Tidak masalah melahirkan si Kecil lewat operasi caesar. Namun, masih banyak saja mitos yang dipercayai tentang melahirkan caesar sehingga membuat calon ibu merasa bingung dan takut. Berikut ini mitos dan fakta seputar operasi caesar yang masih sering beredar.
Ragam mitos dan fakta seputar melahirkan caesar
Ibu hamil yang hendak melahirkan secara caesar sering kali mendengar beberapa mitos yang menimbulkan kekhawatiran.
Banyak kalangan percaya bahwa persalinan caesar lebih berisiko dan akan menimbulkan masalah jangka panjang.
Operasi caesar bahkan dipercaya membuat ibu tidak bisa melahirkan normal di kemudian hari. Padahal, banyak dari anggapan tersebut tidak didukung oleh bukti medis yang kuat.
Berikut ini adalah ulasan tentang berbagai mitos melahirkan caesar serta fakta di baliknya agar Anda bisa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang benar.
1. Tidak bisa melahirkan normal setelah operasi caesar

Operasi caesar tidak akan menghalangi Anda untuk melahirkan secara normal di kemudian hari.
Banyak wanita yang berhasil melakukan persalinan normal setelah caesar. Metode persalinan ini dikenal dengan istilah vaginal birth after cesarean (VBAC).
Secara umum, VBAC hanya boleh dilakukan bila jarak kehamilan Anda dari persalinan caesar sebelumnya minimal 18 bulan.
Di samping itu, segala keputusan untuk melahirkan normal setelah operasi caesar harus Anda diskusikan dengan dokter agar prosedur ini aman bagi ibu dan bayi.
2. Masa pemulihan melahirkan caesar dan normal kurang-lebih sama
Setelah melahirkan caesar, biasanya Anda bisa pulang antara 3–5 hari setelah prosedur. Masa pemulihan setelah operasi caesar sendiri dapat berlangsung hingga enam minggu.
Sementara itu, bila melakukan persalinan normal, Anda boleh pulang ke rumah dalam 1–2 hari. Waktu pemulihannya pun relatif singkat, yakni sekitar satu hingga dua minggu.
Selama menjalani pemulihan setelah melahirkan, Anda disarankan menghindari olahraga berat, mengangkat benda berat, dan berhubungan intim untuk sementara waktu.
3. Ada batasan untuk melahirkan caesar
Mitos persalinan caesar lainnya yang ada di tengah masyarakat adalah terdapat batasan terkait berapa kali Anda boleh melahirkan caesar.
Hingga saat ini, belum ada studi yang menyebutkan batasan aman untuk bersalin lewat operasi caesar. Namun, melahirkan caesar berulang kali memang meningkatkan risiko komplikasi.
Dikutip dari Mayo Clinic, wanita yang menjalani tiga atau lebih operasi caesar sebelumnya lebih berisiko mengalami kelainan plasenta, cedera kandung kemih dan usus, serta perdarahan.
4. Tidak akan merasakan apa pun selama operasi caesar
Persalinan caesar dilakukan di bawah pengaruh anestesi sehingga Anda tidak akan merasakan nyeri selama operasi berlangsung.
Sebagian besar persalinan caesar ini dilakukan dengan anestesi epidural atau spinal yang menimbulkan mati rasa hanya pada bagian perut dan kaki.
Walau tidak merasakan nyeri, Anda mungkin masih merasakan sedikit tekanan karena terdapat jabang bayi yang dikeluarkan dari dalam perut Anda.
5. Melahirkan caesar tidak bisa kontak kulit ke kulit dengan bayi

Setelah bayi lahir, ibu dianjurkan untuk melakukan kontak kulit ke kulit (skin to skin) dengan si Kecil. Badan Anda akan membantu mengatur suhu tubuh bayi yang baru lahir.
Setelah melahirkan caesar, tubuh Anda mungkin menjadi sangat sensitif. Namun, bukan berarti kontak kulit ke kulit untuk meningkatkan bonding antara ibu dan bayi tidak memungkinkan.
Kendala pada ibu yang melahirkan secara caesar umumnya hanya terkait posisi yang tepat dan nyaman selama melakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi.
6. Ibu yang melahirkan caesar tidak bisa menyusui
Ibu melahirkan caesar tidak bisa menyusui hanyalah mitos belaka. Perlu diketahui bahwa tidak ada hubungan antara operasi caesar dan kemampuan menyusui.
Beberapa ibu mungkin mengalami keterlambatan produksi ASI karena efek anestesi atau stres.
Akan tetapi, dengan stimulasi yang tepat dan dukungan dari tenaga medis, proses menyusui si Kecil tetap bisa berjalan dengan baik.
Tahukah Anda?
Studi dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology (2023) menyebutkan bahwa durasi kontak kulit ke kulit yang lebih lama setelah persalinan caesar dapat meningkatkan peluang inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif pada bayi setelah pulang ke rumah. 7. Bayi yang lahir caesar lebih rentan terhadap penyakit
Beberapa penelitian menemukan bahwa bayi yang lahir lewat operasi caesar punya perbedaan mikrobiota usus dibandingkan dengan bayi yang lahir normal melalui vagina.
Perbedaan ini terjadi karena selama persalinan pervaginam, bayi terpapar bakteri baik dari jalan lahir ibu yang membantu membentuk mikrobiota ususnya.
Namun, hal ini tidak serta-merta membuat bayi lebih rentan terhadap penyakit. Faktor lain, seperti pemberian ASI dan lingkungan tempat tinggal, juga memengaruhi kesehatan bayi.
8. Operasi caesar menyebabkan perut tetap besar
Perut yang tetap besar setelah melahirkan bukan hanya karena operasi caesar, melainkan lebih disebabkan oleh peregangan otot perut dan perubahan hormon selama kehamilan.
Kondisi yang terjadi setelah melahirkan ini juga bisa terjadi pada wanita yang melahirkan secara normal. Itu sebabnya, hal ini termasuk mitos melahirkan caesar.
Untuk membantu mengencangkan perut setelah melahirkan, Anda disarankan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga ringan, bahkan rajin menyusui si Kecil.
9. Melahirkan caesar lebih mudah daripada persalinan normal

Banyak yang mengira operasi caesar merupakan jalan pintas untuk menghindari rasa sakit saat persalinan. Namun, fakta melahirkan caesar tidaklah demikian.
Sebagai tindakan bedah besar, melahirkan caesar bisa meningkatkan risiko perdarahan, infeksi, dan bahkan komplikasi pada kehamilan berikutnya.
Selain itu, pemulihan pasca-operasi juga lebih lama daripada melahirkan normal. Oleh sebab itu, keputusan untuk melahirkan caesar harus dipertimbangkan matang dengan dokter Anda.
10. Muncul masalah kesuburan setelah operasi caesar
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna menjelaskan hubungan antara operasi caesar dan masalah kesuburan pada kehamilan berikutnya.
Namun, pada beberapa kasus, jaringan parut pada panggul atau tuba falopi akibat luka operasi caesar bisa memengaruhi proses menempelnya embrio pada dinding rahim (implantasi).
Konsultasikan dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan berikutnya untuk memastikan kondisi rahim Anda siap untuk mendukung perkembangan janin.
Dengan memahami mitos dan fakta seputar operasi caesar, Anda mampu membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi medis yang tepat.
Jika Anda masih memiliki kekhawatiran, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kehamilan dan riwayat kesehatan Anda.
Kesimpulan
- Mitos melahirkan caesar yang menyebabkan perasaan bingung dan khawatir kerap kali tidak didukung oleh bukti medis.
- Beberapa mitos tersebut antara lain ibu tidak bisa melahirkan normal setelah caesar, terdapat batasan untuk melahirkan caesar, dan bayi yang lahir caesar lebih rentan sakit.
- Keputusan menjalani operasi caesar harus didasarkan dengan pertimbangan medis karena prosedur ini memiliki risiko tertentu untuk ibu melahirkan dan bayi.