backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Histerosalpingografi (HSG)

Ditinjau oleh Prof. Dr. dr. Soegiharto Soebijanto, SpOG-KFER · Kebidanan dan Kandungan · Morula IVF Jakarta


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 10/07/2023

Histerosalpingografi (HSG)

Pemeriksaan histerosalpingografi (HSG) umumnya direkomendasikan bagi wanita yang memiliki masalah susah hamil. Prosedur ini dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi rahim dan tuba falopi wanita.

Simak informasi berikut untuk mengetahui lebih lanjut seputar HSG, mulai dari tujuan, prosedur, hingga efek sampingnya.

Apa itu histerosalpingografi (HSG)?

histerosalpingografi atau HSG

Histerosalpingografi atau HSG adalah suatu prosedur rontgen/X-ray yang dilakukan dokter untuk memeriksa bagian dalam rahim dan tuba falopi.

Pemeriksaan ini dilakukan pada wanita yang susah hamil atau mengalami infertilitas (masalah kesuburan).

Ada banyak sekali faktor yang dapat menghambat kehamilan. Dua di antaranya adalah penyumbatan pada tuba falopi dan kelainan bentuk rahim.

Dikutip dari American College of Obstetricians and Gynecologists, HSG dapat menunjukkan apakah tuba falopi hanya tersumbat sebagian atau seluruhnya.

Pemeriksaan ini juga dapat memperlihatkan apakah bagian dalam rahim Anda memiliki ukuran serta bentuk yang normal.

Pada umumnya, tes HSG akan dilakukan tepat sebelum siklus menstruasi Anda berakhir dan proses ovulasi belum dimulai.

Selain bagi pasangan yang sedang menjalani promil, HSG juga dianjurkan bagi wanita yang baru menjalani sterilisasi dengan mengikat atau menutup tuba falopi.

Tujuannya tidak lain untuk memastikan bahwa tuba falopi telah terikat atau tertutup dengan benar, jadi Anda tidak akan lagi mengalami kehamilan.

Kapan Anda perlu menjalani HSG?

Dokter dapat merekomendasikan prosedur HSG bagi wanita yang memiliki kondisi berikut.

  • Susah hamil atau telah mengalami masalah terkait kehamilan, misalnya keguguran berkali-kali.
  • Mengalami masalah kesuburan dan ingin mencari tahu penyebabnya.
  • Baru menjalani operasi tuba falopi, termasuk sterilisasi dengan cara menutup atau mengikat tuba falopi.

Siapa yang tidak boleh menjalani histerosalpingografi?

HSG tidak dianjurkan bagi wanita yang sedang hamil, mengalami infeksi panggul, atau mengalami perdarahan pada rahim secara terus-menerus ketika prosedur ini dilakukan.

Apakah HSG bisa mengatasi masalah kesuburan?

Tujuan pemeriksaan HSG adalah mencari tahu penyebab masalah kesuburan sekaligus memeriksa rahim wanita yang mengalami keguguran berulang kali.

Sebagian dari Anda mungkin jadi bertanya-tanya apakah seorang wanita bisa langsung hamil setelah menjalani HSG. Sebenarnya, ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Beberapa studi memang mengklaim adanya peningkatan kesuburan setelah tiga bulan dilakukannya HSG. Namun, HSG sendiri tidak ditujukan untuk mengobati masalah kesuburan.

Perlu dilihat kembali tindakan seperti apa yang dilakukan, mengingat kebanyakan dokter melakukan tes ini sebagai alat diagnosis, bukan pengobatan.

Masalah kesuburan yang dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan HSG antara lain:

  • struktur uterus yang abnormal (termasuk karena keturunan),
  • penyumbatan tuba falopi,
  • jaringan luka pada rahim,
  • fibroid pada rahim, dan
  • tumor pada rahim.

Persiapan untuk menjalani pemeriksaan HSG

Pemeriksaan HSG paling baik dilakukan seminggu setelah menstruasi, tetapi sebelum ovulasi. Ini untuk memastikan Anda tidak hamil selama pemeriksaan.

Sebelum memulai prosedur pemeriksaan HSG, berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan.

  • Memberi tahu dokter mengenai segala jenis obat resep, obat nonresep, obat herbal, maupun suplemen yang sedang Anda konsumsi.
  • Mengonsumsi obat pereda rasa sakit seperti ibuprofen satu jam sebelumnya untuk mengurangi rasa tak nyaman yang mungkin terjadi saat pemeriksaan HSG.
  • Mempersiapkan pembalut karena Anda mungkin akan mengalami keputihan yang cukup lengket akibat keluarnya cairan dan darah dari dalam rahim.

Pelaksanaan prosedur HSG

dokter kandungan surabaya

Prosedur histerosalpingografi dilakukan oleh ahli radiologi di dalam ruangan rontgen di rumah sakit atau klinik. Prosedur umumnya berlangsung selama 15 sampai 30 menit.

Berikut adalah langkah-langkah yang akan Anda lewati dalam pemeriksaan ini.

1. Pasien berbaring

Anda perlu mengganti baju dengan gaun rumah sakit. Setelah itu, Anda akan diminta berbaring dengan kaki sejajar dan diposisikan tepat di bawah fluroskop.

Ini merupakan kamera X-ray yang digunakan untuk mengambil foto bagian tubuh tertentu selama pengamatan berlangsung.

Setelah pengambilan gambar selesai, dokter akan meminta Anda untuk membuka kaki lebar-lebar sambil ditekuk, seperti posisi hendak melahirkan.

2. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina

Tenaga medis profesional yang menangani Anda akan memasukan spekulum, yaitu alat medis berbentuk cocor bebek yang digunakan untuk melihat bagian dalam vagina.

Alat ini akan menahan dinding vagina agar tetap terbuka sehingga mulut rahim akan terlihat.

Serviks (leher rahim) Anda akan dibersihkan dengan sabun khusus, lalu ujung serviks akan diberikan anestesi lokal sebagai pereda nyeri.

3. Zat kontras dimasukkan dengan kanula

Jika spekulum telah berhasil dimasukkan, tahap selanjutnya dalam pemeriksaan histerosalpingografi adalah memasukkan zat kontras ke dalam rahim dan tuba falopi.

Zat kontras digunakan untuk mewarnai rongga tertentu dalam tubuh agar bagian dalam tubuh dapat terlihat lebih jelas saat difoto.

Jika tuba falopi terbuka, pewarna akan mengalir dan tumpah ke dalam perut, lalu diserap secara alami oleh tubuh. Namun, jika tuba falopi terhambat, pewarna tidak akan masuk.

Gambaran rahim dan tuba falopi Anda akan tampak pada monitor. Jika ahli radiologi ingin melihat sisi lain dari panggul Anda, meja pemeriksaan mungkin dimiringkan atau Anda akan diminta mengubah posisi.

Efek samping pemeriksaan HSG

pusar sakit saat hamil

Efek samping dari prosedur histerosalpingografi (HSG) sangat jarang terjadi, tetapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Infeksi. Efek samping ini bisa terjadi apabila pasien pernah terinfeksi oleh klamidia sebelumnya.
  • Kerusakan pada tuba falopi. Infeksi yang sangat parah berpotensi menyebabkan kerusakan pada tuba falopi sehingga pada kasus tertentu, tuba falopi harus diangkat.
  • Pingsan. Pasien bisa pingsan selama maupun setelah pemeriksaan.
  • Terpapar radiasi. Paparan radiasi akibat HSG sebenarnya rendah, tetapi tetap bisa berdampak buruk jika pasien sedang hamil (maka dari itu, ibu hamil tidak boleh menjalani HSG).
  • Kram pada perut. Rasa nyerinya bisa menyerupai kram menstruasi dan disertai perdarahan.

Komplikasi histerosalpingografi

Histerosalpingografi dianggap sebagai salah satu prosedur yang sangat aman. Namun, pada kondisi tertentu, bisa saja terjadi komplikasi cukup serius.

Perlu diketahui bahwa komplikasi hanya terjadi 1% dari seluruh pasien yang pernah melakukannya. Jenis komplikasi yang paling mungkin terjadi adalah infeksi panggul.

Infeksi dapat terjadi apabila pasien pernah mengalami penyakit yang berkaitan dengan tuba falopi atau memiliki alergi terhadap zat kontras yang digunakan dalam pemeriksaan.

Komplikasi ini umumnya muncul setelah 1 hingga 2 hari setelah tes HSG. Hubungi dokter apabila Anda mengalami tanda-tanda berupa:

  • demam,
  • muntah,
  • nyeri dan kram yang sangat hebat,
  • keluar cairan dari vagina yang berbau,
  • rasa ingin pingsan, dan
  • perdarahan hebat dari vagina.

Penjelasan dari hasil tes HSG

dokter spesialis penyakit dalam di medan

Biasanya, hasil dari tes HSG berbentuk foto rontgen yang akan dikirimkan oleh ahli radiologi kepada dokter.

Lalu, dokter akan menjelaskan sekaligus mengajak Anda berdiskusi mengenai hasil pemeriksaan Anda.

Hasil normal ditunjukkan oleh salah satu atau beberapa kondisi berikut.

  • Bentuk rahim dan tuba falopi normal.
  • Tuba falopi tidak tergores atau terluka.
  • Pewarna mengalir dari uterus, melalui tuba falopi, dan tumpah dengan normal ke dalam perut.
  • Tidak ada benda (alat intrauterine atau IUD), tumor, atau pertumbuhan dalam rahim.

Sementara itu, hasil abnormal ditunjukkan oleh salah satu atau beberapa kondisi berikut.

  • Tuba falopi mungkin tergores, berbentuk tidak normal, atau terhambat sehingga pewarna tidak mengalir melalui tuba.
  • Penyebab tuba falopi terhambat adalah penyakit radang pelvis (PID) atau endometriosis.
  • Pewarna mungkin bocor melalui dinding rahim, menunjukkan sobekan atau lubang dalam rahim.
  • Rahim yang abnormal mungkin menunjukkan jaringan (septum) sehingga rahim terbagi.
  • Ada pertumbuhan jaringan, misalnya polip atau fibroid.

Histerosalpingografi merupakan pemeriksaan yang amat berguna bagi wanita dengan masalah kesuburan. Pasalnya, prosedur ini dapat menunjukkan jika terdapat masalah pada rahim atau tuba falopi Anda.

Apabila Anda merasa membutuhkan pemeriksaan ini, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Lakukan semua persiapan yang diperlukan agar pemeriksaan dapat berjalan dengan optimal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau oleh

Prof. Dr. dr. Soegiharto Soebijanto, SpOG-KFER

Kebidanan dan Kandungan · Morula IVF Jakarta


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 10/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan