backup og meta

Normalkah Gairah Seks Menurun Setelah Melahirkan?

Normalkah Gairah Seks Menurun Setelah Melahirkan?

Sebagian besar dari Anda mungkin merasa gairah seks setelah melahirkan menurun. Bahkan, setelah melahirkan, mungkin Anda tidak memikirkan lagi kapan Anda harus melakukan hubungan seksual dengan pasangan Anda. Berbeda halnya dengan yang dirasakan oleh suami Anda yang tetap ingin melakukan hubungan seksual dengan Anda.

Ya, setelah melahirkan, tugas ibu belum berakhir, justru tugas-tugas baru ibu yang lebih berat bermunculan. Hal ini mungkin yang menyebabkan sebagian besar ibu tidak ingin melakukan hubungan seksual setelah melahirkan. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan gairah seks wanita menurun setelah melahirkan?

Apakah normal gairah seks menurun setelah melahirkan?

Adalah suatu hal yang normal bila gairah seks Anda menurun setelah melahirkan. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa bulan. Suatu penelitian pada wanita yang baru melahirkan, menemukan bahwa sebesar 20% wanita pada penelitian tersebut hanya sedikit bahkan tidak punya keinginan untuk melakukan hubungan seksual selama 3 bulan setelah melahirkan, dan 21% lainnya benar-benar kehilangan keinginan untuk melakukan aktivitas seksual.

Bagaimana bisa terjadi penurunan gairah seks setelah melahirkan?

Setelah melahirkan, banyak perubahan yang terjadi pada kehidupan Anda, termasuk pada kehidupan seksual Anda dan pasangan. Ini merupakan hal yang normal terjadi pada semua ibu yang baru saja melahirkan, terlebih lagi jika baru melahirkan anak pertama. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menurunnya gairah seksual ini.

1. Ibu kelelahan

Gairah seksual ibu tertutupi oleh kelelahan yang ibu rasakan saat merawat bayi baru lahir. Bayi baru lahir membutuhkan banyak perhatian, hal ini dapat menguras fisik dan juga emosi ibu. Kalaupun ibu sedang memiliki waktu istirahat, kebanyakan ibu lebih memilih untuk tidur daripada melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Sepertinya, seks berada di prioritas yang paling bawah pada saat ini. Namun, setelah Anda melakukan hubungan seksual, biasanya Anda akan benar-benar merasa segar dan mungkin Anda ingin merasakannya lebih sering.

2. Tubuh ibu memerlukan waktu untuk melakukan pemulihan

Tubuh ibu masih membutuhkan waktu untuk melakukan pemulihan setelah melahirkan. Tubuh ibu masih melakukan berbagai perubahan, termasuk perubahan hormon. Perubahan pada tubuh ini mungkin juga mempengaruhi gairah seks ibu setelah melahirkan. Ibu juga perlu menyesuaikan diri kembali terhadap bentuk tubuh barunya. Sebagian ibu merasa perlu membangun kembali citra tubuhnya. Pada sebagian wanita, hubungan seksual untuk pertama kalinya setelah melahirkan mungkin membuatnya tidak nyaman. Perasaan ini biasanya membuat Anda merasa kurang seksi.

3. Menyusui mempengaruhi produksi hormon yang berkaitan dengan gairah seksual

Menyusui setelah melahirkan juga mempengaruhi penurunan gairah seks ibu. Pada saat menyusui, produksi hormon prolaktin ibu meningkat sehingga tubuh ibu dipusatkan untuk lebih banyak memproduksi ASI dibandingkan untuk melepaskan sel telur. Sehingga menyusui merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan terlalu cepat. Pada saat menyusui juga, hormon estrogen ibu menurun sehingga mempengaruhi produksi lendir pada vagina ibu. Sehingga, bila ibu melakukan hubungan seksual pada saat ini, ibu mungkin akan merasa tidak nyaman karena vagina terasa kering. Mungkin pelumas diperlukan saat melakukan hubungan seksual pada waktu ini.

4. Ibu takut bila hamil lagi

Setelah melahirkan, ibu masih ingin fokus mengurus satu anak yang baru ia lahirkan sebelum siap untuk memiliki anak lagi. Secara sadar atau tidak sadar mungkin ketakutan ini mempengaruhi gairah ibu untuk melakukan hubungan seksual. Ya, memang agak merepotkan bila hamil saat masih memiliki bayi.

Lalu, apa yang harus saya lakukan?

Anda dan pasangan tidak perlu panik atau takut karena penurunan gairah seksual ini hanya berlangsung sementara. Anda hanya perlu tenang dan berikan pengertian kepada pasangan Anda untuk bersabar, ini adalah hal yang normal terjadi dan tidak akan berlangsung lama. Jaga selalu komunikasi Anda dengan pasangan. Anda mungkin memerlukan waktu untuk berdua dengan suami Anda setelah sudah banyak waktu yang Anda habiskan dengan si kecil. Menjaga keintiman bersama dengan suami Anda juga merupakan suatu hal yang penting dan diperlukan oleh Anda berdua. Anda bisa cari cara lain untuk tetap menjaga keintiman dengan suami Anda, selain melakukan hubungan seksual.

 

BACA JUGA

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

McKain, Laura Fijolek. Is It Normal Not To Want Sex After Having A Baby? Retrieved from http://www.babycenter.com/404_is-it-normal-not-to-want-sex-after-having-a-baby_11804.bc. Accessed September 9, 2016.

Pryor Elizabeth. Decreased Sex Drive After Baby. Retrieved from http://www.parents.com/parenting/relationships/sex-and-marriage-after-baby/decreased-sex-drive-after-baby/. Accessed September 9, 2016.

Kerner, Ian. What’s The Best Way to Get My Sex Drive Back After Having A Baby. Retrieved from http://www.babycenter.com/404_whats-the-best-way-to-get-my-sex-drive-back-after-having-a-b_10352515.bc. Accessed September 9, 2016.

What To Expect. 2014. Your Libido Postpartum: Lost That Loving Feeling? Retrieved from http://www.whattoexpect.com/first-year/week-18/lost-loving-feeling.aspx. Accessed September 12, 2016.

Winder, Kelly. 2015. Libido and Breastfeeding – Where Did My Sex Drive Go? Retrieved from http://www.bellybelly.com.au/breastfeeding/libido-and-breastfeeding/. Accessed September 12, 2016.

Versi Terbaru

16/08/2021

Ditulis oleh Arinda Veratamala

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Cara Mengeluarkan Bayi yang Meninggal dalam Kandungan

5 Cara agar Hubungan Seks Tetap Bergairah di Usia Menopause


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 16/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan