backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kata Peneliti, Golongan Darah Ini Rentan Mengalami Masalah Kesuburan

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    Kata Peneliti, Golongan Darah Ini Rentan Mengalami Masalah Kesuburan

    Ada empat golongan darah yang kita kenal selama ini, yaitu golongan darah A, B, O, dan AB. Anda mungkin sering mengaitkan golongan darah dengan kepribadian atau risiko penyakit tertentu. Nyatanya, manfaat mengetahui golongan darah bukan cuma itu, lho! Dengan mengetahui tipe golongan darah sendiri, Anda ternyata juga bisa tahu apakah Anda rentan mengalami masalah kesuburan atau tidak. Adakah kaitannya golongan darah dengan risiko subur atau tidak pada seseorang?

    Apa tipe golongan darah yang berisiko tidak subur?

    Golongan darah O, golongan darah B, diet golongan darah, golongan darah AB, golongan darah A

    Anda wajib tahu tipe golongan darah apa yang Anda miliki, apalagi kalau Anda ingin melakukan transfusi atau donor darah.

    Bukan cuma itu, mengetahui golongan darah sendiri juga bisa membantu mendeteksi apakah Anda bisa cepat hamil atau tidak.

    Para peneliti dari Yale University dan Albert Einstein College of Medicine melibatkan sekitar 560 wanita yang rata-rata berusia 35 tahun untuk melakukan terapi kesuburan.

    Selama penelitian berlangsung, para ahli mengambil sampel darah peserta untuk diukur kadar FSH, yakni salah satu hormon reproduksi wanita.

    Para ahli kesuburan memberikan batasan bahwa wanita dengan kadar FSH yang lebih besar dari 10 dianggap memiliki cadangan ovum (sel telur) yang lebih sedikit atau tidak bagus.

    Cadangan ovum adalah istilah yang digunakan untuk menentukan jumlah dan kualitas sel telur pada wanita.

    Hasilnya, kemungkinan wanita dengan tipe golongan darah O dan B memiliki kadar FSH dua kali lebih besar daripada wanita dengan golongan darah A atau AB.

    Ini artinya, wanita dengan tipe golongan darah O dan B berisiko dua kali lebih besar mengalami penurunan cadangan ovum daripada golongan darah lainnya.

    Hal ini bersiko menyebabkan wanita dengan golongan darah O dan B lebih susah hamil atau punya anak.

    Semakin sedikit cadangan ovariumnya, maka jumlah dan kualitas sel telur yang diproduksi akan semakin buruk.

    Hubungan antara golongan darah dan kesuburan

    pola makan berdasarkan golongan darah

    Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa wanita dengan golongan darah A dan Ab cenderung lebih subur daripada wanita dengan golongan darah O dan B.

    Meski penyebabnya tidak diketahui dengan jelas, para ahli kesuburan menduga bahwa ini ada kaitannya dengan perbedaan antigen pada tiap golongan darah.

    Antigen adalah sebuah protein yang terdapat pada permukaan sel darah merah. Antigen ini merupakan penanda khusus yang membedakan antara golongan darah yang satu dengan yang lainnya.

    Orang dengan tipe golongan darah A membawa antigen A, sedangkan golongan darah O tidak memiliki antigen A.

    Begitu juga dengan tipe golongan darah AB yang memiliki antigen A, tapi golongan darah B tidak.

    Ada kemungkinan bahwa antigen A inilah yang melindungi cadangan ovarium dari kerusakan sehingga kesuburan wanita jadi lebih optimal.

    Itulah kenapa, wanita dengan tipe golongan darah A dan AB cenderung lebih subur karena punya antigen A tadi daripada wanita bergolongan darah O dan B yang tidak memilikinya.

    Meski demikian, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kaitan antara hal-hal tersebut.

    Faktor-faktor utama penentu kesuburan

    terlalu tua untuk hamil

    Perlu dicatat bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kesuburan wanita.

    Berbagai faktor tersebut mulai dari faktor usia, gaya hidup, penyakit, berat badan, dan sebagainya.

    Jadi, jika Anda punya golongan darah O atau B, bukan berarti Anda susah atau bahkan tidak bisa hamil atau punya anak.

    Meski digunakan dalam penelitian, pengukuran hormon FSH sebetulnya bukanlah metode yang paling akurat untuk mengukur kesuburan wanita.

    Kadar hormon FSH memang dapat membantu menilai penurunan cadangan ovum (sel telur) yang tergolong ekstrem.

    Akan tetapi, cara ini tidak bisa menentukan normal atau tidaknya cadangan ovum yang Anda miliki.

    Sebagai solusinya, para ahli kesuburan menganjurkan Anda untuk melakukan pemeriksaan kadar hormon anti-mullerian (AMH).

    AMH adalah jenis hormon yang berfungsi untuk mematangkan sel telur.

    Nah, kadar AMH dalam darah ini bisa menjadi indikator fungsi ovarium (indung telur) wanita, apakah bekerja secara normal atau tidak untuk menghasilkan ovum.

    Ketimbang fokus pada golongan darah, terdapat faktor-faktor lain yang diketahui lebih berpengaruh pada tingkat kesuburan wanita.

    Berikut adalah faktor-faktor penentu kesuburan seorang wanita.

    Usia

    Kehamilan paling ideal bagi seorang wanita adalah saat usianya berada pada rentang 20 sampai 30 tahun.

    Begitu mencapai usia di atas 35 tahun, wanita cenderung lebih susah hamil karena cadangan ovariumnya mulai menurun.

    Kebiasaan merokok

    Merokok, baik dilakukan oleh pria maupun wanita, dapat menurunkan tingkat kesuburan. Wanita perokok juga lebih berisiko mengalami keguguran.

    Konsumsi alkohol

    Mengonsumsi alkohol saat merencanakan kehamilan atau sedang hamil sangat tidak disarankan bagi wanita.

    Hal ini karena alkohol dapat menyebabkan wanita lebih susah hamil atau bahkan keguguran.

    Berat badan berlebih (overweight)

    Pada wanita, memiliki berat badan berlebih bisa menyebabkan hormon tubuh menjadi tidak seimbang.

    Akibatnya, hormon tubuh yang tidak seimbang dapat terjadi menimbulkan gangguan menstruasi atau ovulasi yang meningkatkan risiko tidak subur.

    Berat badan kurang (underweight)

    Tubuh yang terlalu kurus akibat berat badan kurang bisa menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.

    Kondisi ini rentan terjadi pada wanita dengan gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia.

    Gaya hidup

    Gaya hidup yang terlalu pasif dapat menyebabkan berat badan berlebih yang dapat meningkatkan risiko tidak subur pada wanita.

    Namun, meski jarang, gaya hidup yang terlalu aktif, seperti berolahraga secara berlebihan, juga dapat memicu gangguan ovulasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 11/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan