backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Bagaimana Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi di Awal Kehamilan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    Bagaimana Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi di Awal Kehamilan?

    Saat hamil, Anda mungkin penasaran akan jenis kelamin bayi yang sedang dikandung, apakah laki-laki atau perempuan. Banyak yang kemudian menebak-nebak atau menggunakan cara-cara berupa mitos. Daripada penasaran, berikut ini beberapa cara mengetahui jenis kelamin bayi yang bisa Anda coba.

    Beberapa cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi Anda

    cara mengetahui jenis kelamin bayi

    Banyak orang masih melakukan cara-cara mitos untuk mengetahui jenis kelamin janin dalam kandungannya. Padahal, di masa modern ini, telah ditemukan sejumlah metode medis yang dapat mengetahui jenis kelamin bayi secara akurat.

    Melansir American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), berikut ini beberapa cara untuk mengetahui jenis kelamin janin yang bisa Anda lakukan.

    1. Pemeriksaan USG

    Ini merupakan cara yang paling sering dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang sedang dikandung. Biayanya yang relatif terjangkau dan prosedurnya yang mudah membuat pemeriksaan USG menjadi populer di masyarakat.

    Sebenarnya, pemeriksaan ini bukan hanya ditujukan untuk mengetahui jenis kelamin pada janin, melainkan untuk memeriksa kondisi area perut secara umum, seperti kondisi cairan ketuban, posisi janin, plasenta, detak jantung bayi dan sebagainya.

    Untuk mengetahui jenis kelamin janin, dokter biasanya menyarankan untuk mengikuti tes ini paling cepat di minggu ke-14 kehamilan. Pasalnya, sebelum usia tersebut, jenis kelamin si kecil belum terlihat berbeda antara laki-laki dan perempuan.

    Saat ini pemeriksaan USG semakin berkembang jenisnya, seperti USG 4 dimensi yang dapat menampilkan gambaran bayi dalam kandungan dengan lebih jelas.

    Meski begitu, untuk mengetahui jenis kelamin anak tidak selalu dapat dilakukan dengan cara USG. Pasalnya, hal ini tergantung posisi si kecil dalam kandungan. Jika posisi kelamin tertutup, dokter mungkin sulit mendeteksi jenisnya.

    Selain itu, pemeriksaan ini hanya menilai berdasarkan penampilannya. Jadi bisa saja dokter keliru. Misalnya, gambar yang seharusnya adalah penis tapi dikira garis vagina.

    2. Tes NIPT

    Tes NIPT atau Non-Invasive Prenatal Test merupakan tes yang dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk diperiksa kromosomnya. Tes ini juga disebut dengan tes DNA sel bebas atau tes prenatal noninvasif. 

    Dikatakan non-invasif karena prosedurnya yang sederhana dan tidak memerlukan tindakan pembedahan atau pengambilan jaringan. Selain itu, tes ini juga tidak menimbulkan risiko terhadap kehamilan. 

    Dibandingkan dengan tes USG, tes NIPT lebih akurat. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh Journal of American Medical Association, akurasi tes ini adalah sebesar 95,4% untuk bayi laki-laki dan 98,6% untuk bayi perempuan. 

    Kelebihan lainnya, tes NIPT sudah dapat dilakukan sejak usia kandungan 7 minggu untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Berbeda dengan pemeriksaan USG yang baru dapat mendeteksi jenis kelamin pada usia kehamilan 14 minggu.

    Selain untuk mengetahui jenis kelamin, tes NIPT juga dapat digunakan untuk hal-hal berikut:

    Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang mengidap kelainan genetik seperti yang disebutkan di atas, maka tes darah sangat disarankan untuk Anda lakukan saat hamil. Pasalnya, ini dapat membantu Anda untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

    cara mengetahui jenis kelamin bayi

    3. Amniosentesis

    Ini merupakan cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi dengan cara memeriksa cairan ketuban ibu hamil. Pada pemeriksaan ini, dokter akan menusukkan jarum suntik ke perut ibu dan mengambil cairan ketuban sebagai sampel.

    Anda tidak perlu khawatir terhadap rasa sakit. Pasalnya Anda akan dibius terlebih dahulu sebelum melakukan prosedur ini.

    Amniosentesis biasanya dilakukan pada usia kandungan antara 15 hingga 20 minggu. Dokter tidak menyarankan untuk melakukan tes ini jika usia kandungan di bawah 15 minggu karena berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan.

    Sebenarnya amniosentesis bukan dikhususkan untuk mengetahui jenis kelamin janin, melainkan untuk mengetahui kondisi genetis secara umum.

    Biasanya, tes ini disarankan jika Anda mengalami kondisi berikut ini.

    • Hasil tes USG mencurigakan adanya kelainan.
    • Tes NIPT Anda menunjukkan positif janin mengalami kelainan genetis.
    • Pada kehamilan sebelumnya anak Anda mengalami kelainan genetis seperti down syndrome atau kelainan otak.
    • Anda atau pasangan memiliki riwayat kelainan genetis dalam keluarga.
    • Anda hamil pada usia 35 tahun atau lebih.

    4. Chorionic villus sampling (CVS)

    Cara mengetahui jenis kelamin bayi berikutnya adalah dengan mengambil sampel vilus korionik, sejenis jaringan pada plasenta. Dengan cara ini, dokter dapat mengetahui kondisi kromosom janin. 

    Sebenarnya tujuan utama CVS adalah untuk mendeteksi dini jika bayi Anda dicurigai menderita kelainan genetis tertentu. Namun, ini juga dapat dilakukan sebagai cara mengetahui jenis kelamin janin.

    CVS dapat Anda lakukan jika ingin mengetahui kondisi genetis bayi Anda dengan lebih cepat. Pasalnya, tes ini sudah bisa dilakukan di usia kandungan 11 hingga 15 minggu, yaitu lebih cepat daripada tes amniosentesis dan tes NIPT.

    Seperti halnya amniosentesis, tes CVS juga disarankan jika Anda hamil pada usia 35 tahun ke atas dan memiliki riwayat kelainan genetis dalam keluarga atau pada anak sebelumnya.

    Selain untuk mengetahui jenis kelamin bayi, tes ini juga dapat mengetahui kelainan gender seperti interseks, yaitu bayi yang lahir dengan dua jenis kelamin yang ambigu.

    Hal ini penting dilakukan agar orangtua dapat mempersiapkan diri tentang bagaimana cara membesarkan anaknya sesuai jenis kelamin.

    Mitos-mitos tentang cara mengetahui jenis kelamin bayi

    reaksi janin saat ibu berhubungan badan

    Melansir situs Johns Hopkins Medicine, terdapat sejumlah mitos yang beredar di masyarakat tentang cara mengetahui jenis kelamin janin. Sebaiknya Anda tidak mempercayai mitos-mitos tersebut.

    1. Detak jantung bayi laki-laki lebih cepat

    Faktanya, bayi laki-laki dan bayi perempuan tidak memiliki perbedaan detak jantung. Detak jantung anak biasanya semakin cepat seiring usianya dalam kandungan bukan karena jenis kelamin.

    2. Perut yang menonjol menunjukkan anak laki-laki

    Mitos yang beredar menyatakan bahwa perut ibu yang menonjol ke depan menandakan dia mengandung anak laki-laki, sedangkan jika melebar ke samping menandakan anak perempuan. Faktanya, bentuk perut ibu dipengaruhi oleh pergerakan janin bukan oleh jenis kelamin.

    3. Jika perut ibu tinggi berarti ia mengandung anak perempuan

    Ini adalah mitos. Faktanya, perbedaan tinggi perut saat hamil mungkin dipengaruhi oleh kondisi elastisitas kulit ibu. 

    Jika elastisitasnya baik, bisa jadi posisi kandungan akan tinggi. Biasanya ini terjadi pada kehamilan pertama. Sementara posisi yang pendek mungkin terjadi karena perut mulai mengendur pada kehamilan kedua dan seterusnya.

    4. Puting yang gelap adalah tanda hamil anak laki-laki

    Faktanya, perubahan warna puting ibu tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin anak yang dikandungnya. Warna yang semakin gelap disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon melanosit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan