Mendekati HPL, Ibu mungkin mulai mempertimbangkan metode persalinan apa yang ingin digunakan. Di antara berbagai metode melahirkan, normal dan caesar merupakan dua metode yang paling sering dipertimbangkan.
Lantas, apa sebenarnya yang membedakan kedua metode tersebut? Apa pun yang nantinya Ibu pilih, perlu diingat bahwa keduanya merupakan metode persalinan yang sama-sama baik. Sebab, tujuan utama mepertimbangkan metode persalinan adalah mencari yang terbaik bagi ibu dan janin.
Perbedaan melahirkan normal dan caesar
Pada dasarnya, perbedaan utama dari persalinan pervaginaan dan caesar adalah bagaimana janin dikeluarkan.
Pada persalinan normal, bayi akan keluar melalui jalur lahir atau Miss V. Sementara itu, c-section delivery adalah proses melahirkan yang dilakukan dengan membedah perut dan rahim Ibu.
Di samping itu, berikut adalah beberapa perbedaan lain dari melahirkan normal vs caesar.
1. Sistem imun yang terbentuk pada janin

Ketika keluar melalui Miss V, bayi akan terpapar oleh berbagai mikroorganisme dari lingkungan sekitar jalur lahir. Hal ini membuat bayi yang terlahir melalui pervaginaan cenderung memiliki sistem imun yang lebih baik.
Sementara itu, pembentukan sistem imun bayi yang dilahirkan melalui caesar mungkin tidak sebaik bayi pervaginaan. Pasalnya, mereka tidak mendapatkan bakteri baik dari ibunya.
Di samping itu, ibu yang menjalani operasi caesar memang sering kali mendapatkan antibiotik demi mengurangi risiko infeksi. Artinya, bakteri baik di sekitar mungkin ikut mati sehingga tidak memberi perlindungan bagi bayi.
2. Tingkat nyeri
Nyeri sebenarnya bersifat subjektif karena setiap orang bisa memiliki tingkat toleransi yang berbeda. Namun, proses operasi caesar memang cenderung tidak menimbulkan rasa sakit karena Ibu menerima anestesi atau bius.
Sebaliknya, persalinan normal mungkin membuat Ibu harus menahan rasa sakit selama prosesnya. Tingkat rasa sakit pada persalinan normal bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ukuran serta kekuatan kontraksi.
3. Proses bonding
Caesar kerap menjadi pilihan ketika Ibu harus melahirkan meski janin belum cukup umum.
Kondisi yang kemudian dikenal sebagai persalinan prematur inilah yang kemudian membuat Ibu tidak bisa langsung melakukan skin to skin dengan si Kecil karena mereka harus menerima perawatan di ruang NICU.
Skin to skin memang kerap dilakukan tepat setelah persalinan untuk membentuk ikatan batin bayi dengan orang tua sedini mungkin. Metode bonding ini juga dinilai bisa membantu melancarkan proses menyusui dan menurunkan stres pada ibu yang baru saja melahirkan.
4. Durasi persalinan
Laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa persalinan normal bisa berlangsung hingga 12–14 jam. Waktu yang dibutuhkan mungkin lebih singkat pada Ibu yang sudah pernah melahirkan normal. Durasi persalinan normal memang cukup panjang karena Ibu harus melalui proses pembukaan.
Sementara itu, durasi persalinan caesar memang lebih cepat, yaitu sekitar 45 menit sampai satu jam karena Ibu tidak perlu menunggu proses pembukaan.
5. Waktu pemulihan
Berbanding terbalik dengan durasi persalinan, durasi rawat inap Ibu yang melahirkan dengan operasi caesar biasanya lebih lama dibandingkan Ibu yang melahirkan normal.
Untuk durasi pemulihan, persalinan caesar maupun normal sebenarnya sama-sama memakan waktu kurang lebih enam minggu.
Akan tetapi, persalinan pervaginaan membuat Ibu lebih cepat bisa melakukan mobilisasi atau beraktivitas seperti sedia kali.
[embed-health-tool-due-date]
Kelebihan dan kekurangan melahirkan normal
Seperti yang disebutkan di atas, setiap metode persalinan tentu punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut adalah beberapa kelebihan atau keuntungan melahirkan dengan metode pervaginaan.
- Kemampuan mobilisasi kembali lebih cepat.
- Inisiasi menyusui dini (IMD) bisa langsung dilakukan.
- Bisa mempercepat proses persalinan normal pada kehamilan berikutnya.
Sementara itu, berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam persalinan normal.
- Miss V harus dijahit jika perineum (jaringan di antara lubang Miss dan anus) robek atau perlu digunting (episiotomi) selama persalinan.
- Risiko cedera otot dasar panggul.
- Kelelahan ekstrem karena persalinan yang sulit atau butuh waktu lama.
Kelebihan dan kekurangan melahirkan caesar

Dengan dibuatnya sayatan melintang di perut dan rahim Ibu, berikut adalah beberapa kelebihan yang bisa didapat dari persalinan caesar.
- Bisa menentukan kapan waktu melahirkan.
- Meminimalkan risiko cedera kelahiran, seperti distosia bahu atau patah tulang pada janin.
- Terbilang lebih aman untuk beberapa kondisi kehamilan, seperti hamil kembar atau preeklampsia.
- Menurunkan risiko inkontinensia urine dan prolaps organ panggul.
Sementara itu, berikut adalah beberapa kekurangan atau risiko dari persalinan caesar.
- Proses rawat inap dan pemulihan pascapersalinan caesar cenderung lebih lama.
- Luka operasi caesar mungkin meninggalkan bekas dan nyeri sehingga butuh waktu untuk menyembuhkannya.
- Aktivitas sehari-hari cenderung lebih terbatas selama proses pemulihan.
- Risiko komplikasi akibat anestesi, seperti mual, pusing, dan sakit kepala.
- Risiko komplikasi akibat operasi, seperti infeksi, penyumbatan pembuluh darah, dan tumbuhnya jaringan parut.
Karena setiap metode persalinan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, bicarakan dengan dokter untuk menentukan metode yang paling sesuai dengan kondisi Ibu dan janin.
Kesimpulan
- Pada dasarnya, perbedaan utama dari melahirkan normal vs caesar adalah dari mana janin dikeluarkan. Di samping itu, beberapa mungkin mengalami perbedaan pada sistem imun bayi baru lahir, tingkat nyeri, durasi persalinan, sistem bonding, dan waktu pemulihan.
- Beberapa kelebihan persalinan normal adalah proses pemulihan lebih cepat, IMD lebih cepat, dan risiko infeksi lebih rendah. Sementara itu, kelemahannya ada pada risiko cedera otot dasar panggul dan kelelahan ekstrem.
- Beberapa kelebihan persalinan caesar adalah meminimalkan risiko cedera kelahiran dan lebih aman bagi beberapa kondisi kehamilan. Sementara itu, kelemahannya ada pada kemampuan mobilisasi yang lebih lama kembali.