Selain beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu, wanita juga perlu menyesuaikan perubahan tubuh setelah melahirkan. Proses ini mungkin membuat beberapa bagian tubuh tidak nyaman, apalagi jika Anda mengalami kram perut setelah melahirkan.
Lantas, apakah rasa sakit pada bagian perut setelah melahirkan merupakan hal yang normal? Apa yang menyebabkan kondisi ini dan bagaimana mengatasinya? Simak informasi berikut untuk jawabannya.
Penyebab kram perut setelah melahirkan
Perut nyeri atau kram selama masa nifas pada dasarnya merupakan hal yang normal dan tidak membahayakan. Rasa tidak nyaman tersebut bisa disebabkan oleh berbagai kondisi berikut.
1. Perubahan ukuran rahim
Selama kehamilan, otot, kulit, dan pembuluh darah di sekitar rahim mengalami peregangan untuk mendukung pertumbuhan janin.
Alhasil, setelah melahirkan, rahim akan berkontraksi supaya bisa kembali ke ukuran asli. Proses yang disebut dengan afterpains ini memang kerap disertai rasa sakit pada perut.
Kram perut karena afterpains pada persalinan pertama biasanya berlangsung lebih singkat dibandingkan persalinan kedua dan selanjutnya.
Hal tersebut disebabkan karena kondisi rahim yang semakin meregang di setiap kehamilan.
2. Proses penyembuhan luka jahit operasi caesar
Bagi Anda yang menjalani operasi caesar, kram perut setelah melahirkan bisa disebabkan oleh proses penyembuhan luka sayatan.
Newton Wellesley Hospital menyebutkan bahwa dalam kondisi tersebut, kram perut mungkin semakin menusuk ketika Anda batuk, tertawa, atau sekedar bergerak.
Rasa tidak nyaman selama pemulihan operasi caesar biasanya bertahan selama enam minggu atau setelah luka sayatan mengering.
Jika rasa sakit tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk mendatangi dokter.
Berapa lama sakit perut setelah melahirkan berlangsung?
Kram perut setelah melahirkan bisa terjadi hingga 6–8 minggu. Ini adalah rentang waktu bagi rahim untuk kembali ke ukuran semula.
Namun, durasi tersebut bisa menjadi lebih singkat maupun lama karena proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lama persalinan, riwayat melahirkan, hingga riwayat operasi caesar.
3. Upaya menghentikan perdarahan
Saat melahirkan, Anda tidak hanya mengeluarkan bayi, tetapi juga plasenta dan sisa-sisa jaringan di dalam rahim. Untuk melancarkan proses ini, rahim perlu berkontraksi.
Kontraksi rahim juga dibutuhkan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi selama proses pelepasan plasenta dari dinding rahim.
Jika rahim tidak berkontraksi, Anda justru bisa mengalami perdarahan postpartum yang membahayakan.
Kram perut setelah melahirkan bisa semakin terasa saat menyusui
Tingkat keparahan sakit perut setelah melahirkan bisa berbeda-beda pada setiap persalinan.
Namun, situs Family Doctor menyebutkan bahwa rasa sakit tersebut biasanya akan semakin kuat saat memasuki masa menyusui.
Saat menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon oksitosin. Hormon ini akan meningkatkan kontraksi rahim sehingga rasa sakit pun semakin kuat.
Namun, Anda tidak perlu khawatir dengan rasa sakit yang semakin kuat. Pasalnya, hormon oksitosin memang dibutuhkan untuk melancarkan produksi ASI.
Cara mengatasi sakit perut setelah melahirkan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sakit perut pascapersalinan sebenarnya merupakan hal yang wajar dan bisa menghilang dengan sendirinya.
Inilah alasan mengapa sakit perut setelah melahirkan sebenarnya tidak membutuhkan pengobatan khusus.
Namun, jika kram perut setelah melahirkan cukup mengganggu dan membuat Anda merasa tidak nyaman, berikut adalah berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk meringankannya.
1. Kompres hangat
Saat perut mulai terasa sakit, cobalah untuk mengompresnya dengan air hangat. Jangan langsung menempelkan botol berisi air hangat ke perut. Balut terlebih dahulu botol tersebut dengan kain supaya tidak terlalu panas.
Anda juga bisa melakukan cara ini sambil berbaring telungkup dan meletakkan bantal kompres di bawah perut.
2. Pijat lembut
Jika memungkinkan, Anda dapat memijat lembut bagian perut yang kram setelah melahirkan secara perlahan. Namun, berhati-hatilah jika Anda memiliki sayatan bekas operasi caesar.
Apabila tidak berani melakukannya sendiri, Anda bisa mendatangi tempat yang memang menyediakan layanan pijat setelah melahirkan.
3. Rutin buang air kecil dan jalan kaki
Jangan membiasakan untuk menahan rasa ingin buang air kecil. Pasalnya, kandung kemih yang penuh justru bisa menghambat proses kontraksi sehingga membuat rasa nyeri semakin kuat.
Selain itu, biasakan rutin berjalan kaki untuk meredakan nyeri perut setelah melahirkan. Anda bisa melakukannya pada pagi hari sebelum beraktivitas.
4. Terapkan teknik pernapasan
Apabila Anda diajarkan teknik pernapasan selama persalinan, cobalah kembali menerapkan hal tersebut untuk mengatasi sakit perut setelah melahirkan.
Menerapkan teknik pernapasan tertentu juga bisa membuat tubuh lebih tenang dan rileks sehingga rasa sakit bisa mereda.
5. Tingkatkan asupan serat
Sembelit bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kram perut setelah melahirkan.
Jika Anda mengalami kondisi tersebut, pilihlah makanan setelah melahirkan yang tinggi serat, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, hingga biji-bijian.
6. Istirahat yang cukup
Setelah melahirkan normal maupun caesar, tubuh membutuhkan waktu yang cukup untuk beristirahat. Oleh karena itu, hindarilah pekerjaan berat setelah melahirkan.
Terlalu banyak beraktivitas setelah melahirkan dikhawatirkan bisa memperburuk sakit perut. Apabila Anda kelelahan saat menggendong bayi Anda, mintalah bantuan orang di sekitar.
7. Minum obat pereda nyeri
Ibuprofen merupakan salah satu jenis obat pereda nyeri yang aman dikonsumsi setelah melahirkan.
Meski bisa didapatkan tanpa resep, pastikan untuk bertanya terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum mengonsumsinya.
Kapan Anda harus ke dokter?
Meski merupakan hal yang wajar dan bisa membaik dengan sendirinya, Anda sebaiknya segera pergi ke dokter jika sakit perut setelah melahirkan disertai berbagai kondisi berikut.
- Kemerahan di sekitar luka bekas operasi caesar.
- Demam.
- Perdarahan deras dari vagina.
- Mual dan muntah.
- Nyeri perut yang terus memburuk.
Sakit perut yang tidak kunjung membaik setelah melahirkan dikhawatirkan merupakan gejala infeksi sehingga membutuhkan perawatan khusus.
[embed-health-tool-due-date]