backup og meta

Cara Mengatasi Gatal Setelah Melahirkan agar Ibu Nyaman

Cara Mengatasi Gatal Setelah Melahirkan agar Ibu Nyaman

Melewati proses kehamilan dan melahirkan dengan lancar memang menjadi salah satu momen yang menyenangkan karena Anda menjadi seorang ibu. Walau momen ini penuh kebahagiaan, beberapa ibu menghadapi tantangan unik, yaitu gatal setelah melahirkan.

Cari tahu apa saja penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini!

Penyebab gatal setelah melahirkan

Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami perubahan hormon yang signifikan. Hal ini bisa menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan sensitif sehingga memicu rasa gatal.

Tentu saja, ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab gatal setelah melahirkan. Apa saja?

1. Alergi

mencegah-alergi-kulit

Salah satu penyebab gatal-gatal usai melahirkan adalah reaksi alergi. Pasalnya, kehamilan dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Ini bahkan bisa terjadi pada wanita yang belum pernah mengalami alergi sebelumnya. 

Selama kehamilan, terjadi perubahan berbagai hormon yang dapat mengubah respons sistem kekebalan tubuh.

Dilansir dari laman American College of Allergy, Asthma & Immunology, sekitar sepertiga wanita mengalami peningkatan gejala asma dan alergi saat hamil. 

Selain itu, perubahan pola makan selama dan setelah kehamilan bisa memengaruhi kondisi usus. Hal ini ternyata bisa memicu respons kekebalan tubuh yang berlebihan hingga akhirnya menyebabkan alergi. 

Ditambah lagi, tubuh ibu yang baru melahirkan juga mengalami fase adaptasi terhadap perubahan pascakehamilan.

Kondisi ini membuat kulit lebih sensitif terhadap berbagai pemicu alergi, seperti: 

  • debu, 
  • serbuk sari, 
  • bulu binatang, 
  • getah, 
  • bahan kimia, 
  • gigitan atau sengatan serangga, hingga
  • penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya aspirin dan antibiotik. 

2. Infeksi

Tidak hanya alergi, infeksi tertentu ternyata bisa memicu gatal setelah melahirkan, baik itu infeksi bakteri maupun infeksi virus.

Proses persalinan itu  sendiri bisa membuka peluang bagi infeksi. Beberapa penyakit infeksi yang dapat memicu gatal-gatal pascamelahirkan meliputi: 

  • infeksi saluran kemih,
  • radang tenggorokan, 
  • infeksi bakteri, 
  • infeksi virus flu, influenza, atau hepatitis, dan 
  • mononukleosis menular (mono).

3. Gangguan liver

Selama kehamilan, organ-organ tubuh Anda bekerja ekstrakeras, terutama hati (liver). Hati berperan penting dalam menyaring racun dan limbah dari darah.

Namun, kehamilan dapat membuat hati Anda bekerja tidak seimbang sehingga menyebabkan penumpukan limbah dalam darah.

Kondisi ini dapat memicu gatal-gatal dan ruam kulit. Hal ini terutama berlaku pada fase akhir kehamilan, tepatnya sekitar usia kehamilan ke-36 minggu, atau segera setelah melahirkan.

Proses ini dikaitkan dengan kondisi hati yang disebut kolestasis kehamilan. Hal tersebut terjadi ketika enzim hati tidak seimbang dan menyebabkan ketidaknyamanan pada kulit.

Jika gatal pasca melahirkan disebabkan oleh gangguan liver, gatal mungkin terasa pada wajah, perut, dan kaki, serta disertai dengan gejala seperti: 

  • demam, 
  • pembengkakan, 
  • kelelahan, dan 
  • tekanan darah tinggi. 

Meskipun gatal-gatal ini bukan masalah umum, sekitar 0,5% dari wanita hamil atau pascamelahirkan dapat mengalaminya. Bahkan, risiko ini lebih tinggi pada kehamilan pertama.

4. Kondisi lainnya

Gatal setelah melahirkan ternyata juga bisa dipengaruhi oleh faktor fisik, mental, dan lingkungan. Ketiga faktor ini sangat bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh Anda. 

Ketika Anda menghadapi berbagai perubahan segera setelah melahirkan, respons tubuh terhadap situasi tersebut mungkin adalah rasa gatal.

Berikut ini beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab bentol gatal setelah melahirkan. 

  • Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur. 
  • Perubahan pola makan dan aktivitas fisik setelah melahirkan. 
  • Transfusi darah yang memengaruhi keseimbangan cairan tubuh. 
  • Merasa cemas, stres, atau trauma setelah melahirkan
  • Serangan panik atu perubahan suasana hati yang tidak jelas. 
  • Terpapar sinar matahari berlebihan. 
  • Terlalu banyak berolahraga. 
  • Menggunakan pakaian ketat yang bisa memicu iritasi kulit. 

Cara mengatasi gatal setelah melahirkan

obat gatal

Setelah mengetahui apa saja penyebab dari gatal usai melahirkan, jangan lupa untuk mencari tahu cara mengatasinya. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba

1. Menggunakan obat-obatan tertentu

Faktanya, gatal setelah melahirkan biasanya bisa diatasi tanpa perlu obat-obatan medis. Namun, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk meredakan gatal yang parah. 

Berikut ini beberapa obat yang biasa diresepkan dokter untuk mengatasi gatal setelah melahirkan. 

  • Krim steroid untuk mengurangi peradangan pada kulit. 
  • Antihistamin untuk meredakan reaksi alergi pemicu gatal-gatal. 
  • Losion atau krim anti gatal untuk mengatasi gatal pada iritasi kulit. 
  • Obat steroid untuk mengobati gatal yang disertai pembengkakan. 
  • Epinefrin dan suntikan alergi untuk gatal yang berkaitan dengan reaksi alergi parah. 
  • Asam ursodeoxycholic (Udiliv) untuk mengatasi gatal akibat masalah liver. 

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan obat-obatan harus disesuaikan dengan kondisi ibu yang sedang menyusui.

Sebelum menggunakan atau meminum obat apa pun, berkonsultasilah dengan dokter guna memastikan keamanan dan kemanjuran pengobatan.

2. Pengobatan rumahan

Selain menggunakan obat, usahakan mencoba pengobatan rumahan untuk menenangkan kulit dan mengurangi rasa gatal.

Berikut ini beberapa tips meredakan gatal pasca persalinan yang bisa Anda coba di rumah. 

  • Mandi air dingin untuk meredakan peradangan dan menenangkan kulit. 
  • Beristirahat untuk mengurangi stres yang bisa memperparah rasa gatal. 
  • Mengoleskan gel lidah buaya yang bisa mempercepat proses penyembuhan kulit. 
  • Menggunakan losion alami, seperti shea butter, untuk melembapkan kulit. 
  • Mengompres kulit dengan kain dingin untuk mengurangi peradangan. 
  • Memakai pakaian yang longgar dan menyerap keringat, seperti katun. 
  • Menghindari zat atau bahan yang bisa memicu gatal. 

Jangan lupa bahwa setiap perubahan dalam rutinitas atau perawatan kulit usai melahirkan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter. Hal ini terutama berlaku ketika kondisi gatal memburuk.

3. Berkonsultasi dengan dokter

Penting untuk berkonsutasi dengan dokter jika Anda mengalami gatal setelah melahirkan, bahkan jika kondisi ini hanya terjadi sekali.

Bila gatal disertai dengan gejala di bawah ini, segera hubungi atau kunjungi dokter. 

  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, mulut, atau tenggorokan. 
  • Sesak napas. 
  • Pusing atau sakit kepala ringan. 
  • Perasaan ingin pingsan. 

Mengatasi gatal setelah melahirkan memerlukan kombinasi perawatan fisik dan mental. Dengan memahami penyebab keluhan ini dan cara mengatasinya, Anda dapat menikmati peran baru sebagai ibu tanpa terganggu oleh rasa tidak nyaman pada kulit.

Kesimpulan

  • Gatal setelah melahirkan bisa disebabkan oleh alergi, infeksi, gangguan liver, dan kondisi medis lainnya.
  • Anda bisa mengatasinya dengan perawatan rumahan, konsumsi obat-obatan, atau kombinasi keduanya.
  • Segera hubungi dokter jika gatal-gatal disertai dengan pembengkakan pada wajah, bibir, dan mulut, serta sesak napas dan pusing.

[embed-health-tool-due-date]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hernández, A. (n.d). Postpartum Hives. Osmosis from Elsevier. Retrieved 17 November 2023, from https://www.osmosis.org/answers/postpartum-hives 

Pregnancy and Allergies: Symptoms & Treatment. (2022). Retrieved 17 November 2023, from https://acaai.org/allergies/allergies-101/who-gets-allergies/pregnancy-and-allergy/ 

James, M. M. (2018). PUPPP: Demonstration of deranged liver enzymes during pregnancy. International Journal of Nursing & Midwifery Research, 04(04), 65–67. doi:10.24321/2455.9318.201747 

Antia, C., Baquerizo, K., Korman, A., Alikhan, A., &; Bernstein, J. A. (2018). Urticaria: A comprehensive review. Journal of the American Academy of Dermatology, 79(4), 617–633. doi:10.1016/j.jaad.2018.01.023

Ludmann, P. (2021). Hives. Retrieved 17 November 2023, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/hives-overview

Versi Terbaru

08/12/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Setelah Melahirkan, Bolehkah Ibu Pijat Relaksasi?

Ini Alasan Kenapa Tulang Ekor Sakit Setelah Melahirkan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 08/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan