Meski tidak banyak terjadi, ada beberapa wanita yang mengaku takut melahirkan. Memang, melahirkan tidak hanya butuh kesiapan fisik, tetapi juga mental yang kuat.
Kalau Anda termasuk tokophobia, yakni kondisi saat seseorang memiliki ketakutan berlebih untuk hamil dan melahirkan, Anda perlu mempraktekkan teknik khusus untuk mengatasi ketakutan tersebut.
Pasalnya, persalinan merupakan suatu pengalaman yang alami dan indah, tak selalu menakutkan dan menegangkan seperti yang ada dalam benak Anda.
Macam-macam rasa takut melahirkan
Rasa takut menjelang melahirkan ini bisa datang dari berbagai sumber.
Melansir situs Pregnancy Birth & Baby, ada beberapa macam rasa takut melahirkan yang dapat timbul, diantaranya sebagai berikut.
1. Takut mengenai hal yang tidak diketahui
Takut melahirkan bisa saja berasal dari tidak tahu apa yang akan terjadi. Terkadang, ibu yang baru pertama kali melahirkan mungkin merasa tidak percaya diri.
Di lain waktu, mereka mungkin merasa khawatir tentang cerita negatif yang mereka dengar.
2. Takut sakit
Umum untuk takut merasakan sakitnya melahirkan, terutama jika Anda seorang ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Anda mungkin juga takut akan cedera lahir seperti robekan pada area perineum (area di antara vagina dan anus).
Ingat, ada banyak cara untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan.
Ibu yang bisa rileks dan mengendalikan rasa sakit selama persalinan cenderung merasa bahwa proses ini tidak terlalu menyakitkan.
3. Takut mengenai penanganan selama persalinan
Selalu ada kemungkinan dokter atau bidan perlu membantu Anda selama persalinan.
Ini dikenal sebagai intervensi atau penanganan, misalnya termasuk operasi caesar dan pemberian anestesi epidural.
Kunci untuk mengelola ketakutan Anda tentang intervensi atau penanganan selama proses persalinan adalah belajar lebih banyak tentang melahirkan.
Upaya ini akan membantu diri Anda merasa berdaya dan terkendali.
4. Takut kehilangan fungsi tubuh
Anda mungkin pernah mendengar bahwa wanita dapat secara tidak sengaja buang air kecil atau buang air besar saat melahirkan.
Namun tenang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dokter dan bidan Anda telah memeriksa semuanya jelang melahirkan.
5. Takut tidak sampai ke rumah sakit tepat waktu
Tahap pertama persalinan mungkin memakan waktu lebih lama dari yang Anda bayangkan.
Butuh rata-rata 12 jam dari saat ibu pertama kali mulai merasakan kontraksi sampai serviks atau leher rahimnya melebar sepenuhnya sehingga bisa mulai mengejan.
Dokter atau bidan Anda akan memastikan bahwa mereka terus mendampingi Anda saat persalinan.
Perlu Anda Ketahui
Sebuah penelitian dalam British Journal of Obstetrics and Gynaecology baru-baru ini mengungkapkan bahwa rasa takut melahirkan berisiko membuat proses persalinan jadi lebih rumit dan lama. Jadi, pastikan kondisi psikologis ibu hamil senantiasa baik dan optimal menjelang persalinan.
Tips mengatasi takut melahirkan
Rasa takut yang berlebihan hingga stres dapat berdampak pada kesehatan bayi Anda. Itu sebabnya, hal tersebut tidak dianjurkan.
Segera konsultasikan dengan dokter Anda atau gunakan beberapa teknik di bawah ini untuk membantu mengatasi takut melahirkan.
1. Memilih dokter atau bidan yang terpercaya
Hal pertama yang seharusnya dilakukan wanita yang takut melahirkan adalah memilih dokter kandungan atau bidan yang tepat.
Pastikan dokter kandungan Anda reputasinya sudah dikenal, terpercaya, atau pernah membantu anggota keluarga dan sahabat Anda menjalani persalinan.
Dengan begitu, Anda pun jadi lebih tenang dan mau percaya pada kata-kata dokter tersebut.
2. Punya rencana yang fleksibel
Perubahan rencana merupakan hal yang normal dalam proses persalinan. Jika ini terjadi, Anda perlu membuka diri terhadap saran dan pilihan yang tersedia.
Agar Anda lebih tenang kalau ada yang tidak sesuai dengan rencana, bicarakan semua pilihan cadangan dan kemungkinan bersama dengan suami serta dokter kandungan.
3. Dengarkan tubuh dan bayi Anda
Pada akhirnya, proses melahirkan itu dikendalikan oleh tubuh dan bayi Anda sendiri. Percayalah bahwa tubuh Anda dan bayi yang akan lahir punya cara khusus untuk saling bekerja sama.
Jadi, Anda harus belajar untuk mendengarkan baik-baik tubuh dan bayi Anda sejak awal kehamilan.
Habiskan waktu berkualitas untuk mengobrol dengan janin dan rasakan kehadirannya yang selaras dengan tubuh Anda.
Perhatikan setiap perubahan tubuh yang terjadi dan cari tahu penyebabnya. Anda pun jadi lebih percaya diri terhadap proses persalinan yang akan terjadi.
4. Melakukan relaksasi
Bagi beberapa wanita hamil, rasa takut dan cemas yang muncul bisa jadi suatu hal yang sangat membebani. Jika ini yang Anda rasakan, Anda perlu melatih teknik relaksasi (hypnobirthing).
Pejamkan mata dan pikirkan suatu tempat atau situasi yang membuat Anda merasa tenang dan damai.
Anda juga bisa ikut yoga dan meditasi khusus ibu hamil untuk membantu menenangkan pikiran menjelang persalinan.
5. Memahami rasa sakit saat melahirkan
Bila Anda takut melahirkan karena tidak tahan sakit, coba ubah pola pikir Anda.
Pahamilah bahwa rasa sakit saat melahirkan tidak sama dengan rasa sakit yang muncul ketika Anda terluka atau kena penyakit yang perlu segera disembuhkan.
Sensasi fisik tersebut justru sangat dibutuhkan untuk membawa bayi Anda lahir ke dunia. Dengan memahami hal ini, Anda jadi lebih mudah untuk mengendalikan panik karena rasa sakit yang muncul.
6. Mencari dukungan dari keluarga atau sahabat
Ibu hamil yang dikelilingi orang-orang terdekatnya menjelang kelahiran akan merasa lebih percaya diri dan optimis soal persalinannya.
Tak perlu malu untuk mengakui bahwa Anda takut melahirkan, justru dengan bercerita pada orang yang bisa dipercaya Anda bisa meluapkan rasa takut tersebut.
Akan tetapi, Anda juga perlu membatasi diri agar tak terlalu banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan seputar proses persalinan.
7. Menemui terapis
Kalau rasa takut dan cemas yang Anda alami menjelang persalinan sudah terlalu parah, segera minta bantuan profesional.
Anda bisa menemui psikolog atau terapis untuk mendampingi Anda menghadapi rasa takut melahirkan. Ingat, kesehatan mental ibu sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
[embed-health-tool-due-date]