Berbagai perubahan yang terjadi selama masa kehamilan tanpa disadari bisa membuat ibu hamil merasakan tekanan emosional. Oleh karena itu, ada upaya tertentu yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mental ibu hamil.
Mengapa penting untuk menjaga kesehatan mental ibu hamil?
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental dan emosional saat hamil juga tidak boleh luput dari perhatian.
Keluhan pada ibu hamil, seperti morning sickness, nyeri punggung, kaki kram, serta gangguan pencernaan, dapat membuat ibu kelelahan secara mental.
Kekhawatiran terhadap kondisi kandungan, persalinan, hingga kehidupan si Kecil nantinya juga bisa menyebabkan stres dan kecemasan pada ibu hamil.
Stres, kecemasan, dan tekanan emosional yang dibiarkan menumpuk lama-kelamaan dapat meningkatkan risiko gangguan mental pada ibu hamil.
Dikutip dari laman Pregnancy, Birth & Baby, gangguan mental termasuk ke dalam kondisi umum yang memengaruhi 1 dari 5 ibu hamil atau ibu yang baru melahirkan.
Masalah ini tidak hanya memengaruhi ibu, tetapi juga bisa berdampak terhadap perkembangan janin di dalam kandungan.
Artikel yang diterbitkan dalam jurnal Heliyon (2023) menekankan bahwa gangguan mental pada ibu hamil berkaitan dengan kelahiran prematur dan perkembangan saraf yang buruk pada bayi.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan mental sangatlah penting demi kesejahteraan ibu dan bayinya.
Cara menjaga kesehatan mental ibu hamil
Menjaga kesehatan mental ibu hamil perlu dilakukan dengan metode dan dukungan yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga dan mencegah gangguan kesehatan mental pada ibu hamil.
1. Komunikasi terbuka dengan pasangan
Bicarakan perasaan dan kekhawatiran Anda dengan pasangan. Dukungan dari pasangan dapat mengurangi stres saat hamil yang mungkin sulit diatasi sendirian.
Jangan ragu untuk meminta bantuan bila Anda merasa lelah. Komunikasi yang baik juga memperkuat hubungan sehingga Anda tidak merasa sendirian selama menjalani kehamilan.
2. Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Melakukan aktivitas yang menyenangkan, misalnya membaca buku, mendengarkan musik, dan menggambar, dapat meningkatkan suasana hati.
Beberapa aktivitas tersebut juga dapat mengurangi risiko baby blues, yakni perubahan suasana hati setelah melahirkan yang membuat ibu menjadi lebih sensitif dan emosional.
Menjalani hobi yang Anda sukai juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan pikiran dari pemicu stres dan menjaga mental ibu hamil tetap sehat.
3. Jaga pola makan sehat
Konsumsi makanan sehat serta bergizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, lemak sehat, protein, sayuran, dan buah-buahan dapat menjaga keseimbangan hormon.
Ada pula beberapa zat gizi yang bisa mengurangi mood swing saat hamil, seperti asam lemak omega-3, vitamin B kompleks, dan magnesium.
Selain itu, ibu hamil perlu menjaga cairan tubuh dengan minum air putih sesuai kebutuhan. Kondisi tubuh yang kurang cairan atau dehidrasi juga berpotensi mengganggu suasana hati.
4. Olahraga ringan secara rutin
Olahraga yang aman untuk ibu hamil, seperti berjalan kaki atau yoga prenatal, akan membantu melepaskan endorfin yang meningkatkan perasaan bahagia.
Penelitian dalam jurnal Biology (2021) menyebutkan bahwa olahraga selama 35–45 menit yang dilakukan 3–4 hari per minggu dapat menurunkan risiko depresi postpartum.
Penurunan depresi postpartum ini dapat terjadi karena olahraga rutin bisa menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kualitas tidur ibu hamil.
5. Istirahat yang cukup
Jam tidur yang kurang dapat memperburuk kondisi mental ibu hamil. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko depresi dan kecemasan saat hamil.
Untuk menjaga kesehatan mental ibu hamil, pastikan Anda tidur selama 7–9 jam setiap malam. Jika diperlukan, luangkan waktu untuk tidur siang.
Gunakanlah bantal hamil (maternal pillow) guna meningkatkan kenyamanan dan usahakan untuk tidur dalam suasana yang tenang.
6. Persiapkan diri dengan sebaik mungkin
Menyiapkan diri untuk melakukan persalinan dan menerima peran sebagai ibu dapat membantu mengurangi perasaan cemas akan kehadiran si Kecil yang kian dekat.
Mengikuti kelas prenatal, membaca buku parenting, dan berbicara dengan dokter bisa membuat Anda merasa lebih siap serta percaya diri menghadapi perubahan yang akan datang.
7. Minta bantuan profesional bila diperlukan
Jika Anda merasakan stres, kecemasan, atau kesedihan yang berkepanjangan, berkonsultasi dengan dokter atau psikolog tentunya sangat disarankan.
Mereka dapat memberikan terapi atau saran yang tepat untuk menjaga kesehatan mental Anda selama masa kehamilan.
Menjaga kesehatan mental ibu hamil merupakan langkah yang penting untuk memastikan bahwa kehamilan Anda berjalan dengan sehat dan bahagia.
Ingat, kesehatan mental yang baik tak hanya bermanfaat bagi diri Anda, tetapi juga untuk calon buah hati. Jadi, jangan sampai kesehatan mental Anda saat hamil justru terabaikan.
Kesimpulan
- Berbagai perubahan fisik dan perasaan khawatir yang timbul selama kehamilan berisiko mengganggu kesehatan mental ibu hamil.
- Gangguan mental, seperti stres berkepanjangan, baby blues, hingga depresi postpartum, juga membawa dampak negatif bagi perkembangan janin.
- Menjaga kesehatan mental ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain komunikasi dengan pasangan, pola makan sehat, olahraga rutin, dan tidur yang cukup.