Anda sering mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, perut bagian bawah sakit, dan nyeri saat berhubungan seks? Jangan sepelekan ya, karena keluhan tersebut bisa menandakan adanya kelainan pada rahim.
Kelainan pada rahim juga bisa menyebabkan infertilitas serta susah hamil. Untuk informasi selengkapnya simak penjelasan di bawah ini.
Apa itu kelainan rahim?
Rahim merupakan tempat di mana janin berkembang saat masa kehamilan. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kelainan rahim hingga masalah yang lebih serius.
Kelainan rahim terkadang dapat menjadi faktor Anda susah punya anak setelah menikah. Selain itu, ini juga menjadi penyebab keguguran berulang.
Beberapa kelainan rahim tertentu mungkin lebih berisiko menyebabkan keguguran, sehingga penderitanya memerlukan perawatan dokter.
Namun, sebagian lainnya tidak menyebabkan masalah yang serius.
Sebagian besar wanita dengan kelainan rahim pun tidak memiliki gejala apapun. Mereka bahkan tidak menyadari kondisi ini sebelum mereka hamil.
Diagnosis kelainan bentuk rahim biasanya muncul setelah tes histerosalpingogram (HSG). Meski begitu, tes ini juga dapat melewatkan beberapa kondisi, seperti septum uterus.
Setiap HSG yang abnormal harus diikuti dengan histeroskopi.
Mengutip March of Dimes, sekitar 3 dari 100 wanita dilahirkan dengan kelainan bentuk rahim dan lainnya berkembang selama masa dewasa.
Jenis-jenis kelainan rahim
Sering kali, seorang wanita baru mengetahui ada masalah di rahimnya saat diperiksa oleh dokter.
Oleh karena itu, Anda juga perlu mengetahui beberapa kelainan bentuk rahim yang bisa terjadi pada wanita.
1. Arcuate uterus
Meski tidak tampak seperti adanya masalah, tapi jenis yang satu ini bisa menyebabkan adanya lekukan pada rahim.
Hal tersebut tidak memengaruhi masa kehamilan dan Anda tetap dapat memperoleh keturunan.
2. Bicornuate uterus
Kondisi ini terjadi ketika dua struktur tuba yang biasanya bergabung untuk membentuk rahim tidak bersatu selama perkembangan janin.
Kelainan rahim yang satu ini sering kali dikaitkan dengan hasil obstetrik yang buruk, seperti keguguran dan persalinan prematur.
3. Septate uterus
Septate uterus terjadi ketika jaringan dinding septum sisa tidak diserap ke dalam rongga rahim tunggal, seperti selama tahap akhir perkembangan normal.
Ini menghasilkan dinding septum di tengah yang membagi ruang menjadi dua rongga rahim. Kelainan ini berhubungan dengan keguguran berulang.
4. Unicornuate uterus
Jenis yang satu ini ini terjadi ketika hanya satu sisi rahim yang berkembang sepenuhnya.
Unicornuate uterus ini tidak dapat diobati dan dapat menyebabkan kelahiran prematur, kehamilan ektopik, dan kesulitan dalam melahirkan.