Perubahan bentuk tubuh merupakan satu hal yang hampir selalu terjadi pada wanita setelah melahirkan. Beberapa wanita bahkan menemukan adanya benjolan di ketiak mereka setelah melahirkan, terutama begitu mereka aktif menyusui.
Benjolan di tubuh, terutama area payudara dan ketiak, memang sering kali membuat seseorang khawatir. Lantas, bagaimana dengan benjolan yang muncul usai melahirkan tersebut? Simak informasi berikut untuk mengetahui jawabannya.
Apakah benjolan di ketiak setelah melahirkan berbahaya?
Terbentuknya benjolan di ketiak pada wanita yang baru saja menjadi ibu bisa disebabkan oleh berbagai hal. Selain di ketiak, benjolan ini sering kali juga ditemukan di payudara.
Namun, jangan langsung panik saat melihat benjolan tersebut. Pasalnya, benjolan pada ketiak tidak selalu berarti kanker.
Munculnya benjolan di ketiak setelah melahirkan juga bisa disebabkan oleh berbagai hal. Hal ini biasanya berkaitan dengan produksi air susu ibu (ASI).
Penyebab benjolan di ketiak setelah melahirkan
Meski bisa dialami oleh semua ibu hamil yang baru saja melahirkan, sebagian besar kasus benjolan di ketiak memang berhubungan dengan produksi ASI dan periode menyusui.
Berikut ini adalah beberapa penyebab benjolan di bagian ketiak setelah melahirkan.
1. Mastitis
Infeksi payudara atau mastitis bisa menjadi salah satu alasan mengapa ada benjolan di ketiak setelah melahirkan. Kondisi ini paling sering terjadi pada enam bulan awal masa menyusui.
Mastitis yang terbentuk pada ibu menyusui biasanya disebabkan oleh penumpukan ASI di dalam payudara.
Penumpukan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari posisi bayi yang kurang tepat saat menyusui, masalah mengisap, dan keterlambatan ibu menyusui.
Selain benjolan, mastitis juga kerap disertai dengan nyeri, keluar cairan dari puting susu, serta gejala mirip flu.
Meski merupakan kondisi yang umum terjadi, Anda sebaiknya tetap segera ke dokter saat mengalami gejala mastitis.
Ini karena jika dibiarkan, infeksi payudara bisa menyebabkan abses atau pembentukan kantong nanah pada payudara.
Dokter kemungkinan akan memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan demam. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk mengosongkan payudara secara rutin.
Tahukah Anda?
Sementara itu, mastitis yang terjadi pada wanita yang tidak hamil atau menyusui disebut dengan mastitis periduktal.
2. Pembengkakan
Melansir dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Insights into Imaging, setelah melahirkan hormon prolaktin akan meningkat sehingga produksi ASI juga semakin banyak.
Ketika produksi ASI tidak diimbangi dengan jumlah ASI yang dikeluarkan, kondisi tersebut bisa menyebabkan pembengkakan.
Pembengkakan karena ASI yang tidak dikeluarkan saat menyusui sering kali bukan hanya terlihat pada payudara, tetapi juga di ketiak dalam bentuk benjolan.
Selain pembengkakan, kondisi tersebut juga kerap disertai dengan payudara yang terasa hangat, berdenyut, dan mengeras.
Pembengkakan di ketiak dan payudara seharusnya berkurang secara bertahap ketika ASI rutin dikeluarkan, baik dengan menyusui maupun memompanya.
Jika pembengkakan tidak juga berkurang setelah Anda mengeluarkan ASI secara berkala, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter.