Sama seperti pemulihan prosedur medis pada umumnya, Anda mungkin perlu menjauhi beberapa makanan yang dijadikan pantangan setelah menjalani kuret.
Kuret sendiri merupakan salah satu prosedur yang kerap menjadi solusi saat wanita hamil mengalami keguguran.
Dengan mematuhi pantangan makanan yang diberikan, pasien diharapkan bisa sembuh sesuai waktu yang ditentukan. Hal ini juga diharapkan bisa mendukung upaya kehamilan selanjutnya.
Pantangan makanan setelah kuret
Laman Western Australian Department of Health menyebutkan bahwa sebenarnya tidak ada aturan pola makan secara pasti setelah menjalani kuret, baik untuk keguguran maupun masalah kehamilan lainnya.
Namun, dengan menjauhi pantangan makanan berikut setelah kuret, diharapkan bahwa proses penyembuhan bisa berjalan sesuai rencana.
1. Makanan cepat saji atau junk food
Pizza, burger, frozen food, dan berbagai makanan cepat saji lainnya memang terdengar lezat untuk dikonsumsi.
Namun, perlu Anda ingat bahwa makanan tersebut sangat rendah kandungan gizi. Padahal, selama proses pemulihan kuret, tubuh Anda membutuhkan asupan gizi yang mencukupi.
Junk food juga dikenal dengan kandungan lemak jenuhnya yang tinggi. Jenis lemak ini dapat memperlambat proses regenerasi jaringan pada luka bekas kuret.
Selain itu, tingginya kadar kalori dalam junk food akan meningkatkan risiko kelebihan berat badan pada ibu hamil.
Selain memperlambat proses penyembuhan, kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko timbulnya efek samping kuret.
2. Makanan dan minuman manis
Fluktuasi atau naik-turunnya kadar gula darah secara drastis rupanya juga bisa memperlambat proses penyembuhan luka, termasuk setelah kuret.
Selain itu, laman Stony Brook Medicine juga menyebutkan bahwa asupan gula berlebih bisa membuat Anda lebih sulit untuk hamil.
Pasalnya, lonjakan gula darah dalam tubuh juga akan diikuti dengan peningkatan kadar insulin.
Sementara itu, kadar insulin yang terlalu tinggi bisa mengganggu proses pematangan sel telur sehingga proses ovulasi terhambat.
Terlalu banyak mengonsumsi gula juga menjadi salah satu faktor obesitas. Inilah mengapa makanan dan minuman manis menjadi pantangan setelah kuret.
Obesitas meningkatkan risiko sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang menyebabkan sel telur tidak berkembang dengan sempurna.
Penting untuk diketahui!
Ibu hamil tidak disarankan mengonsumsi gula lebih dari 30 gram atau setara dengan 7 sendok teh dalam satu hari.
3. Susu berlemak dan olahannya
Perlu Anda tahu bahwa susu berlemak, termasuk olahannya seperti keju dan mentega, dapat meningkatan risiko peradangan dalam tubuh.
Ketika terjadi peradangan di dalam tubuh, proses regenerasi jaringan akan menjadi lebih lambat. Ini artinya, Anda memerlukan waktu lebih lama untuk pulih dari kuret.
Selain memperlambat proses pemulihan, peradangan juga bisa menyebabkan luka bekas kuret terasa lebih nyeri.
Sebagai gantinya, Anda bisa minum susu rendah lemak atau susu skim selama masa pemulihan. Dengan begitu, Anda tetap bisa memperoleh asupan gizi dari susu tanpa khawatir lemak berlebih.
4. Kacang kedelai dan olahannya
Sebagai salah satu sumber protein nabati berkualitas tinggi, kacang kedelai memang memiliki berbagai manfaat untuk tubuh.
Namun, Anda sebaiknya mencari sumber protein lain untuk dikonsumsi selama masa pemulihan kuret.
Situs Little Eagles menyebutkan bahwa kacang kedelai dan olahannya mengandung asam fitat yang tinggi sehingga menjadi pantangan makanan setelah kuret.
Asam fitat merupakan senyawa nabati yang bisa mencegah penyerapan zat besi. Padahal, zat besi berperan penting untuk produksi sel darah merah.
Dengan sel darah merah yang mencukupi, proses regenerasi sel dan jaringan yang rusak selama kuret akan berjalan dengan baik.
Selain itu, kacang kedelai juga bisa meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Ketidakseimbangan hormon setelah kuret dapat memperlambat proses penyembuhan sekaligus mengganggu siklus menstruasi. Padahal, proses kuret itu sendiri sudah bisa mengganggu siklus menstruasi.
5. Kafein
Minuman berkafein seperti kopi atau soda memang tidak terlalu memengaruhi proses pemulihan kuret.
Namun, konsumsi kafein secara berlebihan berkaitan dengan penurunan potensi kehamilan. Selain itu, asupan kafein berlebihan saat hamil juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Peningkatan risiko tersebut terjadi karena kafein bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah rahim dan plasenta. Dengan begitu, asupan oksigen dan nutrisi untuk janin bisa terhambat.
Saat kebutuhan oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi, perkembangan janin bisa terganggu. Selain itu, risiko keguguran juga dapat meningkat.
Setiap wanita yang baru saja menjalani kuret bisa mendapatkan pantangan makanan yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas.
Oleh karena itu, pastikan untuk menanyakan pantangan makanan setelah kuret dengan dokter Anda.
Selain menjauhi berbagai makanan tersebut, dokter mungkin memberikan obat untuk melancarkan proses penyembuhan.
Selalu ikuti saran dari dokter supaya proses penyembuhan berjalan sesuai rencana.
[embed-health-tool-due-date]