backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bayi Cegukan dalam Kandungan, Perlukah Ibu Khawatir?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 11/07/2023

Bayi Cegukan dalam Kandungan, Perlukah Ibu Khawatir?

Selama masa pertumbuhan, janin memang akan memberikan sensasi tersendiri bagi ibu hamil. Bukan hanya gerakan menendang dan berguling, beberapa ibu hamil bahkan bisa merasakan bayi cegukan dalam kandungan.

Namun, apakah kondisi tersebut normal? Adakah kondisi tertentu yang perlu ibu khawatirkan saat merasakan bayi cegukan? Simak ulasan berikut.

Bagaimana ibu merasakan bayi cegukan dalam kandungan?

Cegukan pada janin kerap dianggap sama dengan tendangan. Pasalnya, kedua aktivitas tersebut sama-sama ditandai dengan tekanan dan gerakan dari dalam perut.

Mengutip dari laman Southwestern Health Resources, jika dibandingkan dengan tendangan bayi, cegukan akan terasa lebih kuat tetapi berlangsung lebih singkat.

Berbeda dengan tendangan bayi yang lokasinya bisa berpindah-pindah, cegukan biasanya terjadi pada satu tempat saja.

Selain itu, gerakan yang berasal dari cegukan janin di dalam perut biasanya terasa lebih berirama atau berdenyut.

Ibu umumnya mulai merasakan cegukan bayi dalam kandungan ketika memasuki trimester kedua atau ketiga kehamilan.

Penyebab bayi cegukan dalam kandungan

hormon kehamilan

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab bayi cegukan di dalam perut. Namun, gerakan janin karena cegukan kerap dikaitkan dengan proses pematangan paru-paru.

Dengan demikian, cegukan dalam kandungan juga menandakan bahwa perkembangan janin berjalan dengan baik.

Ketika cegukan, artinya janin Anda sudah memiliki kemampuan menghirup cairan ketuban ke dalam paru-paru dan melepaskannya kembali.

Bagian paru-paru itu tepatnya adalah diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Otot ini nantinya akan membantu paru-paru menghirup dan mengeluarkan udara (bernapas) saat bayi dilahirkan.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa cegukan justru menjadi pertanda bahwa paru-paru janin sudah bisa bekerja sebagaimana mestinya, yaitu menghirup dan mengeluarkan udara.

Selain itu, cegukan bayi dalam kandungan juga dikaitkan dengan perkembangan saraf tulang belakang dan otak yang baik.

Cegukan menandakan bahwa kedua bagian penting dalam sistem saraf tersebutt sudah bisa menjalankan fungsinya dan saling terhubung.

Tanda cegukan bayi dalam kandungan tidak normal

Meski kebanyakan cegukan dalam kandungan merupakan hal yang normal, ibu tetap harus memperhatikan gejala lain yang menyertainya. Pasalnya, cegukan juga bisa menandakan masalah pada ibu hamil.

Cegukan yang tidak normal ditandai dengan cegukan yang berlangsung selama lebih dari 15 menit saat usia janin memasuki 32 minggu. 

Ibu sebaiknya juga berkonsultasi ke dokter jika cegukan tidak juga mereda setelah memasuki usia kehamilan ke-28 minggu.

Cegukan janin yang tidak kunjung berhenti pada masa akhir kehamilan dapat menjadi pertanda masalah pada tali pusar. Masalah ini nantinya bisa membahayakan janin jika tidak segera diatasi.

Berikut adalah komplikasi yang mungkin terjadi pada janin jika cegukan disebabkan oleh masalah pada tali pusar.

  • Pasokan darah dan oksigen janin tidak terpenuhi.
  • Meningkatkan risiko bayi lahir mati (stillbirth).
  • Perubahan tekanan darah dan detak jantung janin.
  • Masalah air ketuban.
  • Penumpukan karbondioksida dalam darah janin.
  • Kerusakan pada otak janin.
  • Keguguran.

Penting untuk memperhatikan seberapa aktif janin bergerak dalam kandungan. Jika ibu merasakan pergerakan janin yang berubah secara drastis, segera periksakan ke dokter.

Cara mengatasi cegukan bayi dalam kandungan

Bayi cegukan di dalam kandungan merupakan hal yang wajar terjadi sehingga umumnya ibu tidak memerlukan penanganan khusus untuk mengatasinya.

Terlebih, cegukan justru bisa menjadi pertanda bahwa janin sehat dan berkembang sebagaimana mestinya.

Cegukan akan berhenti dengan sendirinya setelah beberapa saat. Ibu juga bisa mengubah posisi duduk selama hamil, tidur, berjalan-jalan, atau minum air putih untuk meredakan gerakan janin karena cegukan.

Namun, jika cegukan tidak juga mereda atau justru bertambah kencang usai ibu melakukan berbagai cara di atas, kunjungi dokter kandungan untuk memastikan penyebabnya.

Meski kemungkinannya kecil, cegukan memang bisa membahayakan kondisi janin. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin untuk mengetahui perkembangan janin Anda.

Kesimpulan

  • Bayi cegukan dalam di dalam perut adalah hal yang normal dan tidak berbahaya.
  • Cegukan justru menandakan bahwa sistem pernapasan janin berkembang dengan baik.
  • Ibu perlu khawatir saat cegukan tidak berkurang saat usia kehamilan memasuki 28 minggu atau ketika cegukan berlangsung selama lebih dari 15 menit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 11/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan