Riasan wajah yang baik bisa sangat menunjang penampilan fisik seseorang. Namun jangan sampai hanya karena ingin terlihat lebih menarik di mata publik, Anda jadi salah pilih kosmetik. Beberapa produk kosmetik berbahaya bagi kesuburan wanita karena mengandung bahan kimia yang dapat mengubah hormon tubuh. Bahan-bahan kimia berbahaya ini bisa saja bersemayam di balik warna-warni meriah lipstick dan eye shadow favorit Anda tanpa pernah disadari.
Apa saja produk kosmetik berbahaya yang tinggi kandungan bahan kimianya?
Dalam situs Global IVF menyebutkan bahwa kebanyakan wanita tidak hanya menggunakan satu/dua jenis perawatan diri saja, diperkirakan rata-rata wanita menggunakan 12 produk perawatan diri (termasuk kosmetik) yang mengandung 168 bahan kimia berbahaya yang berbeda.
Dilansir dari India Express, Sagarika Aggarwal, seorang ahli bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) mengatakan bahan kimia tertentu pada produk kosmetik memiliki potensi efek samping yang mampu memengaruhi hormon dan sistem reproduksi wanita.
Beberapa produk kosmetik yang diketahui mengandung bahan kimia berbahaya dalam jumlah yang banyak adalah cat kuku, sabun antibakteri, parfum, dan krim anti penuaan dini. Beberapa bahan kimia berbahaya yang bisa merusak hormon endokrin ditemukan pada produk-produk tersebut dan diduga kuat dapat mengganggu fungsi ovarium (indung telur) untuk memproduksi sel telur sehat, meningkatkan risiko keguguran hingga bahkan ketidaksuburan.
[embed-health-tool-ovulation]
Apa saja kandungan bahan kimia berbahaya dalam kosmetik dan apa efek sampingnya?
Ada beberapa bahan kimia yang sering terkandung dalam produk kosmetik berbahaya bagi kesuburan. Bahan kimia tersebut di antaranya:
- Triclosan: zat kimia yang terkandung dalam sabun antibakteri ini diketahui dapat mengacaukan produksi hormon kesuburan. Studi yang dilakukan oleh Velez dkk, menunjukkan bahwa perempuan yang sering terpapar triclosan lebih sulit untuk hamil.
- Parabens: Paraben berfungsi sebagai pengawet dan pembasmi bakteri dalam sabun, sampo, kondisioner dan pembersih wajah juga diketahui berbahaya bagi kesuburan apabila digunakan dalam jumlah yang terlalu banyak. Kadar parabens yang tinggi dalam urin pada masa prekonsepsi (sebelum pembuahan) dikaitkan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan hingga berhasil hamil. Dengan kata lain, semakin tinggi kadar parabens dalam tubuh, maka pasangan bisa saja semakin sulit hamil.
- Formaldehida, phthalates, DPT (dibutil ftalat), toulene dan berbagai senyawa organik yang mudah menguap lainnya juga diketahui dapat mempersulit terjadinya kehamilan. Toluene biasa digunakan sebagai pelarut untuk memberikan efek mengkilap pada kuku. Sedangkan phthalates, yang bisa ditemui di hampir semua produk kosmetik diketahui dapat menganggu kesuburan dan produksi hormon. Bahkan, sebuah studi yang dilakukan oleh Environmental Working Group (EWG) dari Duke University menyebutkan bahan kimia pada cat kuku bisa masuk dalam tubuh 10 sampai 14 jam setelah mengecat kuku.