Terkadang, ada kondisi yang menjadi penyebab induksi persalinan gagal. Induksi persalinan adalah proses merangsang kontraksi otot-otot rahim agar ibu bisa melahirkan melalui vagina. Seperti upaya medis lainnya, tindakan ini mungkin tidak selalu berhasil. Biasanya, apa alasan induksi persalinan gagal pada beberapa ibu hamil?
Penyebab induksi persalinan gagal
Mengutip dari Mayo Clinic, sekitar 75% wanita yang baru pertama kali menjalani induksi persalinan berhasil melahirkan lewat vagina (pervaginam).
Artinya, ada 25% ibu yang mengalami gagal induksi persalinan dan harus menjalani operasi caesar demi keselamatan ibu dan bayi.
Berdasarkan penelitian dari The Journal Of Obstetrics And Gynecology Of India, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab induksi persalinan gagal, seperti:
- melahirkan anak pertama,
- usia kehamilan kurang dari 41 minggu,
- usia ibu lebih dari 30 tahun,
- mengalami preeklampsia,
- terjadi ketuban pecah dini (KPD),
- diabetes gestasional,
- hipertensi kehamilan,
- oligohidramnion (air ketuban sedikit).
Dokter akan menyatakan induksi persalinan gagal jika ibu tidak bisa mencapai target kontraksi.
Dokter yang menangani persalinan akan memperhatikan respons rahim terhadap obat kontraksi.
Apabila ibu tidak kuat atau mengalami nyeri berlebihan, dokter akan menghentikan induksi.
Sebelum melakukan induksi, dokter melakukan penilaian serviks terlebih dahulu. Keberhasilan induksi persalinan bergantung pada skor pelvik.
Penilaian kelayakan seorang ibu untuk bisa melakukan induksi persalinan yaitu tanda vital ibu, seperti:
- tensi darah,
- nadi,
- pernapasan dan temperatur,
- denyut jantung janin,
- pemeriksaan kelainan kontraksi rahim yang berlebihan, dan
- pemeriksaan perdarahan.
Hipertensi kehamilan menjadi salah satu penyebab gagal induksi persalinan.
Itulah mengapa induksi harus dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari dokter yang menangani.
Kondisi yang membuat ibu harus membatalkan induksi persalinan
Selain gagal induksi, ada juga pembatalan induksi persalinan.
Dokter akan melakukan pembatalan induksi persalinan bila melihat salah satu penyebab gagal induksi, seperti tanda-tanda komplikasi kehamilan pada ibu dan janin.
Tanda masalah kehamilan dari ibu adalah:
- kelelahan
- Krisis emosional
- kelainan kontraksi (tidak ada tenaga untuk membuka serviks)
- kelainan jalan lahir (ukuran atau bentuk jalan lahir yang menghalangi proses persalinan)
- infeksi akut pada cairan ketuban, janin, dan selaput korioamnion oleh bakteri.
Selain dari sisi ibu, faktor kondisi bayi juga bisa menjadi penyebab pembatalan induksi persalinan, seperti:
- bayi dalam posisi sungsang,
- bokong bayi berada pada bagian bawah leher rahim, dan
- bayi mengalami prolaps tali pusat.
Prolaps tali pusat adalah suatu kondisi keluarnya tali pusat dari rahim ke vagina sebelum bayi lahir.
Kondisi ini dapat terjadi selama kehamilan atau saat proses persalinan. Komplikasi kehamilan ini bisa menghambat kelahiran bayi dalam proses persalinan.
Pengamatan penyebab gagal induksi persalinan lewat partograf
Gagal atau berhasilnya induksi persalinan dapat terlihat dari partograf.
Partograf adalah catatan grafik yang menunjukkan kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin.
Dokter, perawat, atau bidan akan melakukan pencatatan dalam partograf, berikut hal-hal yang akan dicatat.
- Kemajuan persalinan: pembukaan serviks, turunnya kepala bayi, atau kontraksi dengan frekuensi per sepuluh menit.
- Keadaan janin: frekuensi denyut jantung janin, warna, jumlah dan lamanya ketuban pecah serta molase (penyusupan tulang) kepala bayi.
- Kondisi ibu yang terpantau melalui denyut nadi, tekanan darah, dan suhu.
Melalui partograf ini, tim medis mampu mengetahui apakah induksi persalinan sukses atau gagal.
Metode melahirkan ketika gagal induksi persalinan
Mengutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), tidak semua induksi persalinan berhasil.
Saat dokter mengalami hambatan dan menemukan penyebab gagal induksi persalinan, ibu harus menjalani operasi caesar.
Peluang untuk menjalani operasi caesar cukup besar bagi ibu yang baru pertama melakukan induksi persalinan.
Bahkan, dokter akan langsung menyarankan tindakan operasi bila serviks belum siap untuk melahirkan dan ibu sudah kelelahan.
Melahirkan adalah proses yang sangat melelahkan sehingga ibu perlu melakukan serangkaian persiapan persalinan.
Bila ibu merasa tidak sanggup untuk melanjutkan proses induksi, dokter akan langsung melakukan operasi caesar demi menyelamatkan ibu dan bayi.
Mungkin ibu merasa kecewa, tetapi apapun proses persalinannya, hal yang paling penting adalah ibu dan si kecil tetap sehat.
[embed-health-tool-due-date]