Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis terjadi ketika gumpalan darah terbentuk pada satu atau lebih pembuluh vena yang terletak di dalam otot. Deep vein thrombosis memiliki gejala khas, yakni warna merah keunguan pada kulit akibat gumpalan darah yang terdapat di bawahnya.
Pembentukan gumpalan darah biasanya terjadi di paha atau betis. Risiko penyakit ini meningkat pada orang-orang yang jarang bergerak dalam waktu lama, misalnya akibat kecelakaan, pemulihan pascaoperasi, atau kondisi medis lainnya.
Gejala deep vein thrombosis
Deep vein thrombosis (DVT) tidak selalu menimbulkan gejala sehingga sulit dideteksi dengan cepat. Namun, secara umum berikut adalah berbagai tanda yang perlu Anda waspadai.
- Rasa sakit, pembengkakan, dan nyeri ketika ditekan pada salah satu kaki (terutama betis).
- Rasa nyeri yang lebih parah pada area terbentuknya gumpalan darah.
- Rasa nyeri ketika menekuk kaki.
- Kulit tampak kemerahan, terutama pada bagian belakang kaki di bawah lutut.
- Kulit terasa hangat pada area terbentuknya gumpalan darah.
- Kram pada kaki yang diawali dari betis.
- Warna kebiruan atau pucat pada area kaki tertentu.
Tidak semua orang mengalami gejala tersebut. Sebagian orang bahkan hanya mengalami satu atau dua gejala sehingga keliru mengenali deep vein thrombosis sebagai infeksi kulit seperti selulitis.
Dokter pun tidak dapat mengandalkan gejala yang Anda alami untuk mendiagnosis DVT. Diperlukan serangkaian pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis.
Beberapa pemeriksaan dapat meliputi teknik Homan dengan menarik jari kaki menuju arah badan pasien. Bisa juga menggunakan teknik Pratt dengan cara memijat betis untuk menghasilkan rasa sakit.
Mengapa gejala deep vein thrombosis tidak boleh diabaikan?
Deep vein thrombosis yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi, di antaranya peradangan pada pembuluh vena atau phlebitis, serta terbentuknya luka terbuka akibat peredaran darah yang terhambat
Komplikasi yang jauh lebih berbahaya turut mengintai jika gumpalan darah bergerak dari pembuluh vena menuju sistem pernapasan. Pasalnya, gumpalan darah dapat menghambat pembuluh arteri menuju paru maupun percabangannya.
Kondisi ini disebut sebagai emboli paru. Diperkirakan sebanyak 1 dari 10 orang yang tidak menganggap serius gejala deep vein thrombosis mengalami komplikasi ini.
Oleh karena komplikasi itulah, gejala DVT tidak boleh diabaikan. Anda juga perlu mewaspadai gejala emboli paru seperti:
- kesulitan bernapas, baik yang muncul secara perlahan maupun tiba-tiba,
- nyeri dada yang bertambah parah ketika Anda menarik napas atau batuk,
- kepala terasa pusing atau berkunang-kunang,
- detak jantung bertambah cepat, serta
- batuk mengeluarkan darah.