Beberapa pria mungkin bertanya-tanya jika menemukan tekstur sperma mereka menggumpal seperti jelly atau agar-agar.
Apakah hal ini masih terbilang normal atau malah menandakan sperma yang tidak subur? Untuk mengetahuinya, simak pembahasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Sperma menggumpal seperti jelly, apakah tidak subur?
Sebagian besar pria mungkin merasa cemas bila cairan spermanya yang juga disebut air mani atau semen terlihat menggumpal seperti gel atau jelly.
Sebelum kecemasan tersebut makin menjadi-jadi, Anda perlu tahu bahwa cairan sperma memang mempunyai karakter yang berbeda pada setiap orang.
Semen punya variasi yang berbeda dari segi ketebalan, rasa, aroma, dan teksturnya. Ada pria yang memiliki semen kental, sedangkan sebagian lagi memiliki semen yang encer.
Tekstur air mani akan berubah saat Anda ejakulasi. Cairan semen yang sudah terpapar udara akan mendingin dan berubah menjadi lebih cair dalam beberapa menit.
Semen mengandung protein yang membantu sel sperma untuk melekat pada vagina, mencegah semen cepat mencair, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.
Seiring bertambahnya usia, cairan semen yang keluar ketika ejakulasi makin berkurang. Hal ini membuat volume semen lebih sedikit dan teksturnya lebih kental.
Nah, dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sperma atau semen yang menggumpal dan berbentuk seperti jelly adalah hal yang normal adanya.
Seperti apa ciri-ciri sperma yang sehat?
Salah satu cara yang biasa dilakukan untuk mengetahui apakah sperma pria subur atau tidak adalah melalui prosedur analisis semen atau sering disebut analisis sperma.
Melalui pemeriksaan secara mikroskopis (menggunakan mikroskop), dokter dapat melihat konsentrasi, gerakan (motilitas), dan bentuk (morfologi) dari sel sperma dalam sampel semen.
Anda pun bisa mengetahui ciri sperma yang sehat secara makroskopis (kasatmata) dengan beberapa pengukuran berikut ini.
- Volume air mani minimal 1,5 mililiter (ml) setiap kali ejakulasi.
- Semen berwarna putih keabu-abuan atau sedikit kuning.
- Likuifaksi atau proses perubahan tekstur jelly menjadi cair berkisar antara 15–60 menit.
- Viskositas atau kekentalan kurang dari 2 sentimeter (cm).
- Beraroma seperti klorin dan memiliki rasa yang sedikit manis.
Faktor yang membuat sperma menggumpal seperti gel
Tekstur semen Anda bisa berubah dari waktu ke waktu. Terkadang, semen yang membawa sperma tampak sangat kental, menggumpal, dan seperti jelly.
Pada lain waktu, tekstur semen Anda bisa tampak lebih cair. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi tampilan sperma Anda.
1. Dehidrasi
Semen mengandung banyak air. Ketika tubuh kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, hal ini tentu memengaruhi tekstur semen yang Anda ejakulasikan.
Semen atau air mani mengandung sperma yang keluar mungkin lebih kental, menggumpal, dan berbentuk mirip jelly.
Untuk menjaga agar sperma tetap sehat, tentu Anda perlu minum banyak air. Tak hanya cairan ejakulasi yang menjadi sehat, tubuh Anda juga akan lebih sehat secara keseluruhan.
2. Hormon tidak seimbang
Air mani mengandung testosteron dan hormon steroid untuk melindungi sperma selama bergerak ke vagina. Keseimbangan hormon ini dipengaruhi oleh usia, diet, dan aktivitas fisik.
Jika kadar hormon dalam tubuh tidak seimbang, ini dapat mengubah bentuk semen atau air mani menjadi menggumpal dan berbentuk seperti jelly.
Selain hal tersebut, ketidakseimbangan hormon juga ditandai dengan menurunnya gairah seks, disfungsi ereksi, rambut rontok, kelelahan, dan hilangnya massa otot.
3. Infeksi
Dalam beberapa kasus, tekstur air mani yang membawa sperma cenderung lebih kental akibat infeksi. Saat terjadi infeksi pada area intim, tubuh meningkatkan produksi sel darah putih.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan volume air mani serta konsentrasi sperma di dalamnya.
Sebuah studi dalam jurnal Open Life Sciences (2022) menunjukkan bakteri dalam air mani bisa menyebabkan suatu kondisi yang disebut aglutinasi sperma.
Aglutinasi sperma adalah kondisi saat sel-sel sperma menempel antara satu sama lain. Hal ini membuat air mani tampak sangat kental dan memiliki tekstur seperti gel atau jelly.
Kapan perlu ke dokter bila sperma menggumpal?
Seperti dijelaskan sebelumnya, kondisi sperma yang menggumpal merupakan sesuatu yang normal.
Namun, bila ini disertai dengan tanda-tanda infeksi, seperti demam, nyeri atau rasa panas ketika buang air kecil, serta munculnya darah dalam urine, segera kunjungi dokter.
Dokter dapat meresepkan obat antibiotik untuk melawan infeksi bakteri di dalam tubuh. Anda mungkin juga akan disarankan untuk rajin minum air putih dan menjaga kebersihan penis dengan baik.
Pada kasus aglutinasi sperma yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, dokter dapat meresepkan suplemen vitamin C dan E untuk mengurangi penggumpalan.
Akan tetapi, bila kondisinya cukup parah hingga menimbulkan masalah kesuburan, dokter Anda mungkin akan menyarankan program kehamilan berbantu, seperti bayi tabung (IVF).
Kesimpulan
- Kondisi sperma atau semen yang menggumpal seperti jelly adalah hal yang normal.
- Dehidrasi, ketidakseimbangan hormon, dan penyakit infeksi adalah beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa sperma bisa menggumpal seperti jelly.
- Segeralah berkonsultasi dengan dokter bila perubahan pada tekstur air mani Anda dibarengi dengan tanda-tanda infeksi, seperti demam, anyang-anyangan, atau adanya darah dalam urine.
[embed-health-tool-due-date]