backup og meta
Kategori

5

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

6 Jenis Obat Penambah Sperma dan Efek Sampingnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/10/2023

6 Jenis Obat Penambah Sperma dan Efek Sampingnya

Kondisi sperma pria menjadi salah satu faktor penting bagi pasangan yang ingin cepat hamil. Misalnya saja, jumlah sperma di bawah normal dapat memengaruhi peluang wanita untuk mengalami kehamilan. Inilah salah satu alasan mengapa banyak pria mencari informasi mengenai obat penambah sperma.

Jenis obat penambah sperma

Berikut beberapa jenis obat yang dikategorikan sebagai obat penambah sperma.

1. D-aspartic acid

Suplemen D-aspartic acid (D-AA) merupakan jenis asam amino yang disebut dapat meningkatkan kadar testosteron.

D-AA pun secara alami terdapat pada kelenjar testis, baik pada air mani maupun sperma. Hanya saja, jumlahnya lebih sedikit pada pria yang mengalami masalah kesuburan.

Pada awalnya, D-AA hanya digunakan sebagai suplemen makanan. Namun, karena manfaatnya dalam menjaga kualitas sperma, suplemen ini pun digunakan sebagai obat penambah sperma.

2. Tribulus terrestris

Tribulus terrestris, atau dikenal sebagai puncturevine, adalah ramuan obat yang sering digunakan sebagai penambah sperma dan meningkatkan kesuburan pria.

Menurut sebuah penelitian yang dimuat di dalam jurnal berjudul AYU, obat penambah sperma ini dapat meningkatkan libido dan fungsi ereksi.

Tribulus terrestris memang tidak secara langsung meningkatkan kadar testosteron. Maka dari itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi kegunaan dari obat ini.

Salah satunya adalah mengetahui apakah ada efek dari afrodisiak, zat kimia yang digunakan untuk merangsang gairah seksual dari herbal ini.

3. Clomiphene

clomiphene adalah

Clomiphene tergolong obat-obatan non-steroid yang dapat meningkatkan produksi hormon reproduksi.

Hormon-hormon tersebut adalah hormon pituitari, hormon follicle-stimulating atau FSH, dan luteinizing hormone (LH).

Obat ini sering digunakan untuk mengatasi penyebab wanita susah hamil, tepatnya untuk meningkatkan ovulasi pada wanita yang tidak bisa menghasilkan sel telur.

Namun, obat ini juga bisa diberikan oleh dokter sebagai penambah air mani dan sperma serta mengatasi masalah kesuburan pria.

4. Gonadotropin

Satu lagi obat atau suplemen yang bisa Anda gunakan untuk penambah sperma adalah gonadotropin. Obat ini adalah obat hormon yang diberikan melalui suntikan.

Ada dua bentuk gonadotropin, yaitu:

  • human chrionic gonadotrophin (hCG) serta
  • human menopausal gonadotrophin (hMG) yang mengandung FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutenizing hormone).
  • Obat ini bekerja dengan melindungi tubuh dari hipogonadisme, yaitu suatu kondisi ketika kelenjar seks menghasilkan hormon dalam jumlah yang sangat sedikit atau tidak sama sekali.

    Obat ini akan menstimulasi testis secara langsung agar memproduksi hormon testosteron dan meningkatkan produksi sperma.

    Namun, jika setelah enam bulan jumlah produksi sperma tidak mengalami peningkatan, dokter mungkin akan menyarankan pemberian hormon hMG.

    Hormon ini adalah campuran dari beberapa hormon yang diproduksi kelenjar pituitari untuk membantu kerja sistem reproduksi.

    5. Anastrozole

    Anastrozole dapat digunakan untuk mengurangi gejala hypoandrogenism pada pria, seperti kurangnya energi, massa otot, libido, dan kemampuan untuk ereksi.

    Obat tersebut bekerja dengan cara menghalangi fungsi enzim aromatase. Enzim aromatase sendiri berperan dalam perubahan hormon androgen menjadi estrogen.

    Hal ini akan menyebabkan peningkatan hormon testosteron dan penurunan hormon estrogen. Jika estrogen menurun, produksi sperma dapat meningkat.

    Selama penggunaan obat penambah sperma ini, dokter akan memantau kadar hormon testosteron Anda. Ini dilakukan untuk mencari tahu apakah obat ini efektif mengatasi kondisi Anda.

    6. Koenzim Q10

    Berbeda dengan obat sebelumnya, koenzim Q10 bisa didapatkan dari makanan atau suplemen untuk penambah sperma.

    Koenzim Q10 mengandung antioksidan yang berguna untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah kesuburan pria.

    Suplemen ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas, jumlah, serta motilitas (kelincahan) sperma.

    Selain itu, pemberian koenzim Q10 secara rutin juga dapat memperbanyak jumlah sel darah putih pada air mani.

    Cara untuk mengetahui apakah suplemen ini memberikan manfaat atau tidak adalah dengan melakukan tes kesuburan.

    Efek samping obat penambah sperma

    obat sakit kepala di apotek

    Sama halnya dengan penggunaan obat secara umum, mengonsumsi obat penambah sperma dan air mani juga bisa menimbulkan efek samping

    Beberapa efek samping tersebut di antaranya:

    • mual dan muntah,
    • ruam kulit,
    • pandangan mata buram,
    • sakit kepala,
    • insomnia,
    • pertambahan berat badan, dan
    • penurunan nafsu makan.

    Oleh sebab itu, Anda perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat maupun suplemen penambah sperma.

    Beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, terutama yang berkaitan dengan level hormon yang terlalu rendah atau tinggi.

    Anda juga perlu memberi tahu dokter mengenai obat-obatan medis, obat herbal, serta suplemen apa pun yang Anda konsumsi secara rutin.

    Dengan begitu, dokter bisa memperkirakan kemungkinan efek samping dan interaksinya dengan obat penambah sperma yang hendak Anda konsumsi.

    Cara alami meningkatkan kesuburan pria

    meningkatkan kualitas sperma, manfaat vitamin D

    Sebelum menggunakan obat kesuburan pria, sebenarnya ada cara alami yang bisa Anda terapkan untuk meningkatkan kesuburan.

    Cara ini tentu saja tidak melibatkan penggunaan obat, melainkan berbagai pilihan gaya hidup yang lebih sehat.

    Berikut adalah berbagai cara alami untuk memperbanyak sperma dan air mani tanpa menggunakan obat.

    1. Perbanyak berolahraga

    Tidak hanya dengan mengonsumsi obat penambah sperma, Anda pun bisa melakukan olahraga untuk meningkatkan kesuburan pria.

    Olahraga secara rutin tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan produksi hormon testosteron.

    Sebuah penelitian dalam European Journal of Applied Physiology menjelaskan bahwa pria yang rutin berolahraga memiliki kadar testosteron serta kualitas sperma yang lebih baik.

    Namun, jangan sampai Anda berolahraga secara berlebihan. Pasalnya, hal ini justru dapat menurunkan kadar testosteron di dalam tubuh.

    2. Hindari stres

    Sebenarnya, tanpa perlu menggunakan obat jenis apa pun, Anda bisa meningkatkan kesuburan secara alami.

    Salah satunya dengan menghindari berbagai kondisi yang dapat menyebabkan perasaan stres. Ini dapat memengaruhi kesuburan serta kepuasan seksual.

    Selain itu, stres berkepanjangan dapat meningkatkan hormon kortisol yang memiliki efek negatif terhadap hormon testosteron.

    3. Perbanyak istirahat

    Jika Anda ingin meningkatkan kualitas sperma tanpa harus menggunakan obat, cobalah untuk mencukupi waktu istirahat Anda.

    Usahakan untuk tidur setidaknya selama tujuh jam setiap malam. Jangan biasakan diri untuk bergadang dan menggunakan tidur siang atau tidur lama pada akhir pekan untuk mengganti jam tidur yang kurang.

    4. Berhenti merokok

    Alih-alih menggunakan obat penambah sperma, berhenti merokok bisa menjadi salah satu cara alami untuk meningkatkan kesuburan.

    Pasalnya, kebiasaan merokok merupakan salah satu hal yang dapat menurunkan kualitas dan jumlah sperma.

    Serba-serbi obat penambah sperma

    • Beberapa jenis obat dan suplemen yang kerap digunakan untuk memperbanyak sperma yaitu D-aspartic acidTribulus terrestris, clomiphene, gonadotropin, anastrozole, dan koenzim Q10.
    • Obat-obatan dan suplemen tersebut bekerja dengan memengaruhi kinerja hormon-hormon reproduksi.
    • Selain menggunakan obat-obatan, Anda juga bisa menambah jumlah sperma secara alami dengan memperbanyak olahraga, mengelola stres dengan baik, memperbanyak istirahat, dan berhenti merokok.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan