Adakah batasan untuk bisa berapa kali hamil dan melahirkan? Apakah ada efek kesehatan yang kurang baik bagi wanita yang hamil dan melahirkan berkali-kali? Mari simak penjelasannya di bawah ini.
Alasan wanita hanya bisa hamil dengan jumlah terbatas
Kehamilan pada dasarnya hanya bisa terjadi jika ada pembuahan, dan pembuahan itu memerlukan sel telur dan sperma. Wanita ditakdirkan untuk berperan memiliki sel telur di rahimnya dalam proses pembuahan tersebut.
Nah, sel telur ini biasanya akan luruh saat menstruasi yang mulai di masa pubertas (biasanya mulai usia 12 tahun) dan hal ini akan berlangsung hingga seluruh sel telur habis (masa menopause). Maka seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, berapa kali hamil dan melahirkan akan ditentukan oleh masih ada tidaknya sel telur dari rahim wanita.
Jadi wanita bisa hamil lalu melahirkan sebanyak mungkin, selama masih ada sel telur, dan disertai dengan kondisi kesehatan yang memadai.
Berapa kali wanita bisa hamil dan melahirkan?
Wanita umumnya bisa hamil dan melahirkan hingga 5 kali. Wanita atau ibu yang hamil dan melahirkan lebih dari 5 sampai 6 kali, disebut multi gravida atau multi paritas. Multi gravida adalah berapa kali seseorang hamil, sedangkan multi paritas adalah seberapa banyak seseorang melahirkan. Masalahnya, tidak semua kehamilan dan kelahiran bisa dihitung secara pasti.
Sebagai contoh, sebuah kehamilan tidak akan dihitung jika kehamilan tersebut mengalami keguguran atau misalnya kehamilan yang tidak mencapai usia trimester pertama atau kedua. Lalu, sebuah kelahiran belum tentu sama dengan jumlah kehamilannya, karena bisa jadi satu kehamilan terdapat 2 kelahiran atau lebih (kembar).
Adakah risiko jika wanita hamil dan melahirkan berkali-kali?
Risiko yang mungkin didapat akan berkaitan dengan bahaya yang mungkin timbul bagi ibu dan bayinya. Berikut ini beberapa risiko kesehatan dan nonkesehatan yang bisa didapat jika hamil dan melahirkan anak yang banyak.
1. Preeklampsia
Preeklampsia adalah bahaya yang akan berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan. Hal ini terjadi jika aliran darah melalui plasenta terganggu, sehingga bayi bisa kekurangan oksigen dan nutrisi. Efeknya bisa menghambat pertumbuhan janin secara normal dan bisa mengancam kelangsungan hidup janin sendiri. Salah satu faktor risikonya adalah kehamilan dan kelahiran yang jaraknya kurang dari 2 tahun.
2. Prolaps uteri
Prolaps uteri atau yang biasa disebut ‘turun peranakan’, adalah sebuah kondisi turunnya rahim ke liang vagina. Biasanya ada tingkatannya, dari grade 1 sampai dengan 4. Kalau sudah grade 4 maka uterus (rahim) sudah keluar dari liang vagina. Faktor risikonya adalah karena banyaknya anak, jenis persalinan, besarnya bobot bayi yang dilahirkan dan kelainan kolagen.
Keluhan ini biasanya terasa saat menjelang atau sudah menopause, karena jaringan sekitar rahim makin ‘kendur’ atau adanya peningkatan pada tekanan perut, salah satunya pemicunya adalah penyakit batuk kronis.
3. Plasenta pravia
Plasenta previa adalah kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim. Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita hamil. Faktor ini terjadi ketika Anda hamil dan melahirkan berkali-kali. Semakin banyak Anda hamil dan melahirkan, semakin sulit pula proses kehamilan menemukan tempat untuk pembuahan.
4. Sulit membesarkan anak dalam jumlah banyak sekaligus
Hamil, melahirkan, dan membesarkan anak sekian banyak pada zaman sekarang, butuh dana serta tanggung jawab yang besar. Untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal, orang tua perlu memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Tidak kalah penting juga, anak membutuhkan pendidikan yang optimal.
Selain itu, jumlah keluarga (anak) yang banyak membutuhkan adanya pembagian waktu, perhatian, serta biaya yang harus dipersiapkan secara matang. Belum tentu kedua orang tua bisa membagi ketiga hal tersebut secara adil dan mencukupi. Bila jarak antar anak terlalu dekat, tentu ini akan semakin sulit untuk dipenuhi. Salah satu cara untuk mengontrol dan mencegah kehamilan berlebih, bisa Anda dapatkan dengan menggunakan sistem KB, yaitu menggunakan alat kontrasepsi kehamilan.
[embed-health-tool-due-date]