaiki posisi duduk

    Jika anak Anda mulai mengalami tanda awal gangguan napas, segera atur posisi berbaringnya. Akan lebih mudah bagi anak Anda untuk bernapas sambil duduk daripada berbaring.

    Pastikan kualitas udara sekitar

    Anda dapat meringankan gejala sesak napas dan membuat anak lebih lebih nyaman dengan membawa mereka ke area dengan udara sejuk. 

    Selain itu, Anda juga bisa menyediakan alat humidifier untuk memfilter udara di dalam ruangan.

    Alat hirup

    Bagi anak Anda yang menderita asma, dapat menggunakan obat melalui nebulizer atau berupa inhaler yang dapat digunakan sewaktu-waktu di rumah.

    Jenis alat yang dihirup ini bisa membantu melancarkan pernapasan.

    Obat topikal

    Obat topikal dengan bahan yang aman untuk bayi dapat membantu melegakan hidung tersumbat akibat gejala flu atau sesak napas anak. 

    Pastikan terdapat bahan seperti minyak atsiri atau ekstrak chamomile yang aman untuk anak. 

    Cepat pergi ke dokter spesialis anak atau ke UGD jika si kecil mengalami ini

    bayi sering kaget

    Seperti disebutkan di atas, napas bayi berbunyi memang normal terjadi. Namun, segera hubungi dokter spesialis anak atau pergi ke Unit Gawat Darurat jika napas berbunyi disertai dengan tanda di bawah ini.

    • Bernapas lebih dari 60 atau 70 kali dalam semenit.
    • Bayi mendengus terus-menerus, cuping hidung bayi melebar, dan kesulitan di setiap nafas. Ini berarti dia berusaha membuka jalan napas yang tersumbat.
    • Bayi mengeluarkan suara serak bernada tinggi dan batuk berat.
    • Retraksi, ketika otot-otot di dada dan leher anak tampak naik turun lebih hebat dari biasanya pada saat bayi bernapas. Dada dapat terlihat cekung.
    • Napasnya terhenti selama lebih dari 10 detik.
    • Bibir si kecil tampak kebiruan. Ini berarti darah dalam tubuhnya tidak mendapat cukup oksigen dari paru-paru.
    • Tidak nafsu makan.
    • Terlihat lesu.
    • Mengalami demam.

    Jika Anda bingung apakah napas bayi berbunyi yang dialami oleh si kecil bisa menyebabkan sesak napas pada bayi atau tidak, dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter ahli untuk mendapatkan penanganan terbaik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 06/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan