Sebelum tiba di hari-H kelahiran, ibu dihadapkan dengan beragam pilihan metode atau jenis persalinan. Supaya semakin mantap dalam menentukan pilihan metode melahirkan dari beragam jenis yang ada, mari simak informasi lengkapnya.
Berbagai pilihan jenis persalinan bagi ibu
Melahirkan sambil berbaring di rumah sakit, baik normal maupun melalui operasi caesar, merupakan dua jenis persalinan yang paling umum diketahui.
Seiring berjalannya waktu, kini muncul banyak alternatif cara atau jenis-jenis persalinan yang menarik untuk jadi bahan pertimbangan para ibu hamil.
Namun, metode melahirkan apa pun tetap membutuhkan persiapan persalinan yang matang sejak jauh-jauh hari sebelumnya.
Melahirkan merupakan pengalaman paling monumental dalam hidup. Melahirkan juga merupakan keputusan personal yang Anda buat berdasarkan apa yang Anda rasa baik bagi Anda dan si kecil.
Tentu saja sebelum Anda memantapkan pilihan, ada baiknya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter dan pasangan mengenai pro dan kontra metode melahirkan yang Anda inginkan.
Nah, berikut beragam pilihan jenis persalinan untuk ibu hamil menjelang melahirkan:
1. Melahirkan normal
Melahirkan normal bisa dikatakan sebagai harapan utama banyak ibu, sebelum nantinya disarankan untuk menempuh jalan melahirkan lainnya karena berbagai kondisi lain.
Meski menjadi impian sebagian besar ibu hamil, tapi tidak sedikit ibu yang juga mencemaskan prosedur atau cara melahirkan normal.
Jenis persalinan berupa melahirkan normal terbagi menjadi tiga fase penting yakni fase laten (awal), fase aktif, dan fase transisi.
Selama melahirkan normal, ibu dituntut untuk mampu mengatur napas dengan baik guna melancarkan proses mengejan saat mengeluarkan bayi.
2. Melahirkan dengan operasi caesar
Jenis persalinan yang kerap menjadi pilihan selain metode normal yakni operasi caesar. Operasi caesar dilakukan dokter dengan membuat sayatan di bagian perut sampai rahim ibu.
Sayatan tersebut bertujuan sebagai jalan lahir untuk mengeluarkan bayi dari dalam rahim. Operasi caesar adalah satu dari macam-macam persalinan yang sebaiknya tidak dipilih secara asal.
Dengan kata lain, Anda perlu mendapatkan rekomendasi dokter terlebih dahulu untuk bisa menjalani proses melahirkan dengan metode operasi caesar.
Jenis persalinan berupa operasi caesar biasanya dibutuhkan saat kehamilan Anda berisiko bila tetap dipaksakan menempuh jalan melahirkan normal.
Perbedaan lain yang cukup jelas dari operasi caesar dibandingkan dengan jenis atau metode persalinan normal yaitu waktu penyembuhannya yang cenderung lebih lama.
Bukan itu saja, operasi caesar juga meninggalkan luka bekas sayatan di bagian perut.
3. Melahirkan di rumah (home birth)
Sesuai dengan namanya, melahirkan di rumah artinya Anda tidak perlu pergi ke rumah sakit menjelang dan selama proses persalinan bayi.
Meski tidak berada di rumah sakit, berdasarkan American Pregnancy Association, ibu tetap perlu didampingi oleh dokter dan bidan.
Hal ini bertujuan untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi selama proses persalinan berlangsung.
Bahkan bila dibutuhkan, ibu juga bisa didampingi oleh seorang doula atau pendamping ibu hamil sejak kehamilan hingga setelah melahirkan.
Perlunya bantuan tenaga medis seperti dokter dan bidan saat menerapkan jenis persalinan berupa melahirkan di rumah yakni untuk mengurangi risiko buruk yang mungkin terjadi.
Hanya saja, melahirkan di rumah baru boleh dilakukan bila kondisi Anda dan bayi memungkinkan untuk tidak melahirkan di rumah sakit.
Ini karena peralatan yang ada dibawa oleh dokter dan bidan ke rumah tidak selengkap seperti saat ibu melahirkan di rumah sakit.
Terlebih lagi butuh waktu tempuh bila di tengah proses persalinan di rumah ternyata kondisi ibu atau bayi membutuhkan penanganan yang lebih memadai.
Jika Anda tertarik untuk melahirkan di rumah, penting untuk selalu berhati-hati dan pertimbangkan segala risiko dan manfaatnya.
Jenis persalinan berupa melahirkan di rumah adalah alternatif yang aman jika ibu dalam kondisi berikut:
- Memiliki kehamilan normal (tidak berisiko tinggi).
- Sehat jasmani secara keseluruhan.
- Tidak memiliki diabetes atau tekanan darah tinggi.
- Tidak pernah melahirkan normal setelah caesar (VBAC).
- Tidak mengandung anak kembar.
- Usahakan sudah pernah melahirkan sebelumnya. Meski tidak selalu, ibu hamil yang anak pertamanya di rumah memiliki peluang untuk dilarikan ke rumah sakit akibat komplikasi.
4. Melahirkan di dalam air (water birth)
Melahirkan di dalam air atau water birth merupakan jenis persalinan yang diklaim bisa mempermudah proses persalinan.
Ini karena berada di dalam air hangat dapat meringankan rasa sakit akibat kontraksi selayaknya mandi air hangat yang bantu meringankan sakit perut atau nyeri punggung.
Proses melahirkan di dalam air dilakukan di kolam buatan berisi air bersih dan hangat (sekitar suhu tubuh) setinggi pinggang.
Umumnya, melahirkan di air dilakukan di rumah oleh seorang ahli melahirkan di rumah yang bersertifikat.
Namun, kini sudah makin banyak rumah sakit dan klinik persalinan yang juga menyediakan jasa ini.
Selain itu, berada dalam air selama kontraksi awal dinilai dapat membantu mengurangi rasa sakit yang memerlukan bantuan obat.
Beberapa wanita memilih untuk keluar dari kolam setelah kontraksi awal berakhir. Akan tetapi, dalam metode water birth yang sebenarnya, bidan atau dokter akan meminta Anda untuk tetap berada dalam air.
Proses tersebut harus Anda lakukan sampai persalinan usai seutuhnya atau sampai bayi keluar dan “berenang” bersama Anda.
Tenang saja, risiko bayi tenggelam sangat kecil karena bayi yang baru lahir tidak bernapas sampai ia terpapar udara untuk pertama kali.
Dokter atau bidan biasanya akan segera mengangkat buah hati Anda setelah ia dilahirkan.
Manfaat melahirkan di dalam air
Beberapa keuntungan lain dari jenis persalinan berupana melahirkan di dalam air, yaitu:
- Air hangat membawa efek rileks, juga membantu Anda mengatur pernapasan lebih tenang.
- Mengejan dalam posisi berjongkok atau duduk di dalam air dapat mempermudah proses persalinan.
- Ibu hamil dengan kekurangan fisik bisa mendapatkan keuntungan lebih dengan metode ini. Aturan yang perlu diingat adalah tetap menjaga lutut pada posisi lebih rendah dari pinggul.
- Air hangat dalam kolam akan terasa seperti air dalam uterus (rahim) untuk bayi. Bayi yang lahir di dalam air seringkali tenang dan menangis lebih sedikit dibanding bayi yang lahir di darat.
Namun, melansir dari Pregnancy Birth and Baby, melahirkan di air juga memiliki risiko, salah satunya adalah infeksi pada bayi.
Ketika Anda mendorong untuk melahirkan bayi, kemungkinan Anda akan sekaligus mengeluarkan feses.
Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan karena dokter atau bidan akan segera membersihkannya. Hanya saja, keluarnya feses dapat meningkatkan risiko infeksi terhadap bayi.
Risiko infeksi juga bisa hadir dari air yang digunakan dalam proses melahirkan. Infeksi ini dikenal dengan nama penyakit Legionnaires akibat adanya bakteri Legionella pada air.
5. Jenis persalinan hypnobirthing
Hypnobirthing adalah jenis persalinan yang melatih calon ibu untuk meraih tahap rileksasi total selama proses persalinan berlangsung.
Salah satu dari macam-macam persalinan ini memerlukan latihan dari seorang pelatih khusus hypnobirth yang bersertifikat.
Pelatih akan mengajarkan latihan hipnosis yang membantu Anda menekan rasa sakit dan stres dari proses persalinan.
Hypnobirth adalah jenis persalinan yang dilakukan dengan memusatkan konsentrasi penuh dan kontrol atas tubuh sendiri selama melahirkan.
Ibu juga bisa menggunakan bantuan musik, video, pemikiran, dan kata-kata positif guna memandu pikiran, membuat tubuh santai, dan mengendalikan napas selama persalinan berlangsung.
Secara umum, metode hypnobirthing tergolong aman selama Anda didampingi oleh pelatih hipnosis yang bersertifikat menjelang dan selama persalinan.
6. Jenis persalinan gentle birth
Metode melahirkan atau persalinan dengan gentle birth sebenarnya tidak jauh berbeda dengan hypnobirthing.
Jika hypnobirthing merupakan jenis persalinan yang membantu ibu agar lebih rileks, gentle birth bertujuan agar tubuh ibu lebih tenang sehingga tidak terlalu merasakan sakit.
Gentle birth merupakan satu dari beberapa cara persalinan yang bisa dilakukan di metode melahirkan normal maupun operasi caesar.
7. Lotus birth
Lotus birth adalah jenis persalinan yang membiarkan plasenta dan tali pusat bayi tetap menempel sampai terlepas dengan sendirinya.
Ya, jika normalnya tali pusat dan plasenta langsung dipotong dan dibersihkan dan tubuh bayi setelah kelahiran, prosedur tersebut tidak dilakukan pada metode melahirkan lotus birth.
Ini karena membiarkan plasenta dan tali pusat tidak langsung dihilangkan dianggap dapat membantu bayi beradaptasi sejak baru lahir.
Meski begitu, jenis persalinan lotus birth tetap memiliki risiko yang perlu Anda pertimbangkan kembali sebelum melakukannya.
Sebagai bekal sebelum melahirkan, ibu bisa latihan teknik pernapasan saat melahirkan menjelang persalinan.
Jika perlu, ibu bisa melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat sebagai induksi persalinan alami maupun dengan makan makanan supaya cepat melahirkan.
Tak lupa, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna mendapatkan saran terbaik bagi ibu dan bayi di dalam kandungan.
[embed-health-tool-due-date]