backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Memahami Jenis-Jenis dan Prosedur Operasi Glaukoma

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 23/06/2021

Memahami Jenis-Jenis dan Prosedur Operasi Glaukoma

Definisi

Apa itu operasi glaukoma?

Operasi glaukoma, sesuai namanya, adalah prosedur bedah yang dilakukan untuk penanganan penyakit glaukoma.

Glaukoma sendiri adalah kerusakan pada saraf optik yang disebabkan oleh tingginya tekanan pada bola mata.

Operasi glaukoma merupakan bagian penting dari pengobatan glaukoma. Risiko kerusakan lebih berat pada mata dapat dikurangi dengan menjalani tindakan operasi ini.

Bila tidak ditangani dengan tepat, glaukoma dapat berakibat fatal dan berujung pada kebutaan permanen.

Tujuan dari operasi ini sendiri adalah menurunkan tekanan pada bola mata, serta mengurangi rasa sakit pada mata yang tertekan cairan berlebih. 

Apa saja jenis operasi glaukoma yang ada?

Pada dasarnya, terdapat 2 jenis operasi yang ditetapkan sebagai standar penanganan glaukoma, yaitu laser dan trabekulektomi.

Laser biasanya adalah tindakan pertama yang diambil dokter. Bila tidak berhasil menurunkan tekanan bola mata, Anda mungkin perlu menjalani trabekulektomi.

Untuk operasi laser, terdapat 4 jenis tindakan yang umumnya dilakukan. Jenis laser yang akan Anda dapat tergantung dari tingkat keparahan serta jenis glaukoma yang diderita.

Berikut adalah beberapa jenis operasi laser yang digunakan dalam pengobatan glaukoma:

1. Argon laser trabeculoplasty (ALT)

ALT adalah operasi laser yang ditujukan untuk pasien glaukoma sudut terbuka primer.

Jenis laser ini akan membuka sumbatan pada saluran cairan mata sehingga sistem drainase (pembuangan cairan) pada mata bekerja lebih baik.

Dokter mungkin akan mengerjakan setengah bagian dari sumbatan tersebut, melihat bagaimana keadaan mata Anda, kemudian mengerjakan bagian berikutnya di lain waktu.

Menurut sebuah artikel dari Indian Journal of Ophthalmology, sekitar 75% pasien glaukoma menunjukkan peningkatan kondisi setelah menjalani prosedur ALT.

2. Selective laser trabeculoplasty (SLT)

SLT merupakan metode yang menggunakan laser berkekuatan rendah. Laser SLT hanya akan ditargetkan pada sel-sel tertentu di mata yang memiliki tekanan tinggi.

Serupa dengan metode laser ALT, metode laser SLT ini juga sama-sama ditujukan untuk kasus glaukoma sudut terbuka.

Selain itu, jika laser ALT tidak bekerja dengan efektif pada pasien, dokter akan merekomendasikan metode SLT.

3. Laser peripheral iridotomy (LPI)

Metode LPI umumnya dilakukan pada pasien glaukoma sudut tertutup, yaitu kondisi ketika sudut pembuangan cairan yang terletak di antara iris dan kornea mata tertutup sepenuhnya.

Dengan LPI, dokter akan membuat lubang kecil di iris mata dengan laser, sehingga cairan mata dapat keluar menuju saluran drainase dengan lancar.

4. Laser cyclophotocoagulation

Tindakan laser jenis cyclophotocoagulation dilakukan apabila kondisi mata pasien sudah tidak menunjukkan perkembangan setelah menjalani jenis-jenis laser di atas.

Laser akan ditujukan langsung ke bagian dalam mata untuk mengurangi tekanan.

Apabila keempat jenis laser di atas tidak memberikan efek yang signifikan, dokter akan menyarankan Anda untuk memilih prosedur trabekulektomi atau insisi mata.

Prosedur trabekulektomi dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada sklera ((bagian putih bola mata).

Sayatan ini akan berfungsi sebagai jalur keluarnya cairan dari bola mata. Tingkat keberhasilan dari prosedur trabekulektomi adalah sekitar 70-90%.

Kapan saya perlu menjalani operasi ini?

Penting untuk Anda ketahui bahwa operasi umumnya bukan pilihan pertama dari pengobatan glaukoma.

Dokter hanya menganjurkan operasi apabila penanganan dengan obat tetes mata sudah tidak berhasil menurunkan tekanan pada bola mata pasien. 

Pasien yang juga mengalami efek samping dari obat-obatan tetes mata glaukoma, seperti hipertensi atau detak jantung tidak beraturan, juga disarankan untuk menjalani prosedur ini.

Selain itu, dalam beberapa kasus, operasi mungkin perlu dilakukan sesegera mungkin apabila tingginya tekanan bola mata pasien sudah tidak terkendali meski dengan obat-obatan sehingga penglihatan pasien terancam.

Proses Operasi Glaukoma

Apa yang harus saya lakukan sebelum menjalani operasi?

Sebelum menjalani operasi, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai risiko dan manfaat dari operasi yang akan Anda jalani.

Selain itu, dokter juga akan bertanya mengenai obat-obatan apa yang sedang dikonsumsi, alergi yang Anda miliki, atau kondisi kesehatan lainnya sebelum operasi dimulai.

Penting juga bagi Anda untuk mengikuti instruksi dokter mengenai obat-obatan, makanan, atau minuman yang pantang dikonsumsi sebelum operasi.

Bagaimana proses operasi glaukoma?

Berikut adalah langkah-langkah yang akan Anda jalani selama proses operasi glaukoma.

  1. Dokter akan memberi obat anestesi atau bius lokal pada bola mata dan area sekitarnya. Ini bertujuan agar Anda tidak merasakan sakit saat operasi berlangsung.
  2. Dokter akan menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan lampu celah untuk melihat struktur bola mata lebih jelas selama proses operasi.
  3. Operasi biasanya berlangsung selama 45-75 menit, tergantung dari jenis operasi yang dilakukan. Terkadang, Anda mungkin masih bisa merasakan bola mata Anda disentuh meskipun tidak ada rasa sakit sama sekali. Jika Anda merasa tidak nyaman, beri tahu dokter.

Apa yang harus saya lakukan setelah operasi?

Biasanya, Anda diizinkan pulang beberapa jam setelah operasi.

Anda mungkin perlu mengunjungi dokter bedah Anda selama beberapa minggu setelahnya untuk mengontrol hasil operasi, pemeriksaan lanjutan, dan melakukan berbagai penyesuaian.

Waktu pemulihan pascaoperasi biasanya akan bervariasi, tergantung usia, kondisi kesehatan, jenis glaukoma, serta aktivitas yang dilakukan pasien.

Untuk metode laser, Anda bisa kembali beraktivitas dengan normal keesokan harinya. Sementara itu, Anda perlu waktu istirahat selama 1-2 minggu setelah menjalani operasi trabekulektomi.

Beberapa hal lain yang juga perlu Anda perhatikan setelah menjalani operasi glaukoma antara lain sebagai berikut.

  • Hindari menyetir, membaca, membungkuk, atau mengangkat beban berat selama 4 minggu ke depan.
  • Jangan basahi mata Anda untuk sementara.
  • Mata Anda mungkin akan terasa berair, sedikit nyeri, buram, dan merah setelah operasi. Konsultasikan ke dokter apabila efek ini cukup mengganggu.

Efek Samping dan Komplikasi

Apa efek samping dan komplikasi operasi glaukoma yang bisa terjadi?

Efek samping dan komplikasi yang cukup umum terjadi setelah menjalani operasi glaukoma adalah munculnya katarak.

Selain itu, ada kemungkinan sayatan atau lubang bekas operasi akan menimbulkan benjolan kecil yang disebut dengan bleb.

Komplikasi lainnya yang dapat terjadi setelah operasi adalah sebagai berikut:

  • pandangan kabur,
  • perdarahan pada mata,
  • kehilangan penglihatan secara tiba‐tiba dan permanen,
  • infeksi mata, dan
  • tekanan pada mata yang masih tinggi, atau justru terlalu rendah.

Komplikasi jangka panjang setelah trabekulektomi meliputi:

  • katarak yang lebih parah dibanding sebelum operasi,
  • perubahan saraf di belakang mata yang berkaitan dengan glaukoma, dan
  • mata sayu (sedikit penurunan kelopak mata).

Konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mengalami keluhan atau kekhawatiran tertentu, baik sebelum ataupun setelah menjalankan operasi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 23/06/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan