backup og meta

Pengaruh Tontonan terhadap Ibu Hamil dan Janin, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pengaruh Tontonan terhadap Ibu Hamil dan Janin, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Menonton dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang bagi banyak orang, tidak terkecuali bagi ibu hamil. Namun, tahukah Bu, diduga ada pengaruh dari tontonan terhadap ibu hamil dan janin yang sedang dikandung. Apakah dugaan tersebut benar atau hanya mitos belaka? Ketahui selengkapnya di bawah ini.

Adakah pengaruh tontonan terhadap ibu hamil dan janin?

Kehamilan adalah periode yang rentan. Akibatnya, ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil.

Selama masa kehamilan, wanita akan lebih rentan mengalami perubahan hormon. Hal ini tidak jarang memicu perubahan suasana hati (mood swing) pada ibu hamil.

Perubahan suasana tersebut yang sering kali dikhawatirkan bisa bertambah parah atau lebih sering terjadi saat menonton film.

Pasalnya, mood swing diketahui bisa memengaruhi perkembangan janin di dalam rahim.

Sebuah studi di Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology meneliti hubungan antara stres yang dialami ibu hamil dengan pertumbuhan janin yang lebih lambat.

Diketahui bahwa, meski ada kaitannya, stres ibu hanya menyumbang 1% dari perbedaan berat janin dari yang seharusnya.

Selain itu, dilansir dari Journal of Physiological Sciences, ditemukan bahwa janin di dalam rahim bisa merespons suasana hati ibu saat menonton film.

Para ahli menyatakan respons janin berbeda-beda, tergantung dari suasana hati yang ibu rasakan.

Dalam studi terebut, 22 ibu hamil dengan usia kehamilan antara 28-36 minggu diminta untuk menonton dua jenis film yang berbeda.

Sebelas ibu menonton film yang ringan dan gembira, sedangkan sebelas lainnya film yang bernuansa sedih.

Hasilnya menunjukan bahwa janin lebih aktif bergerak saat ibu sedang menonton film yang bernuansa senang. Sementara saat menonton film yang sedih, janin menjadi lebih jarang bergerak.

Sebenarnya, masih belum bisa dipastikan secara pasti apa yang memicu respons janin. Namun, diduga perubahan hormon yang terjadi saat ibu merasakan suasana hati tertentu saat menonton film lah yang menjadi pemicunya.

Artinya, secara tidak langsung, ada pengaruh tontonan terhadap ibu hamil dan janin dalam kandungan. Emosi yang ibu hamil rasakan saat menonton bisa berpengaruh pada janin.

Akan tetapi, hal ini memang masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikannya.

Hindari tontonan yang bisa memicu stres

pengaruh tontonan terhadap ibu hamil

Ibu hamil sering kali disarankan untuk tidak menonton film horor yang menakutkan. Namun, ternyata ini hanya mitos yang beredar di masyarakat, bukan fakta yang telah terbukti secara ilmiah.

Hal yang perlu diwaspadai sebenarnya bukan jenis filmnya, tapi efek yang dirasakan ibu saat menonton film tersebut.

Stres pada ibu hamil dapat menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuhnya yang bisa memengaruhi janin dalam kandungan.

Bila ini terjadi, dampak yang mungkin akan dialami oleh anak yang Anda kandung di antaranya kesulitan berkonsentrasi selama masa kanak-kanak, menjadi gelisah, atau anak mudah cemas.

Dalam kasus yang jarang terjadi, terlalu sering mengalami stres juga dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir mati.

Hal ini utamanya perlu diperhatikan pada periode akhir kehamilan atau trimester 3 saat kondisi ibu hamil dan janin lebih rentan.

Selain dari stres yang ibu rasakan, suara yang terlalu keras saat menonton film yang mengangkan juga bisa mengganggu janin di dalam rahim.

Ini karena memasuki usia kehamilan 24 minggu, panca indra bayi sudah mulai terbentuk, sehingga jadi lebih peka terhadap rangsangan dari lingkungan di sekitarnya.

Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari tontonan yang bisa memicu stres untuk ibu hamil. Ini tidak terbatas hanya untuk film atau tontonan yang bergenre horor.

Sebaliknya, jika ibu merasa senang saat menonton film horor tanpa ada rasa takut sebelum hamil, ibu masih diperbolehkan untuk menonton film horor selama masa kehamilan.

Film horor yang menjadi tontonan justru bisa menghibur ibu hamil dan tidak akan ada dampaknya bagi janin yang sedang dikandung.

Cari cara lain untuk menghibur diri saat hamil

Selain mencari tontonan yang baik dan aman saat hamil, ibu hamil bisa mencari cara lain unuk menghibur diri pada waktu luang.

Ada banyak kegiatan lain yang bukan hanya bisa menghibur ibu hamil, tetapi juga bermanfaat bagi janin yang sedang dikandung.

Berikut ini beberapa kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh ibu pada waktu luang selama masa kehamilan.

1. Beristirahat

Perubahan hormon dan rasa cemas selama mengandung dapat mengganggu tidur ibu hamil terutama pada trimester akhir. Oleh karena itu, sebisa mungkin cukupi waktu istirahat ibu pada waktu luang.

Ibu bisa tidur lebih sering untuk menghilangkan rasa lelah akibat menopang beban janin. Atur jam tidur agar bisa beristirahat 7-9 jam per hari.

2. Berolahraga

olahraga saat hamil

Olahraga secara rutin bisa membantu ibu hamil meredakan berbagai keluhan yang mungkin dialami, seperti insomnia, nyeri otot, berat badan berlebih, dan perubahan suasana hati.

Lakukan konsultasi dengan dokter terkait olahraga apa saja yang boleh ibu hamil lakukan. Dokter akan menyarankan sesuai dengan masing-masing kondisi kehamilan.

3. Makan makanan yang sehat

Selama hamil, sangat penting bagi ibu menjaga makanan yang dikonsumsi. Janin di dalam kandungan perlu banyak nutrisi baik untuk tumbuh kembangnya.

Maka dari itu, saat memiliki waktu luang, ibu bisa makan makanan yang sehat dan bergizi, baik dengan beli di luar atau buat sendiri di rumah.

Ibu bisa perbanyak makan sayur dan buah, biji-bijian utuh, serta makanan tinggi kalsium dan rendah lemak jahat.

Kesimpulan

Meski pengaruhnya tak langsung, bijak memilih tontonan saat hamil bisa membantu mendukung tumbuh kembang janin. Hindari tontonan yang bisa membuat ibu tak nyaman, apapun jenis dan genrenya.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Davis, E. P., & Sandman, C. A. (2010). The timing of prenatal exposure to maternal cortisol and psychosocial stress is associated with human infant cognitive development. Child development81(1), 131–148. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.2009.01385.x

Littleton HL, Bye K, Buck K, Amacker A. Psychosocial stress during pregnancy and perinatal outcomes: a meta-analytic review. J Psychosom Obstet Gynaecol. 2010 Dec;31(4):219-28. doi: 10.3109/0167482X.2010.518776.

Araki, M., Nishitani, S., Ushimaru, K. et al. Fetal response to induced maternal emotions. J Physiol Sci 60, 213–220 (2010). https://doi.org/10.1007/s12576-010-0087-x

Giurgescu C. Are maternal cortisol levels related to preterm birth? J Obstet Gynecol Neonatal Nurs. 2009 Jul-Aug;38(4):377-90. doi: 10.1111/j.1552-6909.2009.01034.x.

(2022). Retrieved 20 May 2022, from https://www.healthhub.sg/live-healthy/927/pregnancy-dos-and-donts-in-pregnancy

Pregnancy and exercise: Baby, let’s move!. (2022). Retrieved 20 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-exercise/art-20046896

Do you know which foods to avoid when you’re pregnant?. (2022). Retrieved 20 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-nutrition/art-20043844?pg=1

Pregnancy weight gain: What’s healthy?. (2022). Retrieved 20 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-weight-gain/art-20044360

12 Ways to Stay Healthy During Pregnancy. (2022). Retrieved 20 May 2022, from https://brighamhealthhub.org/12-ways-to-stay-healthy-during-pregnancy/

Versi Terbaru

08/06/2022

Ditulis oleh Reikha Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Tahap Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu

Benarkah Sering Main HP Saat Hamil Mengganggu Perkembangan Janin?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan